Viral Pengunjung DWP Ngaku Dituduh Narkoba Padahal Hasil Tes Negatif, Ini Kata Polisi
Sebagian besar pengunjung yang menjadi korban adalah WNA asal Malaysia diperas hingga mencapai Rp32 miliar.
Konser musik terbesar di Indonesia Djakarta Warehouse Project (DWP) belakangan jadi santer perbincangan di media sosial setelah salah seorang Warga Negara asal Malaysia yang mengaku jadi korban pemerasan oleh salah seorang anggota polisi.
Dalam media sosial X beredar tagline #BoikotDjakartaWarehouseProject karena ulah salah seorang anggota polisi yang melakukan pemerasan dengan modus penoton terdinkasi narkoba. Diduga anggota polisi itu menyasar para turis dan menuduh mereka kedapatan narkoba
- Viral Undangan Haul Berkop Kemendes, DPR Ingatkan Pejabat Pisahkan Kepentingan Pribadi dan Negara
- Viral Pengemudi Taksi Online di Kendari Dibacok hingga Tewas, Pelaku Pernah Dirawat di RSJ
- Viral Pengantin di Payakumbuh Diantar Rombongan Warga saat Lakukan Coblosan Ulang DPD Sumbar, Curi Perhatian
- Viral Truk terbakar di KM 16 Tol Dalam Kota, Ternyata Ini Penyebabnya
Sebagian besar pengunjung yang menjadi korban adalah WNA asal Malaysia diperas hingga mencapai Rp32 miliar. Ia mengaku tetap 'dimintai' uang meski hasil tes penggunaan narkoba negatif.
Kata Polisi
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Jamalinus Nababan yang menanggapi hal tersebut mengaku tidak tahu adanya keterlibatan anggota polisi yang melakukan pemerasan terhadap para penonton DWP. Dia lantas beralasan polisi hanya bertugas menjaga keamanan selama konser berlangsung.
"Kalau sepengetahuan kami, kami tidak monitor kejadian seperti itu, ditangkap, dipalak dan tes urine," ujar Jamalinus saat dikonfirmasi, Kamis (19/12).
Dia kemudian mengatakan akan memeriksa anggotanya yang berjaga pada saat dan meminta penjelasan kebeneran soal pemeriksaan tes urine tersebut.
"Kami sedang cek juga ke jajaran kita apakah ada kejadian seperti yang diberitakan," ucapnya.
Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro juga hanya irit bicara akan kejadian pemalakan yang viral di media sosial itu. Dia justru meminta akan hal tersebut ditanyakan ke Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.
"Koordinasi Narkoba Polda," singkat Susatyo.