Respons Perluasan Ganjil Genap, Transjakarta akan Tambah Armada Bus Listrik
Menurut Nadia, saat ini sudah tersedia bus listrik merek MAB (Mobil Anak Bangsa) dan BYD dengan distributor resmi Bakrie Autopart yang sedang dalam jadwal uji coba.
Sistem Ganjil Genap sudah berlaku di 25 wilayah tambahan mulai 9 September lalu. Sistem tersebut bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi umum demi menekan angka polusi dan kemacetan.
PT Transjakarta mengantisipasi hal itu dengan menambah armada bus listrik. Rencana ini didukung percepatan penerbitan plat kuning untuk uji coba bus listrik dan penyesuaian spesifikasi guna uji coba oleh Kementerian Perhubungan.
-
Apa tujuan dari perpanjangan jam operasional Transjakarta? Perpanjangan jam operasional armada bus Transjakarta diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kepadatan pelanggan setelah laga berlangsung. Sehingga, masyarakat yang menonton bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan cepat.
-
Bagaimana cara Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dikawal? Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Kapan jalur kereta api Jogja-Bantul ditutup? Karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, PJKA akhirnya menutup jalur tersebut pada tahun 1973.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kenapa Transjakarta memperpanjang jam operasionalnya? Perpanjangan jam layanan dilakukan untuk mendukung akses mobilitas masyarakat yang ingin menonton secara langsung pertandingan itu di GBK.
-
Kenapa kecepatan Transjakarta selama uji coba dikurangi? “Tadi kecepatannya dikurangi setengah, sudah dihitung oleh dishub, tadi karena dikawal, kecepatan dikurangi setengah,” kata Heru di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (5/7).
Hal itu disampaikan Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas PT Transportasi Jakarta, Nadia Diposanjoyo, saat menjawab wartawan mengenai perkembangan penggunaan bus listrik untuk bus Transjakarta.
"Baru kemarin kami bertemu Menteri Perhubungan dan mendapat back up penuh untuk penggunaan bus listrik," kata Nadia, Rabu (11/9/2019).
Dalam pertemuan jajaran PT Transjakarta yang dipimpin Direktur Utama Agung Wicaksono dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, terdapat tiga poin yang menjadi arahan. Yakni, percepatan penerbitan pelat kuning untuk uji coba bus listrik, percepat dan perbanyak realisasi bus listrik, dan dispensasi terhadap ketidaksesuaian spesifikasi pada saat uji coba.
Menurut Nadia, saat ini sudah tersedia bus listrik merek MAB (Mobil Anak Bangsa) dan BYD dengan distributor resmi Bakrie Autopart yang sedang dalam jadwal uji coba. Setelah Perpres Mobil Listrik terbit, Transjakarta akan menguji coba berbagai merek bus dari pabrikan di dunia, seperti Eropa, Amerika, dan Asia.
"Tujuannya mengetahui spesifikasi dan ketahanan merek tertentu terhadap cuaca, kondisi jalan, pola lalu lintas, dan berbagai kondisi lain yang ada di Jakarta, termasuk uji coba terhadap genangan tertentu," tutur Nadia.
Pada Juni lalu, Transjakarta telah melakukan pra-uji coba tiga bus listrik. Tak kurang dari 14 ribu penumpang telah menikmati kendaraan itu.
Sedangkan Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono, mengatakan, bus listrik sudah siap beroperasi di Jakarta. "Warga sangat antusias. Mereka bilang busnya nyaman, tidak ada bunyi seperti bus pada umumnya yang bising, dan tidak ada knalpot sehingga tidak ada asap," ujar Agung.
Transjakarta berencana mengganti bus berbasis fosil dengan full electric secara bertahap. "Kita ingin menekan semaksimal mungkin tingkat emisi yang dihasilkan transportasi publik," tutur Nadia.
Terkait kapan penambahan dapat direalisasikan, menurut Nadia, hal ini setelah masa uji coba selesai dilakukan. Transjakarta juga yakin terhadap garansi, ketangguhan merek, kesiapan suku cadang, perawatan, pemeliharaan, kesanggupan untuk transfer knowledge bagi para mekanik kami.
"Untuk jangka panjang, tentu perlu pertimbangan pemenuhan konten lokal," ujar dia.
Dia menjelaskan, uji coba dilakukan selama enam hingga 12 bulan agar melewati berbagai musim yang ada di Jakarta. "Musim hujan, musim kemarau, dan musim banjir tentunya," tambah Nadia.
Mengenai jumlah merek yang akan diujicoba, Nadia mengatakan hingga saat ini terdapat 28 merek produsen bus listrik dalam dan luar negeri yang ingin menjadi rekanan Transjakarta.
Baca juga:
Tiga Bus Listrik Transjakarta Diuji Coba Keliling Ibu Kota
Tingkatkan Penindakan e-TLE, Polda Metro Pasang CCTV di Jalur Transjakarta
Warga DKI yang Curhat soal Pelayanan Transjakarta Dapat Penghargaan
Ganjil Genap Diperluas, Transjakarta Siapkan 48 Rute dan Tambah Jumlah Bus
Video Viral Pengemudi Bertelanjang Dada Pukul Transjakarta Saat Terobos Busway
Bus Transjakarta Ringsek Tabrak Separator di Jakbar, Lalin Macet