25 Kata-kata Bijak Umar bin Khattab, Penuh Makna Mendalam
Kata-kata bijak Umar bin Khattab bisa dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Umar bin Khattab merupakan khulafaur Rasyidin kedua setelah Abu Bakar AS-Shiddiq yang lahir di Makkah dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy dari keluarga kelas menengah.
Kata-kata bijak Umar bin Khattab bisa dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Umar bin Khattab merupakan khulafaur Rasyidin kedua setelah Abu Bakar AS-Shiddiq yang lahir di Makkah dari Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy dari keluarga kelas menengah. Ayahnya bernama Khattab bin Naufail dan Ibunya bernama Hantamah binti Hasyim.
Umar bin Khattab adalah sosok pemberani dan dihormati oleh penduduk Makkah. Pasalnya beliau salah satu orang yang dikenal pemberani dan memiliki sikap tegas. Maka tak heran apabila ketegasan dan keberaniannya ini sering dijadikan motivasi oleh umat muslim.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Kapan Patung Shigir ditemukan? Patung Shigir ditemukan pada Januari 1890 di wilayah Sverdlovsk, di pinggiran barat Siberia, Rusia.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
Ada banyak kata-kata bijak Umar bin Khattab yang berisi tentang ajaran agama Islam yang bisa dijadikan pedoman umat muslim. Berikut kata-kata Umar bin Khattab yang merdeka.com lansir dari Dream:
Kata-kata Bijak Umar bin Khattab yang Penuh Makna
©2019 Merdeka.com/Free Images
1. Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan.
2. Mahkota seseorang adalah akalnya. Derajat seseorang adalah agamanya. Sedangkan kehormatan seseorang adalah budi pekertinya.
3. Keyakinan (iman) adalah di mana seharusnya tidak ada perbedaan antara perbuatan, perkataan, dan apa yang kamu pikirkan.
4. Janganlah kamu berburuk sangka dari kata-kata tidak baik yang keluar dari mulut saudaramu, sementara kamu masih bisa menemukan makna lain yang lebih baik.
5. Kalau engkau merasa berkuasa untuk berbuat aniaya kepada hamba-hamba Allah, ingatlah bahwa Allah lebih berkuasa lagi membalasnya.
6. Jika ada yang ingin kamu tinggalkan, maka tinggalkanlah kesenangan dunia. Karena menjaga jarak hatimu dari cinta kesenangan dunia akan membuatmu menjadi manusia yang terpuji. Sebaliknya jika kamu menggilai dunia, kamu akan menjadi manusia hina.
7. Ilmu ada tiga tahapan. Jika seseorang memasuki tahapan pertama, dia akan sombong. Jika dia memasuki tahapan kedua, maka dia akan rendah hati. Jika dia memasuki tahapan ketiga, maka dia akan merasa bahwa dirinya tidak ada apa-apanya.
8. Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku.
9. Andai terdengar suara dari langit yang berkata, “Wahai manusia, kalian semua sudah dijamin pasti masuk surga kecuali satu orang saja”. Sungguh aku khawatir satu orang itu adalah aku.
10. Seandainya seekor keledai terperosok karena jalanan yang rusak, aku sangat khawatir karena pasti akan ditanya oleh Allah SWT, “Mengapa kamu tidak meratakan jalan untuknya?”
Kata-kata Bijak Umar bin Khattab yang Menyejukkan Hati
©2019 Merdeka.com/Free Images
11. Ya Allah, sesungguhnya aku ini orang yang keras, maka lunakkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang lemah, maka kuatkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang bakhil, maka jadikanlah aku orang yang dermawan.
12. Jagalah salatmu. Karena saat kamu kehilangan salat, maka kamu akan kehilangan segalanya.
13. Jangan sekali-kali kalian terkagum dengan bagusnya seseorang dalam menyampaikan ucapan (retorika). Tetapi seseorang yang menunaikan amanah dan menahan diri dari membicarakan kehormatan orang lain, dialah pria sejati (orang yang benar-benar mulia).
14. Bila engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu, karena celamu lebih banyak darinya. – Umar bin Khattab
15. Hindarilah sifat malas dan bosan, karena keduanya kunci keburukan. Sesungguhnya jika engkau malas, engkau tidak akan banyak melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan, engkau tidak akan tahan dalam menunaikan kewajiban.
16. Jika pasanganmu sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika salah satunya adalah api, maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredam amarah itu.
17. Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karena itu adalah penyakit.
18. Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa.
19. Biasakan diri dengan hidup susah, karena kesenangan tidak akan kekal selamanya.
20. Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah lembut.
21. Orang yang mau menunjukkan di mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya. Sedangkan mereka yang hanya menyebar omong kosong dengan selalu memujimu, mereka sebenarnya adalah para algojo yang justru akan membinasakanmu.
22. Jangan bersedih atas apa yang telah berlalu, kecuali kalau itu bisa membuatmu bekerja lebih keras untuk apa yang akan datang.
23. Terkadang, orang dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah.
24. Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.
25. Jikalau kita letih karena kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Namun jikalau kita bersenang-senang dengan dosa, maka sesungguhnya kesenangan itu akan hilang dan dosa itu akan kekal.