Suami istri ini nekat bawa tiga anaknya yang masih kecil mengemis
Keluarga tersebut menjadikan mengemis sebagai profesi.
Suku Dinas Sosial Jakarta Timur dengan Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) mengamankan pengemis yang dilakukan oleh sekeluarga. Petugas mendapati seorang ibu bernama Lili (30) dengan tiga orang anaknya Nanda (4), Apika (3), dan seorang bayi yang masih berumur 7 bulan, sedang mengemis di sekitar Masjid Sa'adah, Condet, Jakarta Timur, Senin (9/5).
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, Benny Martha mengatakan, ibu dan ketiga anaknya itu sebelumnya sudah diberi peringatan agar tidak mengemis. Namun setelah diikuti oleh petugas masih melakukan mengemis.
Selain itu pihaknya mendapati seorang bapakbernama Ujang (50), yang merupakan suami dari ibu pengemis tersebut datang menjemput dengan menggunakan sepeda motor.
"Kami ikuti si ibu dan anaknya itu naik Metromini, ternyata ada bapaknya ngikutin juga. Kayaknya bapaknya mau jemput. Akhirnya ibu dan anak turun dari Metromini, mereka langsung naik motor. Ya kami setop langsung," ujar Benny melalui pesan singkat yang diterima merdeka.com, Jakarta, Selasa (10/5).
Menurut Benny, keluarga tersebut menjadikan mengemis sebagai profesi. Bahkan mereka membawa anak-anaknya untuk mengemis. Saat ini, lanjutnya, pihaknya telah mengamankan keluarga tersebut di tempat yang aman, guna pembinaan.
"Sekarang sudah kami bawa untuk dibina ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur. Di sana mereka akan diidentifikasi dan diassesment untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut," ujarnya.
Menurut keterangan yang didapati oleh petugas, mereka yang berasal dari Garut, Jawa Barat, beralasan lakukan hal tersebut karena faktor ekonomi. Selain itu, mereka mengaku mendapat penghasilan rata-rata 60 hingga 100 ribu dalam setengah hari saja.
"Kata istrinya, suaminya seorang buruh bangunan. Tapi sekarang sedang tidak ada kerjaan. Mereka sekeluarga tinggal di Jonggol dengan mengontrak. Biasa mengemis di daerah Cileungsi, Bekasi, dan Jakarta," pungkasnya.