Tanggapi kasus Deudeuh, Ahok kembali wacanakan bangun lokalisasi
"Saya dulu ngomong lokalisasi dicerca orang habis," kata Ahok.
Warga Jakarta dikagetkan dengan kasus tewasnya Deudeuh Alfisahrin di indekosnya kawasan Jalan Tebet Utara, Jakarta Selatan. Kasus ini membongkar adanya prostitusi melalui media sosial sehingga sulit dikontrol oleh penegak hukum.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan, salah satu solusi untuk mengurangi kemungkinan adanya prostitusi ilegal adalah sentralisasi. Bahkan rencana tersebut sudah pernah disampaikan beberapa tahun lalu.
"Bikin lokalisasi. Saya dulu ngomong lokalisasi dicerca orang habis. Itu yang saya bilang kalau Anda mau belajar sesuatu itu musti jelas. Ini masalah penegakan hukum," tegasnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/4).
Menurut Ahok, segala tempat berpotensi dijadikan tempat prostitusi ilegal, entah itu hotel mewah maupun apartemen. Untuk itu, lanjut dia, perlu ada sentralisasi agar semakin jelas peruntukannya dan izin yang diberikan.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mencontohkan, salah satu sahabat Nabi Muhammad pernah mengisahkan tentang seorang pelacur yang akhirnya masuk surga karena dia memberikan minuman kepada seekor anjing yang kehausan.
Karena iba, sang pelacur memberikan minum melalui sepatunya kepada si anjing. Atas perbuatan sang pelacur yang tulus itu dia dijamin masuk surga.
"Orang bikin prostitusi. Nabi aja bilang, prostitusi yang baik orang kasih makan anjing bisa masuk surga juga lho. Jadi zaman nabi pun sudah ada prostitusi. Betulkan," tutupnya.
Beberapa waktu lalu, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, berniat melegalkan kawasan lokalisasi di Jakarta. Tapi dia sadar wacana itu tak semudah membalik telapak tangan untuk diwujudkan.
Kata pria yang akrab disapa Ahok itu, urusan biologis seseorang tidak ada yang bisa mengatur. Meskipun berzina itu dosa, lanjutnya, apa bedanya korupsi dan membunuh pun juga dosa besar di mata Tuhan.
"Lu berzina, lalu korupsi, itu dosa enggak? Ya dosa. Masuk neraka enggak? Masuk. Meskipun saya enggak tahu beneran apa enggak neraka sama surga ada. Tapi saya percaya," kata Ahok saat berkunjung ke redaksi merdeka.com, Rabu (28/5) kemarin.
Baca juga:
Prarekonstruksi pembunuhan Deudeuh, wajah pelaku ditutup
Ini pengakuan mengejutkan Prio pascabunuh Deudeuh
Sejak awal Deudeuh sudah ogah-ogahan tanggapi Prio
Kisah lucu pembunuh Deudeuh disindir teman satu sel
Setelah kencani dan bunuh Deudeuh, Prio tak mau diceraikan istri
-
Kapan Ahok menikahi Puput Nastiti Devi? Pada tanggal 25 Januari 2019 yang lalu, eks Gubernur DKI Jakarta menikah pada usia 52 tahun, sementara pada saat itu Puput masih berusia 22 tahun.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang para koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Kapan Dewi Khotijah dibunuh? Saat ia sedang salat, para punggawa kerajaan menyerangnya dengan tombak dan keris.
-
Siapa Mbak Dewi? Atha Dewi Prihantini (38) jadi salah satu pelestari adrem yang belakangan mulai terangkat ke permukaan.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Siapa Mbah Joget? Dilansir dari kanal YouTube Tri Anaera Vloger, Mbah Joget sendiri merupakan seorang penari atau ronggeng pada masa kolonial Belanda.