Strategi DKI Hadapi Lonjakan Omicron di Tengah PTM 100 Persen
Berdasarkan data Pemprov DKI, ada 43 sekolah ditemukan kasus Covid-19. Dari 43 sekolah itu, sebanyak 67 peserta didik, pendidiknya 2, dan tenaga pendidiknya 3.
Pemerintah tetap menggelar pembelajaran tatap muka di tengah meningkatnya kasus Covid-19. Muncul dorongan agar PTM dievaluasi demi keselamatan siswa dan tenaga pengajar. Usulan datang dari Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G).
P2G menyarankan pemerintah melaksanakan pembelajaran tatap muka secara bertahap. Saran itu dikarenakan banyak ditemukan pelanggaran protokol kesehatan di sekolah. Mulai dari siswa berkerumun, pengaturan jarak antar-siswa di ruang kelas hingga pembukaan ruang kantin.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Kenapa hidung bengkak saat flu? Virus merusak sel-sel hidung, menyebabkan peradangan dan respons tubuh yang dapat menyebabkan pembengkakan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Berdasarkan data Pemprov DKI, ada 43 sekolah ditemukan kasus Covid-19. Dari 43 sekolah itu, sebanyak 67 peserta didik, pendidiknya 2, dan tenaga pendidiknya 3.
Epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman mendukung PTM dievaluasi karena membahayakan banyak pihak saat kasus Covid-19 naik. Dia menilai pembelajaran lebih baik dilakukan via daring terlebih dahulu sampai kasus kembali landai.
"PTM ini enggak bisa, selama masa krisis ditunda dulu, di-online dulu. Karena berbahaya," kata Dicky saat dihubungi, Selasa (25/1).
Pelaksanaan PTM dinilai tidak aman jika positivity rate di atas 5 persen. Angka aman untuk menggelar PTM 100 persen berada di angka 3 persen.
"Tidak ada sekolah yang aman jika positivity rate-nya di atas 10 persen. Agak aman ketika di bawah 5 persen, dan aman banget kala 3 persen," ujar Ketua Satuan Tugas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof Zubairi Djoerban.
"Lalu bagaimana dengan 7,6 persen dengan situasi saat ini di Indonesia? Ya siap-siap tidak aman. Notabene banyak sekolah tutup sementara. Seperti 43 sekolah di Ibu Kota," sambung dia.
Strategi Pemprov DKI
Pemprov DKI tak menutup diri menerima saran, dan masukan dari berbagai pihak terkait pelaksanaan PTM di tengah lonjakan kasus aktif Covid-19 dan penularan omicron semakin meluas. Pemprov DKI mempertimbangkan untuk membagi PTM menjadi dua sesi.
"Soal PTM dua sesi ini kami pertimbangkan, memang banyak masukan rekomendasi dari semua," ucap Riza.
Alasan Pemprov tetap melaksanaan PTM dengan kapasitas 100 persen karena telah memenuhi syarat yang dimuat dalam surat keputusan bersama 4 menteri; Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, Menteri Kesehatan. Capaian vaksinasi peserta didik, pengajar, tenaga kependidikan menjadi indikator Jakarta meneruskan kegiatan PTM.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta direncanakan juga bakal disiagakan untuk mengawasi PTM 100 persen. Sebanyak dua hingga lima orang personel akan dikerahkan per sekolah.
"Pelaksanaan PTM di sekolah yang sedang berjalan, kami tempatkan anggota di sana," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin saat apel kunjungan Satpol PP Depok di Balai Kota DKI Jakarta.
Pengawasan dilakukan dengan patroli hingga siaga di sejumlah sekolah yang berada dekat dengan warung atau dikelilingi banyak pedagang. Sebab, selama ini saat keluar sekolah, banyak laporan pelajar yang berbelanja dan menimbulkan potensi kerumunan sehingga rentan dengan penularan Covid-19.
Pelajar berbelanja dan berkerumun karena kantin di dalam lingkungan sekolah ditutup selama PTM.
(mdk/ray)