Sejak Jokowi-Ahok, standar pemimpin Jakarta melebihi daerah lain
Kunci kemenangan bakal calon gubernur terletak pada kepercayaan masyarakat dan hal baru yang akan dijalankan nanti.
Suhu politik di DKI Jakarta semakin memanas meski gelaran Pemilihan Gubernur DKI Jakarta baru dilaksanakan tahun depan. Tidak heran, dengan menyandang predikat ibu kota negara, Jakarta menjadi barometer aktivitas politik nasional.
Koordinator Formmapi Sebastian Salang menuturkan, sejak Jakarta dipimpin duet Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), standar kepemimpinan ibu kota naik kelas di mata masyarakat.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Daerah Istimewa Kalimantan Barat (DIKB) dibentuk? Dilansir dari kanal YouTube Bimo K.A, Daerah Istimewa Kalimantan Barat terbentuk pada tahun 1946.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
"Untuk Jakarta standarnya sudah melebihi daerah lain. Kedua, partisipasi publik sudah luar biasa karena pemimpin lalu (Jokowi) melahirkan kepercayaan kepada masyarakat, jadi optimisme masyarakat. Namun juga buat standar jadi lebih tinggi," ujar Sebastian dalam sebuah diskusi di Dress Kopitiam, Jakarta Pusat, Rabu (23/3).
Sebastian menilai gebrakan baru dan citra positif pembangunan Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok melahirkan harapan baru dari ketidakpercayaan masyarakat pada pemimpin yang selama ini korup. Masyarakat DKI membutuhkan model pemimpin yang bisa mengembalikan kepercayaan publik pada pemerintahan.
"Karena dia sudah buka isi perut Jakarta, lalu kebijakan publiknya sudah bagus. PBB di bawah Rp 1 miliar sudah dihapuskan lalu dia (Ahok) buka semua data di Pemprov DKI," jelas dia.
Meski memuji Ahok, Sebastian tidak meremehkan bakal calon lain yang selama ini sudah mulai tampil di publik. Dia mengingatkan, kunci kemenangan bakal calon gubernur terletak pada kepercayaan masyarakat dan hal baru yang akan dijalankan nanti.
"Hal yg dibutuhkan ke depan adalah transparansi, public Service, Komitmen dan kepribadiannya," tegasnya.
Baca juga:
Bakal cagub DKI harus transparan, beberkan identitas pemberi dana
Ray Rangkuti sebut Ahok bisa kalah bukan dengan SARA tapi 3 hal ini
Ahmad Dhani sebut ada lima konglomerat dukung Ahok
PDIP soal cagub DKI: Kita terbuka, siapa saja bisa mendaftar
Jelang Pilgub, KPUD DKI pindah ke Salemba bulan April
KPUD DKI bakal coret KTP dukungan independen yang tak sesuai syarat