Aksi Kocak Ali Akbar, Pak Ogah Nyentrik Bermasker Galon
Dengan kepala yang tertutup galon, Ali membantu mengatur lalu lintas di persimpangan jalan. Menjadi andalan sekaligus penghibur para pengguna yang melintas.
Bendera kecil semaphore ditangannya menjadi penanda. Sesekali terdengar komando cukup nyaring yang terucap dari bibirnya. Suaranya beradu dengan deru jalanan Kota Yogyakarta. Dengan modal nekat, teriakan dan komando tangannya, pengendara lalu lintas mengikuti aba-aba pria ini. Pak Ogah, begitu julukan untuk mereka para andalan pengendara di persimpangan jalan.
Namun, ada yang unik dari aksi Pak Ogah di persimpangan Jalan Kusumanegara Yogyakarta. Bukan masker yang Ia gunakan untuk menangkal virus Corona, namun galon air mineral yang tersemat manis di kepala. Pria itu bernama Ali Akbar. Tanpa alas kaki, pria paruh baya ini berdiri di tengah jalan. Tangannya memegang bendera kecil semaphore yang membantu mengatur jalan.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Kapan foto jalan di Jakarta ini diambil? Foto: Nostalgia Suasana Jalan Jakarta Tahun 1989, Enggak Ada Macetnya! Jalan disamping Masjid Istiqlal.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Apa yang dilakukan petugas pemilu di Jateng sebelum meninggal? Komisioner KPU Kabupaten Klaten Muhammad Ansori mengatakan, Joko sempat bertugas mulai dari hari pemungutan suara hingga selesai penghitungan pada Kamis (15/2) dini hari. Setelah proses penghitungan suara, almarhum Joko sempat datang ke Balai Desa Tegalrejo untuk melakukan koordinasi lanjutan.
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
Dengan kepala yang tertutup galon, Ali membantu mengatur lalu lintas di persimpangan jalan. Menjadi andalan sekaligus penghibur para pengguna yang melintas.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas Prakoso
Bukan tanpa alasan Ali menggunakan galon air bekas sebagai pengganti masker. Selain masker medis susah dicari, Ali juga tak cocok menggunakan masker berbahan kain yang harus dicuci usai dipakai. Akhirnya, galon bekas yang tak terpakai pun ia sulap.
Bagian bawah galon, Ia beri lubang besar agar kepalanya bisa masuk. Bagian atasnya Ia biarkan terbuka agar tidak pengap. Sisi depannya ia beri ruang kecil dengan keran untuk ia bernafas. Rompi berwarna oranye menyala pun ia kenakan. Ali sudah siap beraksi di persimpangan jalan.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas Prakoso
Pak Ali Galon, begitu warga menyebutnya. Pria berumur 52 tahun ini mengaku setiap hari dirinya mengais rejeki sejak jam 6 pagi hingga pukul 6 sore. Selain bisa dijumpai di Jalan Kusumanegara terkadang Ali juga siaga di Jalan Tamansiswa.
Tanpa alas kaki, jemari kakinya mampu melawan panas teriknya aspal. Ia berlindung di balik kostum nyentriknya. Mencari nafkah dari lintasan ramainya kendaraan.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas Prakoso
Ali dengan galonnya selalu berhasil mencuri perhatian setiap pengendara yang melintas. Sesekali pengendara melihatnya pangling, terkekeh pelan dan ada pula yang turut memberikan semangat. Sembari tersenyum, ia menerima rupiah rupiah berkat jasanya.
Dari tangan ke tangan atau harus ia pungut di aspal. Penghasilan yang dikumpulkan pun tak menentu tiap harinya. Rezekinya tergantung besar kecilnya recehan yang diberikan pengendara mobil.
©2021 Merdeka.com/Fajar Bagas Prakoso
Sebelum pandemi Corona, Ali menyebut dirinya bisa membawa pulang Rp30 ribu setiap kali bertugas di jalan. Namun saat pandemi virus Corona yang menyebabkan banyak warga Yogyakarta memilih tinggal di rumah, Ali mengaku penghasilannya jauh menurun. Untuk mendapatkan Rp30 ribu, bukanlah hal yang mudah sejak sebulan belakangan ini.
(mdk/Tys)