5 Penyakit Hati yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mengatasinya
Penyakit hati atau yang juga dikenal sebagai penyakit lever merupakan kondisi gangguan hati yang menyebabkan organ ini tidak dapat berfungsi dengan baik. Hati merupakan organ yang dapat melakukan regenerasi dengan cepat untuk mengganti sel-sel yang rusak.
Penyakit hati atau yang juga dikenal sebagai penyakit lever merupakan kondisi gangguan hati yang menyebabkan organ ini tidak dapat berfungsi dengan baik. Hati merupakan organ yang dapat melakukan regenerasi dengan cepat untuk mengganti sel-sel yang rusak. Sehingga apabila sel-sel yang rusak banyak, maka dapat mengganggu fungsi dan kinerja hati.
Dilansir dari Medical News Today, penyakit hati disebabkan oleh infeksi parasit dan jamur. Sehingga hal ini mengakibatkan lever tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Seseorang yang mengalami penyakit hati biasanya akan mengalami beberapa gejala, seperti kulit dan mata tampak menguning dan perut terasa nyeri dan bengkak.
-
Apa saja penyebab utama peradangan hati yang dikenal sebagai Hepatitis? Hepatitis adalah kondisi peradangan pada organ hati yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, paparan racun tertentu, dan kondisi medis lainnya.
-
Apa itu hepatitis? Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai virus menular dan agen tidak menular yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan, beberapa di antaranya dapat berakibat fatal.
-
Bagaimana cara mencegah hepatitis? Vaksinasi adalah langkah utama dalam mencegah hepatitis, terutama untuk hepatitis A dan B.
-
Apa saja gejala penyakit liver yang bisa ditimbulkan? Gejala penyakit liver bisa berbeda-beda pada tiap orang, tergantung pada jenis dan penyebabnya. Namun, secara umum ada beberapa gejala yang sering muncul akibat penyakit liver, yaitu:Kulit dan mata tampak kekuningan (jaundice)Nyeri perut dan bengkakPembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki (edema)Gatal pada kulitWarna urine gelapWarna feses pucat atau BAB berdarahKelelahan kronisMual atau muntahPenurunan nafsu makanPenurunan gairah seksual (libido)
-
Kapan Hari Hepatitis Sedunia diperingati? Pada tanggal 28 Juli setiap tahun, dunia memperingati Hari Hepatitis Sedunia untuk meningkatkan kesadaran global mengenai hepatitis.
-
Di mana hepatitis dapat menyebar? Di antara penyebab utama hepatitis adalah infeksi virus, seperti hepatitis A, B, dan C, yang dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh atau makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Di samping itu, mikroorganisme yang menyebabkan kerusakan hati juga dapat menyebar melalui darah atau urine atau bersentuhan dekat dengan penderita. Sehingga hal ini perlu diwaspadai seseorang ketika sedang menjalankan aktivitas sehari-hari.
Lalu apa saja jenis-jenis penyakit hati dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Sirosis
©2013 Merdeka.com/Shutterstock/O2creationz
Jenis penyakit hati yang umum terjadi ialah sirosis. Jenis penyakit hati ini disebabkan oleh terbentuknya jaringan perut di hati, akibat kerusakan hati dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini biasanya ditandai dengan beberapa gejala, seperti sering merasa mual, mudah lelah, kehilangan selara makan hingga kehilangan gairah seksual.
Penyakit hati jenis ini akan semakin memburuk apabila tidak segera ditangani. Pasalnya akan menyebabkan gejala semakin parah, seperti muntah darah, tubuh mudah memar pembengkakan pada kaki dan perut hingga kulit terasa gatal.
2. Hepatitis
Salah satu jenis penyakit hati yang paling umum terjadi adalah hepatitis. Jenis penyakit hati ini disebabkan karena terjadi peradangan di hati. Umumnya, hepatitis terjadi karena sering mengonsumsi obat-obatan tertentu dan minuman beralkohol.
Seseorang yang mengalami penyakit hepatitis biasanya ditandai dengan beberapa gejala, seperti diare, muntah, kehilangan nafsu makan dan warna urine berwarna gelap. Hepatitis juga dapat mempengaruhi seluruh metabolisme tubuh, sehingga penyakit hati jenis ini harus segara diobati.
3. Abses Hati
©©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Sebastian Kaulitzki
Abses hati merupakan salah satu jenis penyakit hati yang ditandai dengan munculnya lubang-lubang kecil berisi nanah. Penyakit hati jenis ini bisa terjadi karena infeksi bakteri atau parasit. Seseorang yang mengalami abses hati akan mengalami peradangan atau pembengkakan hati.
Secara umum, abses hati ditandai dengan beberapa gejala, antara lain sakit perut bagian kanan atas, demam, muntah dan penurunan berat badan secara mendadak. Penyakit ini bisa terjadi karena disebabkan adanya infeksi parasit.
4. Kanker Hati
©www.healthxchange.com
Kanker hati menjadi salah satu jenis penyakit hati yang paling umum terjadi. Penyakit ini merupakan kanker yang berasal dari bagian lain dalam tubuh yang menyebar ke organ tubuh. Seseorang yang menderita kanker hati biasanya ditandai dengan beberapa gejala, seperti urine berwarna gelap, sakit kuning hingga pembengkakan pada organ hati.
5. Hemokromatosis
Hemokromatis merupakan salah satu jenis penyakit yang terjadi saat kadar zat besi dalam tubuh terlalu berlebihan, sehingga mengakibatkan zat besi akan menumpuk dalam organ tubuh. Hal ini dapat memicu terjadinya penyakit kronis, seperti gagal ginjal.
Penyakit hemokromatosis ditandai dengan beberapa gejala, seperti mengalami lemas, sakit perut, rontoknya rambut dan penurunan berat badan. Apabila beberapa gejala tersebut tidak segera diatasi maka dapat menyebabkan penyakit diabetes, impotensi hingga gagal jantung.
Cara Mengatasi Penyakit Hati
Penyakit hati atau lever merupakan gangguan pada fungsi maupun fisiologis organ hati. Sehingga hal ini dapat menimbulkan kerusakan hati dan memicu luka pada jaringan organ hati. Penyakit hati apabila tidak segera diatasi maka dapat membahayakan kesehatan tubuh. Sebelum terlambat, sebaiknya melakukan beberapa upaya pencegahan berikut ini:
1. Melakukan imunisasi untuk melindungi penyakit hepatitis.
2. Menggunakan kondom saat berhubungan seksual.
3. Mengonsumsi obat-obatan yang sesuai dosis.
4. Mengurangi konsumsi seafood mentah.
5. Menjaga berat badan ideal.
6. Menggunakan masker dan lengan panjang, hal ini untuk mencegah penularan dari penderita.
7. Menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat dan segar dan olahraga secara teratur.