RS Persahabatan Terima 60-80 Pasien Rujukan Covid-19 Tiap Hari
Dari pasien rujukan itu, RS Persahabatan membagi tiga kategori yaitu ringan, sedang dan berat. Paling banyak pasien ringan 30-40 persen, sedang 30-60 persen dan berat 10-15 persen. Namun, RS Persahabatan hanya mampu menangani 12 sampai 15 persen kasus.
Direktur RS Persahabatan Rita Rogayah menyebut, pihaknya kerap menerima 60 sampai 80 pasien perhari terkait Covid-19. Namun, kebanyakan yang di alami adalah kasus ringan.
"Saat ini kami mendapatkan rujukan dalam satu hari itu kurang lebih sekitar 60 sampai 80 pasien, sehingga kami harus menata kasus kasus bagaimana yang bisa kami terima sesuai dengan kasusnya," kata Rita di kantor BNPB, Jakarta, Rabu (8/4)
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
Dari pasien rujukan itu, RS Persahabatan membagi tiga kategori yaitu ringan, sedang dan berat. Paling banyak pasien ringan 30-40 persen, sedang 30-60 persen dan berat 10-15 persen. Namun, RS Persahabatan hanya mampu menangani 12 sampai 15 persen kasus.
Maka dari itu, Rita mengimbau rumah sakit lain yang melakukan pemeriksaan awal untuk mengklasifikasikan pasien sebelum dirujuk. Yaitu memilah kasus sedang dan berat saja jika ingin merujuk pasien ke RS rujukan Covid-19.
"Jadi kami mengimbau untuk semua rumah sakit agar merujuk kasus-kasus kepada rumah sakit rujukan sebaiknya dipilah adalah kasus sedang dan berat, saat ini kami juga mempunyai Wisma Atlet yang bisa menangani kasus kasus ringan," tuturnya.
"Jadi sebaiknya rumah sakit rujukan itu menangani kasus kasus yang klasifikasi sedang dan berat," tambah dia.
Rita melanjutkan, RS Persahabatan juga menyiapkan poli khusus orang dalam pemantauan (ODP) untuk memilah kategori gejala yang dirasakan. Orang yang mengalami kasus ringan akan dirujuk ke Wisma Atlet.
"Sehingga kalau kita menemukan dari poli ODP kasus ringan akan kami rujuk ke Wisma Atlet. Jika ditemukan sedang atau berat ini indikasi untuk perawatan di rumah sakit," tutur Rita.
Baca juga:
Pemerintah Akan Alokasikan Rp 24 T Dana Desa untuk BLT, Warga Terima Rp 600.000
Pemkot Tangerang Siapkan Bantuan Pangan ke 64.000 KK Terdampak Covid-19
Dirjen PAS: Jika Ada Koruptor Bebas, Itu Murni Sesuai Masa Pidana
DKI Terapkan PSBB, BI Pastikan Layanan Publik Tetap Berjalan
Cegah Covid-19, Ini 5 Manfaat Buah Jambu yang Jarang Diketahui
Anggaran Fokus Tangani Virus Corona, Pemerintah Pangkas Proyek Infrastruktur di 2020