Warga tolak MRT di jalur layang Lebak Bulus-Sisingamangaraja
Koordinator Aksi mempertanyakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang menurutnya tidak transparan.
Beberapa kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mulai ditentang sebagian warga Jakarta. Setelah program lelang jabatan mendapatkan kritik, kali ini giliran program MRT (Mass Rapid Transit) yang ditentang.
Penolakan MRT datang dari warga Jakarta Selatan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli MRT. Mereka menggelar aksi pada Senin (15/4) siang.
-
Apa solusi yang diusulkan Jokowi untuk menutup kerugian MRT dan LRT? Jokowi menilai sistem jalan berbayar elektronik atau "electronic road pricing" (ERP) dapat menjadi sumber penerimaan daerah yang dapat menutup kerugian tersebut."Akhirnya ketemu ditutup dari ERP atau electronic road pricing. Ketemu, ya sudah, diputuskan dan saya putuskan. Dan itu keputusan politik, bahwa APBN atau APBD sekarang masih suntik Rp800 miliar itu adalah memang adalah kewajiban. Karena itu pelayanan, bukan perusahaan untung dan rugi," kata Jokowi.
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Di mana Jokowi meninjau jalan rusak? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
-
Bagaimana kondisi jalan yang dilalui Jokowi? Mobil dinas RI 1 jenis Mercedes Benz S 600 Guard itu harus berjalan lambat dan dikabarkan sempat 'nyangkut'. Saking rusak parah, Jokowi sampai harus berganti mobil. Dari kendaraan dinas mercy ke mobil jenis jip.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
Koordinator Aksi, Robert mengatakan pihaknya mempertanyakan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang menurutnya tidak transparan.
"Jokowi, janji Jakarta baru transparansinya mana? Kalo you bilang ada, keluarkan dong Amdal yang di keluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup," terangnya.
Robert mengatakan, menurutnya Amdal yang ada sekarang ini sudah sejak 2005. "Sedangkan Amdal hanya berlaku tiga tahun kemudian harus dibuat Amdal yang baru dan sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.17 tahun 2012 kajian harus melibatkan warga yang terkena dampak," terangnya.
Massa memenuhi Pasar Cipete dan Pasar Blok A, Fatmawati, Jakarta Selatan, menentang pembangunan MRT apabila Pemprov DKI Jakarta tetap memaksakan pembangunan jalur Layang di sepanjang rute Lebak Bulus-Sisingamangaraja.
Kendati demikian, Robert menolak jika dia disebut sebagai menghambat pembangunan.
"Kita gak menentang, pas Pilkada orang kita pendukung Jokowi kok. Dua puluh ribu video Jokowi saya sebarin di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Cilandak, Fatwamawi, Lebak Bulus, Pondok Labu," ucapnya lagi.
"Kita cuma minta MRT dibangun subway, tidak elevated. Bagaimana nasib bangunan Pasar Blok A yang ada pedagang sekitar 700-800 orang ini. Mereka terancam di gusur. Gimana kalau tiba-tiba ada buldoser," terangnya.
(mdk/mtf)