Tak Ada Pengetatan di DKI, Anies Baswedan Minta Warga Taat Protokol Kesehatan
"Kendalikan jumlah orang dan juga jam operasi," ujarnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum mengambil kebijakan pengetatan aktivitas meski kasus Covid-19 melonjak tajam. Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan kini pihaknya mendorong masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
"Enggak (ada pengetatan). Sekarang yang penting jaga kedisiplinan karena tidak mungkin kita bisa melakukan pencegahan apabila hanya dari unsur pemerintah dan penegakkan hukum saja," katanya, Senin (14/6).
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa putri tunggal Anies Baswedan? Mutiara Baswedan, satu-satunya putri dan anak sulung Anies Baswedan, menarik perhatian dengan kecantikan alaminya.
-
Bagaimana tanggapan Anies Baswedan tentang hak angket? Sementara, Anies Baswedan mengatakan menyerahkan keputusan terkait hak angket kepada pimpinan partai politik.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
Selain meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan, Pemprov DKI Jakarta juga mengendalikan mobilitas dan jam operasional pusat perbelanjaan hingga rumah makan.
"Kendalikan jumlah orang dan juga jam operasi," ujarnya.
Sebelumnya, Anies mengatakan Indonesia sedang menghadapi gelombang baru Covid-19. Gelombang baru Covid-19 ini tak bisa dianggap enteng.
"Ada sebuah gelombang baru yang tidak boleh dianggap enteng karena lonjakan pertambahan kasusnya itu banyak," katanya, Senin (14/6).
Menghadapi gelombang baru Covid-19, Anies meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama mengurangi mobilitas. Protokol kesehatan merupakan kunci utama melindungi diri dan keluarga dari Covid-19.
"Saya pernah merasakan terkena covid, sama sekali tidak nyaman. Apalagi kalau sudah sampai kondisinya berat," ujarnya.
Tak hanya kepada masyarakat, mantan Rektor Universitas Paramadina ini juga mengajak pelaku usaha hingga tokoh agama mematuhi protokol kesehatan.
"Para pelaku usaha dan ekonomi, sosial, budaya, agama pastikan protokol Kesehatan ditaati. Itu adalah bagian dari sikap bertanggung jawab untuk melindungi diri kita sendiri, lingkungan kita, keluarga kita," tandasnya.
Baca juga:
Daya Tampung RSUD Wongsonegoro Semarang Penuh, Pasien Covid-19 Antre di IGD
5.000 Dosis Ivermectin Mulai Dikirim ke Jateng Tekan Lonjakan Covid-19 di Kudus
Ganjar Instruksikan Kepala Daerah Ambil Sampel Genome Sequencing
Ridwan Kamil Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Jabar: Jangan Sampai Kolaps
Kasus Covid-19 DKI Melonjak, Pemerintah Tambah Tempat Tidur Pasien di Wisma Atlet
Penjelasan Setda Aceh Terkait Keberadaan Gubernur Nova Iriansyah