Selama banjir, sampah di Jakarta capai 300 ton per hari
Jika kondisi normal, rata-rata sampah di DKI mencapai 70 ton per hari.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat total sampah akibat banjir yang melanda Ibu Kota mencapai 300 ton per hari. Jumlah tersebut lebih banyak dari jumlah biasa diangkut Dinas Kebersihan DKI setiap harinya sebanyak 60 hingga 70 ton.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin mengatakan, jumlah 300 ton sampah tersebut diangkut dari seluruh sungai dan kali yang ada di Jakarta selama banjir melanda Jakarta. "Sejauh ini, sampah yang kita angkut dari kali atau sungai-sungai mencapai lebih dari 300 ton per hari. Padahal, biasanya hanya sekitar 60 sampai 70 ton setiap hari," ujar Unu di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (21/01).
Berdasarkan data Dinas Kebersihan DKI Jakarta selama tiga hari terakhir, sampah yang diangkut mencapai 373,12 ton pada hari Sabtu (18/01). Lalu, pada Minggu (19/01) sebanyak 335,36 ton dan terakhir Senin (20/1) sebanyak 332,16 ton.
Unu mengakui memang jumlah sampah yang diangkut menurun setiap harinya. Tetapi, jumlah diangkut tidak pernah kurang dari 300 ton. Unu menjelaskan sampah paling banyak berasal dari Pintu Air Manggarai, kawasan Perintis Kemerdekaan dan Pluit.
"Bahkan, kemarin, sampah yang kami angkut di Pintu Air Manggarai mencapai 20 ton. Jenis sampahnya rata-rata berukuran besar, seperti kasur, lemari dan perabot lainnya," kata dia
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, sehingga proses pembersihan sampah di Jakarta dapat terselesaikan. "Kami minta supaya warga lebih disiplin dalam membuang sampah," pungkas dia.