5 Fakta Terbaru Dampak Erupsi Merapi, Sejumlah Tempat Wisata Ditutup
Tim relawan disiagakan untuk mengevakuasi warga bila sewaktu-waktu kondisi makin berbahaya. Pada Minggu sore (12/3), kondisi Merapi cenderung memperlihatkan penurunan aktivitas walau masih sesekali meluncurkan awan panas.
Erupsi Merapi yang terjadi pada Sabtu (11/3) siang menandai awal dari erupsi-erupsi susulan dari gunung api teraktif di Pulau Jawa itu. Dampak dari erupsi ini, hujan abu terjadi di berbagai tempat. Zona bahaya diperluas.
Tim relawan disiagakan untuk mengevakuasi warga bila sewaktu-waktu kondisi makin berbahaya. Pada Minggu sore (12/3), kondisi Merapi cenderung memperlihatkan penurunan aktivitas walau masih sesekali meluncurkan awan panas.
-
Bagaimana bukti bahwa Gunung Tangkuban Perahu mengalami erupsi? PenelusuranCek Fakta merdeka.com melakukan penelusuran melalui Google Image dan menemukan bahwa video yang beredar merupakan video yang diunggah oleh akun Youtube Imam Budiman pada tanggal 27 Juli 2019.
-
Kapan Gunung Semeru erupsi? "Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
-
Di mana letak Gunung Semeru yang mengalami erupsi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan Gunung Tangkuban Perahu dikabarkan erupsi? Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Bagaimana Gunung Patenggeng terbentuk? Awalnya, bentuk ini tercipta dari sumbatan lava atas fenomena geologi di masa lampau.
Hujan abu pun terjadi di sejumlah tempat. Selain itu sejumlah tempat wisata yang lokasinya masuk zona bahaya ditutup untuk sementara waktu. Lalu seperti apa dampak terkini dari erupsi Merapi yang masih menunjukkan aktivitasnya hingga berita ini diturunkan? Berikut selengkapnya:
Luncuran Awan Panas Menurun
©2023 AFP/Devi Rahman
Berdasarkan pemantauan Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan, Dukun, Magelang, awan panas pada Minggu (12/3) meluncur sejauh 1.500 meter ke arah utara.
Letusan ini cenderung menurun jika dibandingkan letusan pada hari Sabtu. Walau begitu, hujan abu vulkanik tetap mengguyur perkampungan warga. Abu vulkanik tebal juga menutupi lahan pertanian warga.
“Kalau sekarang itu arah angin cenderung mengarah ke utara hingga barat laut. Namun siang ini akan ada pergeseran arah angin ke timur di lereng,” kata Yulianto, petugas pemantau Gunung Merapi.
Warga Bersih-Bersih Abu Vulkanik
©YouTube/Liputan SCTV
Menurunnya aktivitas Merapi dimanfaatkan warga untuk membersihkan abu vulkanik di sejumlah lokasi terdampak. Salah satunya adalah di Desa Krincing, Kecamatan Dukun, Magelang.
Para warga dibantu aparat petugas untuk menyemprotkan air ke jalan-jalan desa yang tertutup abu. Selain dengan peralatan manual, petugas juga mengerahkan mobil water canon. Abu vulkanik di Desa Krincing cukup tebal mengingat desa itu hanya berjarak 5-7 km dari puncak Merapi.
Tak hanya di Magelang, pembersihan abu vulkanik juga dilakukan petugas BPBD Boyolali. Petugas mengerahkan mobil water canon untuk menyemprotkan air di sejumlah ruas jalan umum dan jalan desa di Desa Klakah, Kecamatan Selo, Boyolali.
Selain itu, sejumlah fasilitas umum juga disemprot. Pihak BPBD juga telah menyiapkan tenda pengungsian bagi warga Desa Klakah. Apalagi desa itu hanya berjarak sekitar 4 km dari puncak Merapi.
Patroli Tambang Pasir
©YouTube/Liputan SCTV
Demi mengantisipasi dampak letusan Merapi, aparat gabungan polsek, koramil, dan Brimob Polda Jateng berpatroli di sepanjang alur Sungai Woro, Kecamatan Kemalang, Klaten. Petugas mendatangi para penambang agar waspada dampak dari erupsi Merapi.
Patroli itu dilakukan untuk mengingatkan para penambang akan bahaya lahar material Merapi yang bisa menerjang kapanpun di sepanjang aliran sungai itu.
“Khawatirnya ini, kalau ada erupsi ya was-was gitu saja. Tapi ya mau gimana lagi? Pekerjaannya memang seperti ini,” kata Supriyono, salah seorang sopir truk tambang pasir Merapi, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (14/3).
Peternak Sapi Kesulitan Dapat Rumput
©YouTube/Liputan SCTV
Dampak erupsi Merapi juga dirasakan para peternak sapi di Desa Klakah, Selo, Boyolali. Mereka mengeluhkan banyak rumput yang terkena abu vulkanik sehingga berbahaya untuk pakan ternak.
Para peternak terpaksa membersihkan rumput terlebih dahulu dengan air sebelum diberikan sebagai pakan ternak. Akibat hujan abu vulkanik sejak Sabtu (14/3) lalu, Desa Klakah tertutup abu vulkanik karena hanya berjarak 4 km dari puncak Merapi.
“Sulit semua. Terkena abu semua. Dari tadi sapi juga belum mau makan rumput yang sudah dibersihkan,” kata Samak, peternak sapi Desa Klakah.
Sejumlah Tempat Wisata Ditutup
©YouTube/Liputan SCTV
Mengantisipasi dampak erupsi Gunung Merapi, sejumlah tempat wisata yang berada di zona bahaya ditutup untuk pengunjung.
Penutupan itu dilakukan untuk mengantisipasi dampak erupsi Gunung Merapi karena hanya berjarak sekitar 5 km dari puncak gunung.
“Melihat kondisi Merapi yang masih sering terjadi erupsi. Sampai batas waktu yang belum ditentukan, nanti melihat situasi dan kondisi perkembangan Merapi seperti apa,” kata Jainu, perangkat Desa Balerante.