Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan
Lebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Lebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran dari Kalimantan
Hari Raya Idul Fitri akan segera tiba, umat muslim di seluruh penjuru Indonesia akan merayakannya dengan penuh suka cita. Selain itu, lebaran juga identik dengan tradisi mudik atau pulang ke kampung halaman untuk bertemu sanak saudara.
Namun, suasana lebaran kurang lengkap jika tidak ada masakan atau kuliner khas. Selain ketupat atau opor ayam, di Kalimantan Barat terdapat salah satu makanan khasnya yang selalu hadir ketika momen lebaran tiba yaitu Ketupat Colet. (Foto: Pixabay)
-
Kenapa ketupat jadi makanan khas lebaran? Ketupat jadi salah satu hidangan wajib ada di hari raya Idul Fitri. Yup, makanan ini sering banget menggantikan nasi putih biasa sebagai teman pendamping aneka menu khas Lebaran, seperti opor ayam, rendang, sambal kentang ati, dan banyak lagi yang lainnya.
-
Mengapa ketupat menjadi menu wajib saat lebaran? Ketupat sudah menjadi menu wajib dan tradisi turun-temurun umat Islam saat hari raya lebaran, baik saat Idul Fitri maupun Idul Adha.
-
Kenapa orang makan ketupat saat Lebaran? Namun, menurut Khoirul, di era modern ini banyak makanan tradisional mengalami modifikasi untuk alasan kesehatan. 'Tapi, bukan berarti kita melarang orang makan ketupat dan menggantinya dengan oat. Tradisi adalah identitas yang tidak bisa dihilangkan begitu saja,' tegasnya.
-
Apa makna ketupat di Lebaran? Dalam tradisi Jawa, ketupat berasal dari kata kupat yang punya beberapa makna, yaitu ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (4 tindakan).
-
Gimana ketupat bisa jadi simbol Lebaran? Dalam tradisi Jawa, ketupat berasal dari kata kupat yang punya beberapa makna, yaitu ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (4 tindakan). 4 tindakan yang dimaksud juga berhubungan dengan nilai-nilai Islam, lho.
-
Kenapa ketupat jadi simbol Lebaran? Pemilihan ketupat nggak dilakukan dengan sembarangan. Makanan ini dinilai punya makna filosofis yang cocok dengan momen Lebaran.
Ketupat Colet masih tergolong makanan khas masyarakat Melayu, namun sajian ini cukup populer di Kabupaten Ketapang. Makanan ini tidak hanya hadir saat Idul Fitri saja, melainkan juga Idul Adha dan beberapa acara-acara besar lainnya.
Simak lezatnya Ketupat Colet khas Melayu yang dihimpun merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.
Terbuat dari Beras
Secara umum Ketupat Colet tak jauh berbeda dengan ketupat yang biasa kita jumpai. Masih terbuat dari bahan dasar beras yang kemudian dibungkus menggunakan anyaman daun kelapa. Kemudian, ketupat tersebut dimasak dengan cara direbus dengan santan sampai matang.
Lalu, di mana letak perbedaannya? Ketupat Colet penyajiannya dengan cara dicolet atau dicocol dengan rendang dimasak tidak terlalu kering. Bumbu-bumbunya pun akan semakin melimpah dan bisa menjadi bahan untuk cocolan. (Foto: Liputan6.com)
Kenikmatan menyantap Ketupat Colet ini adalah menggunakan tangan, daging rendang akan dipotong kecil-kecil sehingga lebih mudah untuk dimakan. Perpaduan ketupat yang lembut dengan rasa daging yang gurih, pedas, dan rempah-rempahnya sudah pasti menggoyang lidah siapapun.
Hidangan Penuh Makna
Cara menyantap Ketupat Colet yang menggunakan tangan ini rupanya mengandung makna. Tata cara menyantap seperti ini menjadi simbol kebersamaan dan kesederhaan dalam sebuah keluarga.
Selain itu, dalam masyarakat Melayu tepatnya di Kayong Utara, seorang wanita harus bisa membuat ketupat. Apabila wanita tersebut tidak dapat membuatnya, maka ia dianggap sebagai orang pemalas.
Masuk Rekor MURI
Selain menjadi hidangan khas dan paling ditunggu-tunggu saat lebaran tiba, Ketupat Colet rupanya juga sudah terdaftar dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Melansir dari situs resmi muri.org, tertulis tanggal 22 Oktober 2023 pada Festival Tanah Kayong pada Gawai Akbar Napak Tilas Perjuangan Pembangunan dan Budaya Kabupaten Ketapang bahwa Ketupat Colet berhasil disajikan dalam jumlah 6.311 porsi.
Cara Membuat
Untuk membuat Ketupat Colet ini tidak sulit, cukup sediakan beras dan anyaman ketupat lalu untuk bahan cocolnya hanya perlu daging sapi atau daging ayam dan juga bumbu-bumbu, seperti santan, cabe, ketumbar, kunyit, lengkuas, daun salam, serai, bawang (putih dan merah), garam dan penyedap.
Pertama, beras yang dimasukkan dalam anyaman yang dianyam dari bahan kelapa (anyaman ketupat) selanjutnya ditanak dengan cara direbus hingga matang, kira-kira 2-3 jam.
Selanjutnya siapkan bumbu untuk bahan racikan campuran lauknya seperti daging sapi atau ayam cara dimasak dengan cara masak seperti rendang. Saat memasak rendang tak boleh ketinggal bumbu-bumbu utamanya yaitu santan, cabe, ketumbar, kunyit, lengkuas, daun salam,serai, bawang (putih dan merah), garam, dan penyedap rasa.