Selama Ramadan, ada 147 kebakaran di DKI, 1 tewas dan 11 luka
Selama Ramadan, ada 147 kebakaran di DKI, 1 tewas dan 11 luka. Ia mengatakan, bangunan perumahan paling banyak menjadi objek kebakaran di Jakarta Utara, yakni sebanyak 11 bangunan. Kebakaran diduga korsleting listrik.
Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta Mulyanto mengatakan, selama bulan Ramadan 1439 hijriah dari tanggal 17 Mei hingga 14 Juni 2018 frekuensi kebakaran di Jakarta lebih dari 100 kejadian. Hal ini tersebarnya di lima wilayah Jakarta.
"Total ada 147 kejadian terdiri dari 25 di Jakarta Pusat, 22 di Jakarta Utara, 20 kejadian di Jakarta Barat, 35 di Jakarta Selatan dan 40 di Jakarta Timur," kata Mulyanto saat dihubungi, Senin (2/7).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
Ia mengatakan, bangunan perumahan paling banyak menjadi objek kebakaran di Jakarta Utara, yakni sebanyak 11 bangunan. Kebakaran diduga korsleting listrik.
"Dugaan penyebabnya didominasi oleh arus pendek listrik. Kedua penyebab kebakaran oleh lilin, dan ketiga penyebab kebakaran paling banyak oleh gas," ujarnya.
Lanjutnya, dalam kejadian kebakaran, satu nyawa warga melayang di Jakarta Selatan. Sementara ada 11 orang luka.
"Total taksiran kerugian kebakaran selama bulan Ramadan adalah Rp 16.256.650.000. Ada 735 jiwa yang terdampak dalam kebakaran di bulan Ramadan kemarin," pungkasnya.
Baca juga:
Aksi warga Tanah Tinggi berjibaku padamkan kebakaran
Kebakaran hebat lahap permukiman padat penduduk Tanah Tinggi
Pantauan udara kebakaran yang landa permukiman di Tanah Tinggi
Kebakaran terjadi di hunian padat di Tanah Tinggi, Johar Baru
Diduga korsleting, swalayan di Jagakarsa terbakar
Rumah semi permanen dilahap si jago merah di Kedoya Selatan
Toko furniture di Duren Sawit terbakar, 8 mobil Damkar dikerahkan