PT Transjakarta Pecat Pramudi Mikrotrans JakLingko Ugal-ugalan Sebabkan Pelajar Terjatuh
Kepada sopir Mikrotrans diimbau mematuhi SOP baik pada saat berkendara hingga menurunkan penumpang.
Pelajar terjatuh karena belum turun sempurna, sopir sudah tancap gas.
- Pemprov DKI Harap Tilang Elektronik Berlaku di Jalur TransJakarta
- Transjakarta Uji Coba Mikrotrans untuk Angkutan Malam Hari 24 Jam di 4 Rute Ini
- Penampakan 5 Mobil Tabrakan Beruntun di Tol Tangerang Jakarta, Dipicu Sopir Truk Ngantuk di Lajur Cepat
- Usai Kabur, Sopir Truk Tambang Tewaskan Ibu-Anak di Parungpanjang Serahkan Diri & jadi Tersangka
PT Transjakarta Pecat Pramudi Mikrotrans JakLingko Ugal-ugalan Sebabkan Pelajar Terjatuh
PT Transportasi Jakarta mengambil langkah tegas usai pelajar terjatuh dari Mikrotrans yang dikemudian secara ugal-ugalan. Kini, sopir tersebut telah dikenakan sanksi berupa pemberhentian.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (29/5) siang. Pelajar tersebut hendak turun dari kendaraan MikroTrans. Namun sopir tersebut malah langsung tancap gas. Hingga terjatuh.
"Sanksinya kami memberhentikan pramudinya, karena ini juga menyebabkan membahayakan ke pelanggan dengan tidak ditaati defensif atau safety driving, prosedur yang telah kita tetapkan," kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Welfizon Yuza kepada wartawan, Minggu (2/6).
Yuza menjelaskan sopir MikroTrans itu menurunkan penumpang di lokasi yang bukan semestinya. Sopir langsung tancap gas dengan alasan ingin memberikan jalur ke pengendara lain.
"Mikrotrans ini tidak berhenti di bus stop, tapi berhenti untuk memberikan jalur ke Mikrotrans lain yang ada di depannya. Kemudian akan melanjutkan ada 'bus stop' yang ada sekitar 40 meter di depan," ujar Yuza.
PT Transjakarta menyayangkan kejadian tersebut dan telah berkomunikasi dengan pelajar yang dimaksud dan pihak keluarganya. Beruntung, siswi itu dinyatakan baik-baik saja.
Kepada sopir Mikrotrans diimbau mematuhi Standar Operasional Kerja (SOP) baik pada saat berkendara hingga menurunkan penumpang.
"Kami ingatkan untuk pramudi selalu melakukan defensif driving, jadi pada saat berhenti saat jalan harus lihat sekitar, kiri kanan, depan belakang," jelas Yuza.
"Ini juga jadi pengingat kita bersama untuk bisa melakukan sosialisasi pada masyarakat untuk bisa naik dan turun di bus stop yang disediakan," pungkas Direktur Utama PT Transportasi Jakarta itu.