Wagub DKI minta gedung tua tak terpakai dipasang spanduk peringatan
Wagub Djarot Saiful Hidayat meminta kepada seluruh pemilik gedung di Ibu Kota untuk mengecek sistem keamanan.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta kepada seluruh pemilik gedung di Ibu Kota untuk mengecek sistem keamanan secara rutin. Ia tidak mau peristiwa jatuhnya lift di Gedung Nestle terulang kembali.
"Setiap pemilik gedung kita perintahkan untuk mengecek keamanannya, sampai kita ancem kalau mereka nggak mengecek," ucapnya setelah menghadiri acara Rapat Koordinasi (Rakor) Sinkronisasi Aspirasi Daerah DKI Jakarta bertema 'Kebijakan Menghadapi Konflik SARA (Suku, Agama, Ras, Antargolongan) dan Bahaya Terorisme di Ibukota Negara DKI Jakarta', di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (12/12).
Tak hanya itu, Djarot juga menginstruksikan agar tiap gedung tua dan sudah tidak terpakai untuk ditempeli spanduk bertuliskan 'Gedung ini tidak laik pakai'.
"Pemilik gedung yang nggak laik pakai juga harus buat spanduk yang gede, 'Gedung ini tidak layak pakai'. Biar nggak ada kecelakaan lagi," tegasnya.
Tak hanya Jarot, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pernah mengatakan, jika kecelakaan itu terjadi lantaran kesalahan teknis yang disengaja atau kelalaian maka pengelola gedung bisa dipidana.
"Ini mau kita lihat, kalau sampai teknisi lalai bisa dipidana lho," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (11/12).
Ahok memaparkan, akan mengkaji penyebab kecelakaan yang mengakibatkan tiga orang di dalam lift menjadi korban. Dirinya pun langsung mengadakan rapat dengan Dinas Tenaga Kerja terkait insiden ini.
"Itu mesti dikaji. Kita juga mesti lihat tim kita ngawasinnya benar atau enggak. Itu kan di bawah pengawasan Dinas Tenaga Kerja, semua yang namanya mesin-mesin eskalator, lift dan macam-macam itu mesti dicek," ungkapnya.
Alasannya baru dicek, lanjut Ahok, berarti agen yang bersangkutan yang memperbaiki lift bukan karena semua talinya putus, namun dikabarkan lepas. Sehingga ada kemungkinan teknisi melakukan pemasangan tidak sesuai dengan standar yang berlaku.
"Ada kemungkinan, tapi kita enggak tahu," ucapnya.
Untuk ke depannya agar tak terjadi hal serupa, Ahok menuturkan sudah meminta semua yang terkait agar diinspeksi, tak ada toleransi.
"Kalau ada peringatan dicoret. Ini ada hubungan dengan sertifikasi juga, jadi orang yang kerjain ini kalau enggak punya sertifikat kita repot juga. Kan eskalator harus ada sertifikat aman, kalau perusahaan ngeluarin semuanya dibilang aman kita repot juga. Ini yang lagi mau saya rapatin," tutupnya.