Siap lawan Ahok, Adhyaksa klaim didukung ulama hingga Rhoma Irama
Adhyaksa hanya mau mencalonkan diri sebagai cagub.
Mantan Menpora Adhyaksa Dault, mengaku siap untuk merebut kursi DKI 1 dari Basuki Tjahaja Purnama. Pria berkumis hitam itu mengaku orientasinya jadi gubernur bukan kekuasaan melainkan untuk membenahi Jakarta dengan programnya Green Goverment.
"Motivasi saya bukan kekuasaan, wong saya sudah pernah jadi menteri lima tahun kok," kata Adhyaksa di kediamannya, Jl. Pangadegan Selatan No. 10 Kalibata Jakarta Selatan, Senin (7/3).
Tinggal sejak usia 4 tahun di Jakarta membuatnya percaya diri untuk menjadi orang nomor 1 di Jakarta. Adhyaksa mengklaim, sangat mengetahui banyak hal tentang Jakarta dan telah memiliki konsep pemerintahannya nanti.
Meski mengaku belum memutuskan untuk maju secara independen atau melalui partai, dia menolak jika nantinya hanya menjadi wakil gubernur. Kata dia, jika hanya menjadi wakil gubernur geraknya untuk membenahi Jakarta akan terbatas.
Adhyaksa mengaku banyak pihak yang memintanya maju di Pilgub 2017 mendatang. Mulai dari teman dekat hingga para pemuka agama seperti Ustaz Yusuf Mansyur, Arifin Ilham dan Arie Ginanjar memintanya untuk maju jadi calon gubernur DKI.
"Ada 20 pendeta yang juga mendukung," lanjut dia.
Tak hanya itu, Adhyaksa bahkan mengklaim mendapat dukungan dari Ketua Umum Partai Idaman Rhoma Irama. "Kalau Pak Adhyaksa maju, Soneta dan Partai Idaman akan mendukung," katanya sambil menirukan ucapan raja dangdut itu.
Untuk itu, Adhyaksa kini tengah berusaha mengumpulkan KTP jika harus melalui jalur independen dan mendekati beberapa partai yang dinilai memiliki visi dan misi yang sama. Beberapa partai yang diincarnya adalah PKS, Gerindra, Hanura dan PDI-Perjuangan. Rencananya dia akan mendeklarasikan diri sebagai cagub DKI pada 2 April 2016.
Terkait siapa yang akan mendampinginya nanti, Adhyaksa mengatakan terserah kepada partai yang mengusungnya. Namun jika dia menggunakan jalur independen ia akan mencari pasangan yang berasal dari tokoh betawi.
"Nunggu ajalah dari parpol. Kalau independen saya mau ambil dari Betawi soalnya mereka banyak yang mendukung saya. Kalau saya sudah deklarasi saya ga akan mundur lagi," tandasnya.
Baca juga:
Modal nama Joko, politisi PPP ini ajukan diri lawan Ahok di Pilgub
PPP kubu Romi: Lulung enggak usah ancam-ancam mundur, siapa dia?
Ini tanggapan Ahok disebut sombong oleh Boy Sadikin
Ahok: Dari dulu saya diujung tanduk, diserang semua orang
NasDem siap bantu TemanAhok kumpulkan ulang dukungan KTP
Demokrat soal Pilgub DKI: Masih panjang umurnya, tak usah buru-buru
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Apa hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Hasil quick count Pilkada DKI 2017 putaran kedua menunjukkan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memperoleh dukungan sebesar 58,5%, sedangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, mendapatkan dukungan sebesar 41,5%.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.