Albuminuria Adalah Ginjal Bocor, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Penderita albuminuria biasanya akan mengalami beberapa gejala seperti urine yang dikeluarkan berbusa atau berbuih dan muncul pembengkakan di bagian tubuh.
Ginjal merupakan sepasang organ ekskresi dalam vibreta yang memiliki bentuk seperti kacang di area punggung bagian bawah. Ginjal memiliki beberapa fungsi, seperti menyaring kotoran serta membuangnya bersama air dalam bentuk urine. Apabila ginjal tidak berfungsi dengan baik maka dapat menyebabkan beberapa gangguan, salah satunya ginjal bocor.
Dalam dunia medis, istilah ginjal bocor ini lebih dikenal dengan albuminuria atau proteinuria. Kondisi ini bisa terjadi ketika urine mengandung jumlah protein terlalu banyak dan menyebabkan kebocoran. Biasanya, bocornya protein ke dalam urine disebabkan oleh rusaknya pembuluh dari kecil pada ginjal.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal? Berikut adalah beberapa cara efektif untuk menjaga kesehatan ginjal, Konsumsi Air yang Cukup: Memastikan asupan cairan yang cukup membantu ginjal dalam proses penyaringan limbah dan mencegah dehidrasi. Disarankan untuk minum air putih dalam jumlah yang memadai setiap hari, sekitar 8 gelas atau lebih, tergantung pada kebutuhan dan aktivitas tubuh. Jaga Pola Makan Sehat: Diet seimbang yang rendah sodium, gula, dan lemak jenuh dapat mengurangi beban kerja ginjal. Konsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, serta batasi makanan olahan dan tinggi garam. Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik secara teratur membantu menjaga berat badan yang sehat dan mengontrol tekanan darah. Cobalah untuk berolahraga setidaknya 150 menit per minggu, seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda. Kontrol Tekanan Darah: Hipertensi adalah salah satu penyebab utama penyakit ginjal. Monitor tekanan darah Anda secara rutin dan lakukan tindakan untuk menjaga tekanan darah tetap dalam rentang yang sehat, seperti mengurangi konsumsi garam dan rutin berolahraga. Kelola Diabetes dengan Baik: Jika Anda memiliki diabetes, penting untuk mengontrol kadar gula darah dengan diet, obat-obatan, dan pengawasan medis yang tepat. Diabetes yang tidak terkelola dengan baik dapat merusak ginjal secara perlahan. Hindari Penggunaan Obat yang Tidak Perlu: Beberapa obat, terutama obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dapat merusak ginjal jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi. Selalu konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan dan hindari penggunaan obat yang tidak diperlukan. Periksa Kesehatan Ginjal Secara Berkala: Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit ginjal, seperti riwayat keluarga atau kondisi medis tertentu, lakukan pemeriksaan ginjal secara rutin. Tes darah dan urine dapat membantu mendeteksi masalah ginjal pada tahap awal. Hindari Alkohol dan Rokok: Alkohol dan rokok dapat membahayakan kesehatan ginjal dan meningkatkan risiko komplikasi. Batasi konsumsi alkohol dan hindari merokok untuk menjaga kesehatan ginjal Anda. Jaga Berat Badan Ideal: Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal serta kondisi lainnya seperti diabetes dan hipertensi. Menjaga berat badan dalam kisaran sehat melalui diet dan olahraga dapat mengurangi risiko tersebut. Perhatikan Kesehatan Saluran Kemih: Hindari penahanan urine terlalu lama dan pastikan untuk buang air kecil secara teratur. Infeksi saluran kemih yang tidak diobati dengan cepat dapat menyebar ke ginjal dan menyebabkan komplikasi. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat membantu menjaga kesehatan ginjal dan mencegah perkembangan penyakit ginjal.
-
Kapan gejala penyakit ginjal muncul? Gejala penyakit ginjal dapat sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti kelelahan dan nyeri punggung, hingga gejala yang lebih serius seperti pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, serta gangguan pada tekanan darah.
-
Bagaimana cara menjaga kesehatan ginjal selain memperhatikan makanan? Menjaga kesehatan ginjal adalah penting untuk memastikan fungsi tubuh yang optimal.
-
Bagaimana cara mengonsumsi obat agar aman untuk ginjal? Lebih lanjut Nur mengingatkan pentingnya mengetahui bagaimana suatu obat yang akan dikonsumsi itu bekerja agar aman dalam mengonsumsinya."Jadi, kita dalam menggunakan obat itu harus tahu obat itu prosesnya bagaimana, dibuangnya lewat mana, sehingga kita aman untuk mengonsumsinya," ujarnya.
-
Apa saja ciri-ciri ginjal bermasalah yang bisa kita rasakan? Ciri Ginjal Bermasalah Hal tersebut dikarenakan urine mengandung sel darah yang tak kasat mata di dalamnya. Kebiasaan buang air kecil juga menjadi berubah. Bisa jadi lebih sering atau malah jarang. Dalam beberapa kasus, penderita juga mengalami nyeri saat buang air kecil.
-
Bagaimana cara diet rendah garam membantu penderita penyakit ginjal? Penyakit ginjal seperti penyakit ginjal kronis (CKD) atau gagal ginjal, berdampak negatif pada fungsi ginjal. Ketika ginjal terganggu, mereka tidak dapat secara efektif menghilangkan kelebihan natrium atau cairan dari tubuh Anda. Jika kadar natrium dan cairan menjadi terlalu tinggi, tekanan terbentuk di dalam darah yang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada ginjal yang sudah terganggu.
Penderita albuminuria biasanya akan mengalami beberapa gejala seperti urine yang dikeluarkan berbusa atau berbuih dan muncul pembengkakan di bagian tubuh. Lantas, apa saja penyebab albuminuria dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya yang merdeka.com lansir dari Healthline berikut ini.
Penyebab Albuminuira
©iStockphoto
Seperti yang sudah diketahui, protein dengan jumlah sedikit dalam urine merupakan suatu yang umum terjadi. Akan tetapi, jumlah protein dalam urine yang terlalu banyak atau albuminuria bisa menjadi salah satu gejala penyakit ginjal. Pasalnya, kondisi ini bisa memicu datangnya berbagai macam penyakit.
Albuminuira adalah kondisi ginjal yang mengeluarkan terlalu banyak protein di dalam urine. Gangguan pada ginjal ini kerap disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah kecil, sehingga tidak bisa menyaring darah dengan baik. Seseorang yang mengalami albuminuira berat, urine yang dikeluarkan bisa mengandung jumlah protein sebanyak 2-3 gram per hari.
Salah satu penyebab albuminuira adalah terjadinya infeksi ginjal. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya perpindahan bakteri dari saluran kemih bagian bawah menuju ginjal. Selain itu, ada beberapa penyebab albuminuira lainnya, di antaranya sebagai berikut:
Lupus Nefritis
Lupus merupakan salah satu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari virus dan bakteri, justru menyerang balik sel dan organ tubuh. Adapun lupus nerfritis adalah peradangan pada ginjal akibat adanya pengaruh dari penyakit systemic lupus ertthematosus (SLE). Kondisi ini bisa menganggu fungsi ginjal dan menyebabkan adanya darah dan protein di dalam urine.
Preeklamsia
Salah satu gangguan yang kerap menjadi penyebab albuminuira adalah preeklamsia. Gangguan kompilkasi kehamilan ini ditandai dengan adanya tekanan darah tinggi serta kadar protein dalam urine yang terlalu banyak. Biasanya, wanita hamil yang mengalami gangguan ini akan merasakan gejala nyeri pada perut dan sakit kepala parah.
Gejala Albuminuria
© Thevarsity.ca
Seseorang yang mengalami gangguan albuminuria biasanya akan merasakan beberapa gejala, seperti mengeluarkan urin lebih sering, sesak napas, dan mudah lalah. Selain itu, ada beberapa gejala albuminuria lainnya, di antaranya seperti berikut:
• Kehilangan nafsu makan
• Mata bengkak
• Urine berbusa
• Pembengkakan di beberapa bagian tubuh, seperti wajah, perut, kaki, dan sekitar pergelangannya
• Kram otot pada malam hari
Di samping itu, ada beberapa faktor risiko yang bisa membuat seseorang mengalami albuminuira, di antaranya obesitas, usia di atas 65, dan riwayat keluarga terhadap penyakit ginjal. Adapun beragam kondisi yang bisa memicu peningkatan kadar protein dalam urine, antara lain kanker sel plasma, penyakit jantung dan penyakit autoimun.
Cara Mengatasi Albuminuria
Albuminuria adalah salah satu penyakit yang tidak spesifik. Dengan kata lain, perawatannya juga tergantung dengan identifikasi dan penanganan penyebab. Ada beberapa jenis obat yang biasa digunakan untuk menangani albuminuria seperti ACE (angiotensin converting enzyme) dan ARB (angiotensin receptor blockers).
Di samping itu, ada beberapa cara mengatasi albuminuria secara alami, seperti menjaga pola makan, olahraga rutin, dan mengurangi jumlah asupan garam. Meski begitu, jika Anda merasakan beberapa gejala albuminuria segara berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.