Agensi Jasa Wisata Berhasil Bangkit Usai Pandemi, Bermitra dengan UMKM Lokal
Saat masa pandemi, Tetra Budiarto tidak menyangka usaha agensi jasa wisata yang telah ia rintis sejak tahun 2001 harus mati suri. Tapi ia tidak kehabisan akal. Selama bisnis wisata tidak jalan, Tetra membuka usaha kuliner. Di sana ia banyak bergaul dan belajar bersama pelaku UMKM lainnya.
Pada masa pandemi, dunia pariwisata hampir sepenuhnya mati suri. Pemerintah memberlakukan kebijakan PPKM sehingga arus transportasi dari kota satu ke kota lain dibatasi. Belum lagi banyak tempat-tempat wisata ditutup. Hal ini yang membuat beberapa agensi jasa wisata tidak bisa menjalankan usahanya. Banyak dari mereka yang akhirnya memilih tutup.
Situasi sulit itu sangat dirasakan oleh Tetra Budiarto (49), pemilik agensi jasa wisata Kirana Tour. Saat itu ia tidak menyangka, usaha yang sudah dirintis sejak tahun 2001 terpaksa tutup. Padahal selama masa normal ia bisa memegang 50-60 perjalanan wisata dalam setahun. Klien yang mempercayai Kirana Tour juga terbilang perusahaan-perusahaan besar yang kebanyakan berasal dari kampus, perusahaan bank, dan lembaga pemerintah atau BUMN.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
“Kalau memegang perusahaan seperti itu enak soalnya mereka pasti punya anggaran untuk rekreasi. Jadi setiap tahun mereka selalu mengadakan agenda rekreasi dan mempercayai paket perjalanan itu pada kami,” kata Tetra saat ditemui Merdeka.com pada Rabu (26/4).
Masa-Masa Sulit Pandemi
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Tetra mengatakan, agen jasa wisata yang ia pegang biasanya mengurusi acara-acara seperti wisata, gathering, rapat, dan outbond. Pada masa pandemi kemarin, banyak dari klien yang menunda perjalanan dan meminta kembali uang pembayaran yang sudah disetorkan. Mulai saat itu pendapatannya terus menurun.
“Pada akhirnya kami ikut tiarap. Waktu itu teman-teman karyawan kami berikan kebebasan untuk memilih, mau mengundurkan diri atau bergabung dengan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Waktu tiarap saya jualan sate pentol. Yang memilih tidak mundur kami arahkan ke bisnis UMKM dan kurir,” ungkapnya.
Setelah penyebaran COVID-19 mereda dan pelonggaran demi pelonggaran diberlakukan, usaha agensi jasa wisata Kirana Tour mulai bangkit kembali. Mulai dari paket wisatawan ke Mandalika hingga acara mudik gratis pada masa lebaran. Perlahan-lahan usaha yang dulu sempat mati suri kini mulai bangkit kembali.
“Alhamdulillah sekarang mulai normal. Sebagai wujud syukur kita adakan kegiatan dengan 1.000 santri waktu Bulan Ramadan kemarin,” ujar Tetra.
Bermitra dengan UMKM
©Merdeka.com/Shani Rasyid
Selama agensi jasa wisatanya tutup, Tetra tidak tinggal diam. Ia berusaha untuk memperoleh sumber penghasilan dengan berjualan sate pentol. Selain itu, ia juga bergabung dengan organisasi Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DPC Sleman. Di organisasi tersebut ia dipercaya memegang jabatan Kepala Bidang UMKM dan Ekonomi Kreatif.
Menurutnya, para pelaku UMKM memiliki tiga masalah utama yaitu produksi, pemasaran, dan permodalan. Untuk mengatasi permasalahan terkait produksi, Tetra aktif menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar bisa memberikan edukasi seperti apa makanan yang aman dikonsumsi.
Untuk masalah pemasaran, ia menyediakan akses bagi para UMKM untuk mengadakan pameran di tempat-tempat strategis seperti Mall Sleman City Hall dan Bandara Internasional Yogyakarta. Lalu untuk masalah permodalan, ia menyediakan akses peminjaman dari perbankan seperti Bank BRI, Bank BPD DIY, dan Bank Jateng.
Bagi Tetra, berjejaring di organisasi seperti HIPPI banyak manfaatnya. Selain menjadi media dalam memperluas jejaring, dia bisa memperoleh wawasan sekaligus berbagi ilmu dengan para pelaku UMKM lainnya.
Oleh karena itu, di tengah usaha agensi jasa wisatanya yang kembali bangkit, ia menggandeng para pelaku UMKM dalam setiap kegiatan wisata. Sebagai contoh, saat klien membutuhkan snack selama perjalanan, Tetra meminta UMKM kuliner untuk membuatkan snack tersebut. Saat klien butuh kaos, Tetra langsung memesan kaos pada pelaku UMKM yang ia bina.
Inisiatifnya dalam menggandeng UMKM dalam setiap kegiatan wisata itu bukannya tanpa alasan. Menurutnya, kondisi perekonomian di Indonesia tidak terlalu terpuruk dibanding negara-negara lain karena keberadaan UMKM. Oleh karena itu ia ingin para pelaku UMKM juga ikut merasakan dampak positif begitu kondisi perekonomian di Indonesia sudah normal kembali.
“Karena saya bergaul dengan para pelaku UMKM, saya melihat kalau mereka harus kita support. Selain pemerintah saya melihat pihak swasta juga harus bersinergi dengan UMKM. Jadi kami melakukan ini semua untuk kemajuan ekonomi Indonesia,” pungkasnya.
Biodata
Nama: Tetra Budiarto SH MM
TTL: Pontianak, 27 November 1974
Pendidikan:
* SD Demangan III Jogja lulus 1986
* SMPN 1 Jogja lulus 1989
* SMAN 9 Jogja lulus 1992
* FH UNDIP Semarang lulus 1997
* MM UGM lulus 1999