Yakin tak terlibat kasus UPS, Lulung rela asetnya Rp 8 M disita
Lulung yakin bakal dipanggil Bareskrim untuk dimintai keterangan.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana mengakui akan dipanggil Bareskrim Mabes Polri. Pemanggilan ini terkait dugaan korupsi dalam pengadaan uninterruptible power supply (UPS) pada tahun anggaran 2014.
"Gue dikasih tahu sudah lama, Pak Haji akan kita panggil kan. Pokoknye gue dipanggil siap," ungkapnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (31/3).
Namun, Abraham atau akrab disapa Lulung ini belum mengetahui secara pasti akan dipanggil. Walaupun begitu, dia yakin pemanggilan tersebut hanyalah untuk dimintai keterangan. Sebab dirinya mengklaim tidak terlibat.
Untuk membuktikan semua ucapannya adalah benar, politisi PPP ini meminta wartawan untuk menyumpahi dirinya. Bahkan, dia mempertaruhkan seluruh aset yang dimilikinya. Jika Lulung bersalah maka dia merelakan asetnya senilai Rp 8 miliar.
"Gue jamin gue enggak salah. Lu sumpahin gue sekarang baca Al Fatihah. Kalau gue bersalah buru-buru gue ditahan. Kita fair saja. Rumah gue Rp 2 miliar, ruko ada 3, jadi Rp 6 miliar. Lu (wartawan) Rp 100 juta aja. Ayo tanda tangan. Kalau gue terlibat lu ambil dah. Makanya, enggak bisa omongan lu katanye-katanye aja. Gue berani jamin gue enggak salah," tegasnya.
Lulung menyakini apa yang dikatakannya benar karena dirinya tidak masuk dalam Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI periode 2009-2014.
"Satu tahun Banggar 30 kali pertemuan. Dari pembahasan KUA-PPAS terus. Lima tahun paling banyak berapa kali, paling banyak tujuh kali," tutupnya.