Ribut dengan sekuriti Blue Bird, jari Brigadir D tertembak pistol
Pistol yang dipakai Brigadir DR berkaliber 22 dengan sisa amunisi empat butir.
Dor!! Suara tembakan terdengar dari senjata milik Brigadir DR. Letusan itu terjadi saat dirinya terlibat perdebatan dengan sekuriti taksi Blue Bird di pool Jl Mampang, Jakarta Selatan.
Peristiwa itu terjadi pagi tadi. Keributan bermula saat Brigadir D yang berboncengan dengan istrinya melintas di jalan. Kemudian dia diteriaki sekuriti Supri untuk sabar dan mengantre karena banyak taksi yang akan keluar. Versi Brigadir DR, kata-kata yang dikeluarkan Supri sangat tak pantas hingga membuatnya tersinggung.
"Terdengar suara dari seorang sekuriti taxi Blue Bird 'tabrak saja sampai mampus', dijawab oleh Brigadir DR 'hei mas kalau ngomong agar hati-hati," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes M Iqbal dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Rabu (27/5).
Mendapat teriakan itu, Brigadir DR langsung menepikan kendaraannya. Tiba-tiba, sekuriti lainnya menghampiri Brigadir DR dan menarik kerah baju dan mengarahkan ke pos sekuriti di sekitar pintu keluar itu.
"Di pos terjadi cek cok mulut dan secara tiba-tiba Brigadir DR keluarkan senjata api dan langsung mengokangnya serta diacungkan ke arah sekuriti," jelasnya.
Pistol Brigadir DR langsung berusaha direbut. Karena dalam keadaan sudah terkokang, senjata itu akhirnya meletuskan tembakan.
"Pihak sekuriti berusaha merebut namun karena jari sudah ditriger senjata, kemudian senjata itu meletus dan mengenai jari telunjuk Brigadir DR," tambahnya.
Ditambahkan Iqbal, pihaknya sudah meminta keterangan dari Supri. Tapi terjadi perbedaan keterangan soal awal mula insiden itu.
"Sebelum kejadian yang bersangkutan mengatur lalu lintas dengan dua rekannya. Tiba-tiba sebuah motor yang buru-buru ditegur dengan kata, 'Sabar Pak kalau enggak sabar tabrak saja," papar Iqbal.
Mendapat teguran itu, Brigadir DR menepikan motornya dan turun menghampiri Supri sambil mengeluarkan senjata api dan mengokangnya. "Dia juga mengacung-acungkan senjata api ke arah saksi pada saat tersebut dilerai oleh anggota Brimob yang jaga di kantor Blue Bird. Saat dilerai terjadi perebutan senjata, berakhir dengan letusan yang berakibat jari telunjuk tangan kiri pemilik senjata api terluka," jelasnya.
Akibat tindakan arogannya, Brigadir DR diamankan ke Bidpropam PMJ. Brigadir DR diketahui anggota Polri. Pistol yang dipakai berkaliber 22 dengan sisa amunisi empat butir.