Blak-blakan Cak Imin Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Kini Berbalik Menolak Pemindahan Ibu Kota
Cak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak
Cak Imin angkat bicara terkait sikapnya yang dulu mendukung pembangunan IKN, namun sekarang malah menolak
Blak-blakan Cak Imin Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Kini Berbalik Menolak Pemindahan Ibu Kota
Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut satu, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin angkat bicara terkait sikapnya yang dulu mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Namun, sekarang berbalik mengkritik.
Pernyataan itu menjadi ramai saat debat cawapres, di mana Cawapres Nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka menganggap Cak Imin tidak konsisten dalam pembangunan IKN.
“Oh ya, kita ini kan dulu bagian dari koalisi, dan yang kita sampaikan itu bukan hal hal remeh temeh, kita butuh skala prioritas yang sungguh-sungguh,” kata Cak Imin usai acara Istighosah Kubro Masyayich & Alumni Pondok Pesantren di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12).
Menurutnya, skala prioritas harus disiapkan karena nyatanya masih banyak daerah di sekitar IKN yang butuh perbaikan. Seperti, Banjarmasin, Pontianak, Balikpapan yang mengalami kekurangan air dan jalanan rusak yang butuh penanganan.
Atas kondisi tersebut, membuat posisinya saat ini berbalik mengkritik pembangunan IKN. Sebab, dana yang dibutuhkan kurang lebih Rp466 triliun seharusnya bisa dipakai untuk prioritas lain.
“Karena kalau tidak evaluasi. Dulu kita dukung IKN karena kita harapan ada Investasi besar masuk, konsultannya saja mantan PM Inggris. Tapi nggak ada yang masuk. Apakah kita teruskan prioritas itu? Makanya kita evaluasi,”
ujar Cak Imin.
merdeka.com
Sedangkan, Cak Imin juga menjelaskan soal sikap PKB dulu bagian partai pembuat Undang-undang IKN. Namun seiring waktu diperlukan adanya evaluasi, karena apa yang direncanakan dulu tidak berjalan sesuai skenario.
“Loh iyalah kita yang bikin UU kok. Kita termasuk yang bikin, tapi dengan asumsi ada konsultan mantan perdana menteri ada konsultan yang kira-kira jangan membebani APBN,” kata dia.
“Tapi sudah sekian lama enggak ada yang masuk. Kan wajar kita evaluasi, evaluasi kan bagian dari perubahan. Jadi, karena itu ya biasa aja perahu perubahan itu adalah bagian dari upaya kita yang salah kita luruskan,” sambungnya.
Sebelumnya, Gibran sempat ‘skakmat" Cak Imin soal Ibu Kota Negara (IKN). Ketika Cak Imin menanggapi pernyataan Gibran dengan menyinggung skala prioritas.
Perihal anggaran membangun IKN sebesar Rp500 triliun seharusnya bisa digunakan untuk membangun jalan dan kota-kota di seluruh Kalimantan. Namun, Gibran pun membalas soal Cak Imin yang dulu sempat meresmikan IKN bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya ingat sekali Gus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potongan tumpeng di IKN. Ini gimana ini nggak konsisten, dulu dukung sekarang nggak dukung karena menjadi wakilnya Pak Anies yg mengusung tema perubahan," ujar Gibran dalam debat Cawapres.
"Sekali lagi Gus mohon maaf IKN ini bukan hanya membangun bangunan pemerintahan, tapi juga sebagai simbol pemerataan pembangunan di Indonesia. Sebagai simbol transformasi pembangunan di Indonesia,"
kata Gibran.
merdeka.com