Pj Gubernur DKI Sebut Stunting Jadi Pemicu Tawuran Remaja di Jakarta
Heru menerangkan, harus jadi perhatian seluruh jajarannya pada tingkat RW, lurah, hingga camat di kawasan Jakarta Selatan. Mengingat, kondisi kesejahteraan masyarakat yang rendah akan berpengaruh pada tingkat kriminalitas.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, aksi tawuran remaja di Jakarta diduga berawal dari kondisi stunting dan stunted pada anak. Menurutnya, kondisi stunting pada anak bisa memengaruhi perkembangan mentalnya.
"Kalau anak stunting tidak kita atasi, maka, maaf sekali, ketika dia berjalan sampai besar, tubuhnya pendek, emosionalnya tinggi, pemikirannya tidak jernih. Maka, timbul tawuran. Lima atau sepuluh tahun ke depan, kriminalitas semakin tinggi," katanya dalam pertemuan dengan para ketua Rukun Warga (RW) Se-Jakarta Selatan di Kawasan Mega Kuningan, Minggu (5/2).
-
Bagaimana cara Kulat Pelawan tumbuh? Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kenapa stunting bisa terjadi? Faktor penyebab stunting meliputi pola makan yang tidak sehat, kekurangan gizi, akses terbatas terhadap asupan makanan bergizi, serta infeksi kronis seperti diare dan penyakit pernafasan.
-
Kenapa stunting berbahaya bagi anak? Melansir dari halodoc, para orang tua jangan menyepelekan stunting pada anak. Tahukah kalian, kondisi ini mampu memberikan dampak buruk pada kesehatan tubuh anak. Mulai dari terjadi gangguan pertumbuhan, penurunan fungsi perkembangan saraf dan kognitif hingga risiko peningkatkan penyakit kronis ketika anak beranjak dewasa.
-
Apa itu stunting? Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
-
Kenapa calon pengantin perlu memahami stunting? Ketua Tim Informasi Komunikasi Kesehatan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Marroli J Indarto menjelaskan, para calon pengantin diharapkan segera memahami stunting, sebelum mereka menikah. Pasalnya, kurangnya pemahaman akan stunting dapat berakibat buruk pada anak yang akan dilahirkan.
-
Bagaimana cara para pelaku tawuran saling menyerang? "Mereka saling tantang dan akhirnya bertemu. Mereka saling serang pakai senjata tajam jenis celurit panjang," kata Untung, Minggu (5/11).
Kondisi ini, dia menerangkan, harus jadi perhatian seluruh jajarannya pada tingkat RW, lurah, hingga camat di kawasan Jakarta Selatan. Mengingat, kondisi kesejahteraan masyarakat yang rendah akan berpengaruh pada tingkat kriminalitas.
"Kenapa saya sampaikan di sini tentang stunting? Karena kalau kita tidak memperhatikan ini, maka anak ini menjadi stunting, maka seumur hidupnya pemerintah daerah harus lebih banyak memperhatikan. Artinya, jaminan pengamanan sosial harus lebih memperhatikan mereka," jelasnya.
Lebih lanjut, Heru menyampaikan, saat ini DKI Jakarta tengah berupaya menurunkan Indeks Potensi Kerawanan Sosial (IPKS). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per tahun 2020, IPKS Jakarta sebesar 18,9 persen.
"Secara global, secara makro, DKI Jakarta indeks potensi kerawanan sosialnya 18,9 persen. Kalau bagus itu nol. Harapan kami Kapolda, Pangdam, dan jajaran Pemda DKI Jakarta, indeksnya bisa turun terus. Maka dari itu, Pak RW saya titip wilayah, kami bersama Pangdam dan Kapolda akan muter," tegasnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran meminta para ketua RW di Jakarta Selatan yang hadir giat tersebut untuk menjalan perannya dalam meringankan masalah.
"Bapak-ibu RW ini ujung saraf bagi kami-kami semua ini. Kalian lah yang bisa merasakan, mendengarkan, melihat secara langsung apa yang menjadi harapan warga, apa yang terjadi di lingkungan warga. Kami ingin agar ujung saraf ini berfungsi dengan baik," tutupnya.
(mdk/fik)