Soal duet dengan Risma, Sandiaga serahkan keputusan kepada Prabowo
"Saya enggak ada masalah kerja sama dengan siapapun juga," ujar Sandiaga
Bakal calon gubernur DKI Jakarta yang diusung Partai Gerindra, Sandiaga Uno, mengklaim siap menerima bakal dipasangkan dengan siapapun di Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang. Termasuk jika dirinya diduetkan dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma).
Menurut Sandiaga, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah memberi mandat dirinya untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
"Saya diberikan mandat sebagai calon gubernur partai Gerindra oleh Pak Prabowo. Saya enggak ada masalah kerja sama dengan siapapun juga," ujar Sandiaga saat menghadiri undangan halal bi halal pengemudi Gojek di Bukit Kemah, Ragunan, Jakara Selatan, Minggu (7/8).
Ramai perjodohan Sandiaga Uno dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ditanggapi santai oleh Sandiaga. Dia menegaskan, siapapun pasangannya, Sandiaga berjanji akan memimpin Jakarta dengan memanusiakan warga Jakarta itu sendiri.
"Banyak yang menanyakan hal itu juga, tapi saya lihat nanti ke depan sesuai dengan bagaimana keputusan partai koalisi nantinya," jelas Sandiaga.
"Kebetulan saya juga melihat komunikasi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bahwa sangat hangat sangat bersahabat jadi tentunya kita berharap banyak semakin hari semakin meningkat dukungan koalisi," sambungnya.
Seperti diketahui, hingga saat ini belum ada nama bakal calon wakil gubernur yang akan dipasangkan dengan Sandiaga Uno. Partai koalisi Partai Gerindra hingga saat ini baru PKS, meski diakui Sandiaga, partai tempat bernaungnya itu terus berkomunikasi dengan partai-partai lain.
Partai Gerindra dan PKS sendiri sudah menyiapkan Sandiaga Uno sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017. Berharap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma bisa 'berduet' dengan Sandiaga pada pertarungan Pilgub DKI mendatang. Hal ini sesuai dengan hasrat Gerindra untuk merebut kursi DKI 1.
Bahkan, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik berencana membuat koalisi partai. Pihaknya siap mengalah, dengan menjadikan Sandiaga yang awalnya akan diusung sebagai calon gubernur, menjadi calon wakil gubernur, jika PDIP mengusung Risma.
Menurut Taufik, sosok Risma merupakan sosok yang tepat untuk dipasangkan Sandiaga Uno. "Saya rasa Risma bagus," kata dia.
Baca juga:
Sandiaga: Kita membangun Jakarta tanpa air mata dan duka
Gengsi jadi wagub, Ahok tolak dipasangkan dengan Risma
Cerita Sandiaga Uno paling banyak 'dijodohkan' di Pilgub DKI
Ini tips Risma buat calon kepala daerah dari PDIP di Aceh
Warga Pejompongan deklarasi dukungan Djarot-Sandiaga di Pilgub DKI
-
Siapa pasangan calon gubernur Tri Rismaharini? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Kapan Tribrata diwisuda? Upacara wisuda Prajurit Bhayangkara Taruna (Prabhatar) Akademi TNI dan Akademi Kepolisian (Akpol) digelar di Lapangan Sapta Marga, Kompleks Akademi Militer (Akmil), Magelang, Jawa Tengah, Selasa (28/11).
-
Kapan Plataran Indonesia memperkenalkan 3 unit barunya? Dalam agenda Media Luncheon yang digelar pada Kamis (13/6) di Plataran Dharmawansa Jakarta Selatan, Plataran Indonesia perkenalkan 3 unit baru yang akan diluncurkan pada tahun ini.
-
Siapa pacar Khirani Trihatmojo? Gadis yang akrab disapa Khiran mengungkapkan bahwa dia telah satu tahun bersama Adira Santoso.
-
Apa tiga tuntutan rakyat pada peristiwa Tritura? Adapun isi Tritura adalah; 1. Bubarkan Partai Komunis Indonesia, karena Pemerintah dianggap lambat dalam mengambil sikap terhadap PKI yang dianggap terlibat dalam peristiwa G30S dan banyak tokoh komunis yang berada didalam kabinet pemerintahan.2. Rombak Kabinet Dwikora, karena Pemerintah dinilai tidak bisa mengendalikan kestabilan politik, ekonomi dan sosial. Menurut masyarakat, Presiden Soekarno lebih mementingkan perebutan Irian Barat dan urusan konfrontasi Indonesia-Malaysia.3. Turunkan Harga, kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah kurang tepat yang membuat kestabilan ekonomi yang semakin memburuk.