Soal dana siluman di APBD DKI, Ahok dinilai sasar kelompok tertentu

Di samping kinerja yang baik, seharusnya Ahok mampu memiliki komunikasi yang baik pula.

Perseteruan antara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan DPRD DKI ditengarai bukan hanya sekadar mengenai 'dana siluman' di APBD DKI Jakarta. Pengamat Komunikasi Politik Emrus Sihombing menilai, penggunaan istilah 'dana siluman' membuktikan ada oknum yang bermain di anggaran DKI. Sebab, kata 'siluman' sudah ditujukan ke kelompok tertentu.

"Dari segi penggunaan kata saja makna siluman sudah mengandung kandungan politik. Pemakaian kata siluman dari situ sudah ada makna terselubung. Oleh karena itu saat diberi kata siluman masyarakat akan mengira itu ditujukan ke kelompok tertentu," kata Emrus dalam diskusi publik yang bertajuk 'Benarkah hanya masalah anggaran siluman?' di Hotel Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (12/3).

Selain itu, Emrus mengkritik komunikasi Ahok yang menurutnya buruk. Menurutnya, di samping kinerja yang baik, seharusnya Ahok mampu memiliki komunikasi yang baik pula.

"Sekalipun kinerja kita baik tapi harus dibarengi komunikasi yang baik. DKI adalah wajah Indonesia, pintu gerbang Indonesia. Harus berikan contoh yang baik ke masyarakat luas," katanya.

Baca juga:
Forum Pemuda Betawi: Ahok enggak punya etika komunikasi, lengserkan!
Ahok: DPRD DKI gak perlu lagi bangun-bangun opini di televisi
Ahok soal dipolisikan anggota DPRD DKI: Biasa saja itu, hak semua
Ahok sindir DPRD: Mereka enggak pingin dong enggak dapat rejeki
Ini sosok politikus Gerindra yang maki Ahok goblok di rapat mediasi
Setelah 'Dana Siluman', kini muncul game 'Lulung Versus Ahok'
Jika tak akur juga, Mendagri persilakan Ahok vs DPRD ke jalur hukum