Wagub DKI : Setiap Organisasi Berhak Punya Cyber Army
Riza menuturkan, pembentukan tim siber menjadi penting agar informasi yang beredar di media sosial tidak berisi informasi bohong, hoaks. Selain itu, masyarakat juga memiliki peran aktif agar penyebaran berita bohong dapat diminimalisir.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berpendapat, setiap organisasi memiliki hak membentuk tim siber. Pendapat ini sehubungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta yang membentuk tim siber untuk melawan buzzer yang kerap mengabarkan miring tentang Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Membentuk cyber army di semua organisasi, komunitas itu hak masing-masing ya," ucap Riza, Senin (22/11).
-
Apa kesalahan yang dilakukan Riza Patria? Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Ahmad Riza Patria keselip lidah dengan menyebut nama pasangan Prabowo-Sandi. Padahal, Prabowo Subianto kini sudah berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka untuk Pilpres 2024.
-
Apa pesona Rafly Aziz? Salah satu hal yang membuat publik penasaran dengan Rafly Aziz adalah parasnya. Saat berusia remaja, parasnya yang ganteng kerap bikin netizen heboh. Rafly Aziz juga punya gaya yang begitu modis. Hanya dengan baju-baju yang simpel, pesonanya sudah begitu terpancar.
-
Bagaimana Abidzar meniru gaya almarhum Ustaz Jefri? Melalui potongan video singkat yang beredar, Abidzar tampak mengenakan kacamata khas ayahnya lengkap dengan peci.Suara Abidzar yang serak membuat publik menyebut dirinya bak kembaran Ustaz Jefri.
-
Siapa Muhammad Fajri? Pasien 26 tahun bernama Muhammad Fajri itu sebelumnya ditangani tim medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
-
Kapan Fairuz A Rafiq mengalami kejadian ini? Ini terjadi ketika Fairuz A Rafiq belum resmi menjadi istri Sonny Septian.
-
Kenapa Muhamad Umair Dava meninggal? Kabarnya Tersebar di Instagram Dava udah pulang, guys! Kabar ini langsung dibeberin di Instagram MasterChef Indonesia. Lewat instastory, mereka ngasih tau kalo Dava udah pergi.
Riza menuturkan, pembentukan tim siber menjadi penting agar informasi yang beredar di media sosial tidak berisi informasi bohong, hoaks. Selain itu, masyarakat juga memiliki peran aktif agar penyebaran berita bohong dapat diminimalisir, dengan tidak meneruskan informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Politisi Gerindra itu juga meminta warga Jakarta agar tidak mudah terprovokasi atas hoaks. "Jangan mudah untuk terprovokasi, DKI Jakarta ini kota yang plural, kota yang heterogen," harapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta KH Munahar Muchtar menyatakan pembentukan pasukan siber untuk melawan "buzzer" yang menyerang ulama dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tidak terkait dengan dana hibah Rp10,6 miliar.
"Kami membentuk pasukan siber karena saat ini marak informasi hoaks yang dapat memecah belah umat, terutama umat Islam dan ulama," kata KH Munahar Muchtar dilansir Antara, Sabtu (20/11).
Menurut Munahar, pada rapat dengan Bidang Infokom MUI DKI Jakarta, Jumat (11/10), membicarakan program ke depan serta makin banyaknya informasi yang terindikasi memecah-belah anak bangsa, terutama umat Islam dan ulama. "Karena itu, ada gagasan dari kami untuk membentuk semacam cyber army," katanya.
Munahar menjelaskan, pasukan siber itu dibentuk atas inisiatif MUI DKI untuk melawan informasi hoaks, sebagai upaya membela umat dan ulama.
"Melawan informasi hoaks untuk umat Islam dan ulama, adalah salah satu tugas MUI, melakukan amar ma'ruf nahi munkar," katanya.
Baca juga:
Wagub Riza Bantah Hibah Rp10 M untuk MUI Buat Bentuk Tim Cyber Army: Itu Dana Rutin
Fraksi PKS DPRD Pandang Positif MUI DKI soal Rencana Cyber Army Bela Anies
Muhammadiyah Soal Cyber Army MUI DKI Bela Anies: Hak untuk Membela Diri dari Serangan
MUI Pusat: MUI DKI Seharusnya Tidak Membuat Buzzer
MUI DKI: Pembentukan Cyber Army Bela Ulama dan Anies Tak Terkait Dana Hibah