Untung rugi penutupan tiga pintu Tol Dalam Kota
Sayangnya penutupan tiga gerbang tol potensial ini tidak dibarengi dengan tindakan antipatif.
Uji coba penutupan tiga gerbang keluar tol diberlakukan mulai Senin (16/12) pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB. Penutupan pintu tol keluar di Semanggi I, pintu keluar Tol Tegal Parang, dan pintu keluar Tol Pancoran, merupakan salah satu upaya Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bersama Jasa Marga untuk menekan angka kemacetan Ibu kota di saat jam kerja.
Sayangnya penutupan tiga gerbang tol potensial ini tidak dibarengi dengan tindakan antipatif. Akibatnya tak sedikit juga mengeluhkan kepadatan di pintu masuk tol lain. Meski begitu, sebagian pengendara merasa beruntung karena di beberapa daerah mereka tidak ada kemacetan.
Berikut adalah empat untung rugi penutupan tol Dalam Kota yang telah dihimpun merdeka.com
-
Dimana saja lokasi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Mengapa kemacetan di Jakarta meningkat? Syafrin juga menuturkan peringkat kemacetan DKI Jakarta mengalami kenaikan. Sebelumnya peringkat 46, kini menjadi peringkat 29.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama dari Kota Tua Jakarta? Kota Tua adalah harta karun sejarah yang tidak boleh dilewatkan ketika kita mengunjungi ibu kota.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
Three in one tidak diberlakukan
Petugas Polda Metro Jaya tak memberlakukan three in one selama uji coba sistem buka tutup pintu tol untuk sementara. Maka mobil yang berpenumpang kurang dari 3 orang bisa keluar tol di kawasan 3 in 1.
"Memang hari pertama kita evaluasi kendaraan yang tidak bisa keluar dari (tol) Tegal Parang kemudian banyak keluar dari DPR MPR. Mereka tidak keluar dari Semanggi karena menghindari three ini one sehingga keluar di DPR MPR berputar di Tol Slipi," jelas Wadir Lantas AKBP Sambodo Purnowo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (17/12).
Lantaran itu, setelah mengevaluasi, pihak Polda memutuskan untuk three ini one di simpang Semanggi tidak diberlakukan. Hal itu berlaku sejak pukul 08.00 sampai 10.00 WIB.
"Evaluasi hari ini bahwa three ini one khusus untuk di simpang Semanggi itu hari ini tidak diberlakukan dari jam 08.00 sampai jam 10.00 WIB pagi," ujarnya.
Kepadatan di beberapa titik berkurang
Dalam uji coba sistem buka tutup pintu Tol hari kedua, Polda Metro Jaya mengklaim sejauh ini sudah berjalan baik. Bahkan, kepadatan yang biasa terjadi di Tol Tegal Parang, Jakarta Selatan, berkurang.
Selain itu, lanjut Sambodo, hal itu juga terlihat pada jalur arteri dari arah Pancoran sampai Kuningan.
"Juga berdampak pada bertambahnya atau semakin lancarnya jalur arteri dari Pancoran ke arah Kuningan atau jalur yang bersisihan dengan jalan tol," jelasnya.
Menurutnya, kemacetan selama ini diakibatkan oleh antrean kendaraan yang akan keluar dari Tol Dalam Kota. Maka dari itu, pihaknya melakukan uji coba dengan menutup jalur tersebut agar lebih lancar.
"Termasuk juga yang dari arteri yang selama ini terhambat akibat pertemuan kendaraan yang keluar dari (Tol) Tegal Parang dan arteri ketika yang keluar ditutup." ujarnya.
Kemacetan hanya pindah tempat
Penutupan pintu keluar (exit) Tol Tebet dan Kuningan pada pukul 08.00-10.00 Wib pagi tadi seolah hanya memindahkan kemacetan. Akibat uji coba itu, kemacetan panjang justru terjadi di exit Tol Cawang.
Pantauan merdeka.com, Selasa (17/12), antrean keluar Tol Cawang yang biasanya paling parah sekitar 4 km (Tol Pondok Gede), pagi tadi ratusan mobil harus berbaris hingga 9 km (Tol Jatibening). Sebaliknya, antrean di pintu masuk Tol Dalam Kota menurun drastis.
Ketika keluar Tol Cawang, jalur arteri tetap macet sampai dengan Menara Saidah. Setelahnya, arteri tampak agak lancar dari biasanya. "Tapi bagi saya yang kerja di Tebet, malah menambah kemacetan," kata Coky, pengendara yang menghabiskan dua jam perjalanan dari Bekasi.
Pengendara kebingungan
Minimnya sosialisasi rupanya membuat sejumlah pengendara merasa kebingungan. Seperti yang dialami Arie, pengendara yang hendak menuju kawasan Slipi, Jakarta Barat.
"Rambunya enggak ada, kita juga enggak tahu kalau ada penutupan," ujar Arie, Senin (16/12).
"Harusnya ada sosialisasi, jangan tiba-tiba ditutup. Saya jadi harus nunggu sampai pintu tol dibuka lagi," keluhnya.
Selain itu, penutupan pintu tol tadi pagi mengakibatkan antrean panjang yang berimbas dengan kemacetan yang cukup parah.
Baca juga:
3 In 1 tak berlaku selama buka tutup pintu Tol Dalam Kota
Satu jam pintu tol Semanggi I ditutup, arah Kuningan macet parah
Minim sosialisasi, pengendara kebingungan keluar pintu tol
Kepolisian klaim buka tutup pintu tol hari kedua lancar