Ketupat, Menu yang Nggak Pernah Absen Saat Lebaran
Jadi tradisi unik saat Lebaran, ini fakta menarik ketupat.
Gimana Ceritanya Ketupat Selalu Identik dengan Lebaran?
Bukan Lebaran namanya kalau nggak ada ketupat. Mau makan di mana pun, ketupat selalu jadi menu yang tersaji di meja makan dan bersanding dengan beragam menu istimewa lainnya. Tapi, penasaran nggak sih kenapa Lebaran bisa identik dengan ketupat?
Asal-usul ketupat sempat dibahas oleh Hermanus Johannes de Graaf, sejarawan Belanda yang fokus pada sejarah Jawa. Ketupat atau makanan yang terbuat dari beras dan dibungkus dalam anyaman daun kelapa muda ini kabarnya pertama kali muncul di tanah Jawa, yaitu pada abad ke-15 di masa pemerintahan Kerajaan Demak.
-
Mengapa ketupat menjadi menu wajib saat lebaran? Ketupat sudah menjadi menu wajib dan tradisi turun-temurun umat Islam saat hari raya lebaran, baik saat Idul Fitri maupun Idul Adha.
-
Kenapa ketupat jadi makanan khas lebaran? Ketupat jadi salah satu hidangan wajib ada di hari raya Idul Fitri. Yup, makanan ini sering banget menggantikan nasi putih biasa sebagai teman pendamping aneka menu khas Lebaran, seperti opor ayam, rendang, sambal kentang ati, dan banyak lagi yang lainnya.
-
Kapan Lebaran Ketupat dirayakan? Lebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah perayaan Idul Fitri, tepatnya pada 8 Syawal, dan ditandai dengan memakan ketupat.
-
Apa menu khas Lebaran yang paling populer? Makanan khas Lebaran di Indonesia antara lain adalah ketupat, lontong sayur, rendang, sambal kering, hingga makanan manis seperti nastar dan kue lapis legit.
-
Kapan Ketupat diperkenalkan sebagai simbol Lebaran? Pada tahun 1600-an, saat Islam mulai menyebar di Jawa, ketupat diperkenalkan oleh seorang tokoh penting dalam penyebaran Islam, yaitu Raden Mas Sahid atau yang dikenal sebagai Sunan Kalijaga.
-
Apa makna dari "Ngaku Lepat" dalam ketupat? Ngaku lepat punya arti mengakui kesalahan. Ngaku lepat diimplementasikan saat lebaran dalam bentuk sungkeman di hadapan orang tua. Sungkeman yakni bersimpuh di hadapan orang tua seraya memohon ampun atau meminta maaf. Ngaku lepat juga berbentuk saling mengakui dan memaafkan kesalahan satu sama lain.
Kapan Ketupat Pertama Kali Muncul?
Jadi Bagian dari Penyebaran Islam di Tanah Jawa, Lho!
Sosok yang memperkenalkan ketupat pertama kalinya adalah Sunan Kalijaga. Saat itu, dalam rangka menjalankan misinya buat menyebarkan agama Islam di tanah Jawa yang masyarakatnya sudah memegang kepercayaan Kejawen, Sunan Kalijaga menggunakan pendekatan budaya.
Ketupat menjadi salah satu makanan yang dipilih karena dianggap dekat dengan budaya masyarakat Jawa.
Tradisi Lebaran 2 Kali yang Dikenalkan Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga memasukkan unsur ketupat lewat tradisi 2 kali lebaran di tanah Jawa. Yang pertama adalah Lebaran Idulfitri atau Lebaran Syawal yang berbarengan dengan hari raya yang ditentukan pemerintah.
Selanjutnya, ada Lebaran Kupat yaitu perayaan yang dilakukan setelah melakukan puasa sunnah 7 hari setelah 1 syawal. Hanya ada beberapa daerah saja yang menjalankan tradisi Lebaran Kupat ini, sebagian besar memang di daerah Jawa.
Pemilihan ketupat nggak dilakukan dengan sembarangan. Makanan ini dinilai punya makna filosofis yang cocok dengan momen Lebaran. Dalam tradisi Jawa, ketupat berasal dari kata kupat yang punya beberapa makna, yaitu ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (4 tindakan).
Ketupat Lebaran yang Kaya akan Makna
4 tindakan yang dimaksud juga berhubungan dengan nilai-nilai Islam, lho. Misalnya saja Lebaran yang menandakan puasa Ramadan sudah selesai, Luberan yang artinya berbagi rezeki kepada sesama yaitu lewat zakat fitrah, Leburan atau saling memaafkan dan Laburan atau kembali suci dengan ibadah yang dilakukan selama Ramadan.
Ketupat dan opor ayam jadi ‘pasangan’ makanan yang selalu hadir saat Lebaran. Tapi, kenapa harus opor ayam sih? Opor ayam memiliki kuah santan yang dalam tradisi Jawa mirip dengan pangapunten atau permintaan maaf. Jadi ketika disajikan bersama, kedua makanan ini menjadi lambang permintaan maaf yang tulus.