Warga Kalijodo: Gue sumpahin Ahok kalah di Pilgub DKI
Menurut Yuni, sebagai pemimpin, Ahok tidak berupaya mensejahterakan warganya.
Jelang pembongkaran Kalijodo, sejumlah warga yang berada di RW 5, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, yang masih bertahan mulai mengemasi barang-barang. Secara swadaya, mereka membongkar bangunan.
Meski demikian, warga masih terlihat kesal kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena mau menggusur Kalijodo.
"Gue sumpahin kalah (Pilgub 2017) entar," kata Yuni, salah satu warga saat ditemui merdeka.com di depan rumah kontrakannya, Sabtu (27/2).
Yuni yang membuka warung dan mengaku sudah tiga bulan tinggal di Kalijodo mengatakan, sebagai pemimpin, Ahok tidak berupaya mensejahterakan warganya. Salah satunya dengan menggusur Kalijodo yang menjadi lokasi mata pencahariannya.
"Ini bingung nih, saya mau buka warung di mana," ujar ibu dari dua anak ini.
Berbeda dengan Yuni, yang memilih mengemasi barangnya, warga Kalijodo lainnya, Edi memilih tetap bertahan hingga bangunan yang ditempatinya diratakan Pemprov DKI. Saat ini, pria yang mengaku telah tinggal lebih dari 20 tahun di Kalijodo ini belum memiliki tempat tinggal pengganti.
Dia juga enggan menempati rumah susun yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, meski dia memiliki KTP Jakarta. Sebab, rumah susun yang disediakan Pemrov jauh dari tempat kerjanya.
"Ngapain saya pindah ke rusun. Jauh dari tempat kerja saya di sini. Buang duit doang," ujar Edi.