Pemprov DKI ingin robohkan Menara Saidah daripada jadi rumah hantu
Pemprov DKI ingin robohkan Menara Saidah daripada jadi rumah hantu. Djarot mengungkapkan, permasalahan di Menara Saidah cukup pelik. Mulai dari kabar bahwa bangunan tersebut miring, hingga sengketa keluarga yang belum juga usai.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat telah meminta Dinas Tata Kota DKI untuk melakukan audit seluruh gedung di ibu kota. Sebab banyak gedung yang tidak dimanfaatkan ataupun belum selesai dibangun, salah satunya adalah Menara Saidah.
Djarot mengatakan, permasalahan gedung di Jakarta harus segera diselesaikan sebab tanah itu dapat dimanfaatkan. "Soal Menara Saidah, kita sudah minta tolong untuk diaudit Dinas Tata Kota, sampai kita mau robohin. Tapi katanya sengketa," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/10).
Mantan Wali Kota Blitar ini mengungkapkan, permasalahan di Menara Saidah cukup pelik. Mulai dari kabar bahwa bangunan tersebut miring, hingga sengketa keluarga yang belum juga usai.
"Saidah itu sudah sengketa rame dan katanya miring. Waktu itu kita undang dinas tata kota, katanya konstruksinya masih oke. Tapi enggak dimanfaatkan akhirnya jadi rumah hantu. Kalau masalah gedung seperti itu bisa kita manfaatin," terangnya.
Djarot mengingatkan, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan kerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN). Sehingga setiap tanah yang bersengketa dapat diambil alih hingga permasalahan tersebut telah in kracht.
"Kita udah ngomong, kalau sengketa bisa masuk. Bisa dimanfaatin dari pada dianggurin kaya gitu, selama belum in kracht," tegasnya.
Politisi PDI Perjuangan mengungkapkan, permasalahan gedung itu tidak hanya di Menara Saidah saja. Semua gedung di ibu kota juga akan dilakukan audit. Harapannya lahan yang dapat dimanfaatkan akan diambil alih Pemprov DKI Jakarta.
"Sama, kayak gedung yang belum selesai. Kayak yang ada di depan kantor PDI ada gedung yang belum selesai, mau jadi apa apartemen kaya gitu. Bisa diambil alih kalau bersengketa," tutup Djarot.