Update Ketersediaan Tempat Tidur RS Rujukan di DKI: Isolasi 37% dan ICU 31%
Sedangkan, untuk ketersediaan tempat tidur untuk ICU masih ada 31 persen dari jumlah total sebanyak 1.135. Dari data tersebut keterpakaian tempat tidur ICU sudah mencapai 69 persen dengan total pasien ada 780 orang.
Pemprov DKI Jakarta kembali memperbaharui ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU di Rumah Sakit (RS) rujukan pasien Covid-19 di Ibu Kota.
Hal tersebut berdasarkan unggahan Pemprov DKI melalui akun Instagram @dkijakarta pada Selasa (2/3) yang dikutip Liputan6.com.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Dalam unggahan tersebut ketersediaan tempat tidur isolasi hingga 28 Februari masih ada sebanyak 37 persen dari jumlah total sebanyak 8.277. Dari data tersebut keterpakaian tempat tidur isolasi mencapai 63 persen dengan total pasien isolasi sebanyak 5.254 orang.
Sedangkan, untuk ketersediaan tempat tidur untuk ICU masih ada 31 persen dari jumlah total sebanyak 1.135. Dari data tersebut keterpakaian tempat tidur ICU sudah mencapai 69 persen dengan total pasien ada 780 orang.
Selain itu berdasarkan data Pemprov DKI, testing PCR selama bulan Februari mengalami penurunan.
Periode 1-7 Februari jumlah orang di tes PCR sebanyak 116.059 orang dan 23.637 dinyatakan positif Covid-19. Lalu, 8-14 Februari jumlah orang di tes PCR sebanyak 97.202 orang dan 9.131 dinyatakan positif Covid-19.
Kemudian, 15-21 Februari jumlah orang di tes PCR sebanyak 78.898 orang dan 7.412 dinyatakan positif Covid-19. Selanjutnya, 22-28 Februari jumlah orang di tes PCR sebanyak 82.856 orang dan 7.784 dinyatakan positif Covid-19.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menyatakan sejumlah alasan jumlah kasus harian Covid-19 di Ibu Kota mengalami penurunan.
Salah satunya yakni terkait testing kontak erat pasien Covid-19 mengalami penurunan.
"Testing di kita saat ini kondisinya tidak meningkat sekali karena tergantung dari kasus positif. Kenapa, karena sebagian yang kita tes yang kontak erat dengan kasus positif," kata Widyastuti di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (2/3/2021).
Menurut Widyastuti, hingga saat ini jumlah testing yang dilakukan Dinas Kesehatan sudah berdasarkan standar dari World Health Organization (WHO).
"Standar WHO tetap kita jalankan, jaga, jangan sampai turun di bahwa standar WHO," ucapnya.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com