Pemprov DKI Sudah Siapkan Sejumlah Faskes Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19
Per tanggal 17 Mei 2021, Dinkes DKI Jakarta menyiapkan 6.633 tempat tidur isolasi dan 1.007 fasilitas ICU.
Libur Lebaran telah selesai. Meski sudah ada larangan mudik, sejumlah orang tetap melakukan perjalanan pulang kampung.
Hal itu membuat Pemprov DKI Jakarta melakukan berbagai antisipasi jika terjadi lonjakan kasus Covid-19. Sebab menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, seringkali lonjakan kasus terjadi usai adanya libur panjang, misal Natal dan Tahun Baru.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Meskipun Pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk tidak mudik dan melakukan penyekatan, tapi kami tetap mewaspadai adanya potensi klaster hasil dari bepergian ini," kata Widyastuti dalam keterangan tertulis, Selasa (18/5).
Lanjut dia, saat libur Hari Raya Idul Fitri mayoritas warga Ibu Kota melakukan perjalanan ke wilayah Jawa, Sumatera Utara, dan Bali.
Saat ini, kata dia, telah dipersiapkan sejumlah fasilitas kesehatan atau faskes.
"Per tanggal 17 Mei 2021, Dinkes DKI Jakarta menyiapkan 6.633 tempat tidur isolasi dan 1.007 fasilitas ICU," ucapnya.
Selain itu, dia menilai bila berdasarkan kapasitas yang ada tingkat keterisiannya masih tergolong dapat dikendalikan. Yakni untuk tempat tidur isolasi telah terisi 1.724 atau 26 persen.
"Dan ICU terisi 338 pasien atau 34 persen. Artinya, kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU masih di atas 50 persen," jelas dia.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro hingga 31 Mei 2021.
Hal tersebut beradasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 615 Tahun 2021 dan Instruksi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 34 Tahun 2021.
Perpanjangan PPKM mikro tersebut sebagai bentuk antisipasi adanya lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Hari Raya Idulfitri.
"Pada tahun ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengerahkan seluruh sumber daya untuk mengantisipasi lonjakan tersebut. Termasuk, memperpanjang masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 31 Mei 2021" kata Anies dalam keterangan tertulis, Senin (17/5).
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ini Syarat Terbaru Berkunjung ke Ragunan Hingga 30 Mei 2021
Gubernur Wahidin Tetap Tutup Lokasi Wisata di Banten Meski Diprotes Pedagang
Muhammadiyah Siapkan Skenario Antisipasi Ledakan Kasus Covid-19
Update Terkini Kasus Covid-19 di Jakarta per 17 Mei 2021
Polda Metro Jaya Temukan 10 Pemudik Positif Covid-19, Langsung Dibawa ke Wisma Atlet
Tes Acak Antigen di Pos Penyekatan dan Jalur Wisata Sleman, Tiga Orang Reaktif