Hukum Memotong Kuku saat Puasa, Ketahui Panduannya
Namun, sering kali menjadi pertanyaan, bolehkan memotong kuku saat puasa. Bagaimana hukum memotong kuku saat puasa Ramadan dalam Islam. Jika Anda termasuk orang yang bertanya-tanya tentang hal ini, perlu diketahui bahwa memotong kuku saat menjalankan ibadah puasa boleh dilakukan.
Memotong kuku menjadi salah satu kebiasaan baik yang perlu dilakukan secara rutin. Dengan memotong kuku secara rutin, Anda bisa membersihkan kotoran yang menumpuk di sela-sela kuku dengan baik. Apalagi, tangan dan jari sering digunakan untuk mengambil dan memasukkan makanan ke dalam mulut. Tak heran, jika kebersihan tangan dan kuku harus terus dijaga.
Kebiasaan ini pun juga dianjurkan oleh Rasulullah. Di mana umat muslim harus rajin dalam menjaga kebersihan, termasuk bagian-bagian terkecil dalam tubuh, seperti kuku. Dalam hal ini, kegiatan memotong kuku dapat dilakukan kapan saja, yaitu ketika kuku-kuku pada jari sudah mulai tumbuh dan panjang.
-
Kapan bazar Ramadan di Jati Padang diadakan? Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan suci Ramadan dengan tujuan saling berbagi di antara warga yang mampu kepada warga tidak mampu.
-
Kapan Kampung Ramadan Sanden berlangsung? Acara itu digelar di Jalan Trunojoyo, Sanden, selama satu minggu mulai dari tanggal 23-31 Maret 2024.
-
Apa tujuan bazar Ramadan di Jati Padang? Kegiatan ini dilakukan secara rutin setiap bulan suci Ramadan dengan tujuan saling berbagi di antara warga yang mampu kepada warga tidak mampu.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Kenapa puasa ganti Ramadhan penting? Sebagian umat Islam ada yang memiliki utang puasa Ramadhan karena beberapa hal.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
Namun, sering kali menjadi pertanyaan, bolehkan memotong kuku saat puasa. Bagaimana hukum memotong kuku saat puasa Ramadan dalam Islam. Jika Anda termasuk orang yang bertanya-tanya tentang hal ini, perlu diketahui bahwa memotong kuku saat menjalankan ibadah puasa boleh dilakukan.
Selain itu, Anda juga perlu memahami bagaimana panduan atau cara memotong kuku yang benar sesuai dengan sunah Rasulullah. Meskipun sepele, namun jika Anda memperhatikan hal ini maka akan mendapatkan manfaat kebaikan dari kebiasaan memotong kuku yang dilakukan sehari-hari.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut penjelasan tentang memotong kuku saat puasa dan panduan atau tata caranya sesuai anjuran Rasul yang perlu Anda ketahui.
Memotong Kuku saat Puasa
©2012 Merdeka.com/Shutterstock/Yeko Photo Studio
Hukum memotong kuku saat puasa memang masih kerap menjadi pertanyaan umum di masyarakat. Bolehkan memotong kuku saat menjalankan ibadah puasa, lalu bagaimana sah tidaknya ibadah puasa yang dilakukan. Jawaban dari pertanyaan ini adalah bahwa memotong kuku saat puasa boleh dilakukan dan tidak ada yang menyatakan bahwa ini dapat membatalkan puasa.
Secara umum, dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda, “Lima hal termasuk (sunah) fitrah, yaitu; mencukur rambut kemaluan, khitan, mencukur kumis, mencabut bulu ketiak, dan memotong kuku”
Dari hadis tersebut, dapat dipahami bahwa memotong kuku termasuk kegiatan sunah yang sangat baik untuk dilakukan. Sebab, memotong kuku secara rutin dapat membantu Anda menjaga kebersihan tubuh dengan baik, terutama bagian-bagian kecil dalam tubuh.
Dalam hal ini, Rasulullah rajin memotong kuku dan bulu kemaluan tidak lebih dari 40 hari. Sebab, lebih dari waktu tersebut kuku dan rambut akan semakin tumbuh panjang yang bisa menjadi tempat menempelnya kotoran.
Terlebih lagi, kuku-kuku jari yang panjang dan banyak terdapat kotoran sangat tidak higienis jika digunakan untuk mengambil dan memasukkan makanan dalam mulut. Dengan begitu, umat muslim dianjurkan untuk selalu menjaga kebersihan tubuh, termasuk memotong kuku secara rutin.
Hal yang Membatalkan Puasa
Setelah mengetahui hukum memotong kuku saat puasa yang tidak membatalkan puasa, berikutnya perlu diperjelas hal-hal apa saja yang membatalkan puasa. Pertama, hal yang membatalkan puasa adalah dengan sengaja memasukkan sesuatu ke dalam lubang tubuh. Lubang tubuh ini termasuk mulut, telinga, hidung. Di mana puasa akan batal ketika seseorang memasukkan benda ke dalam salah satu lubang yang berpangkal pada organ dalam tersebut.
Kedua, hal yang membatalkan puasa yaitu mengobati dengan cara memasukkan benda atau obat pada salah satu dari dua jalan qubul dan dubur. Ini seperti pengobatan yang dilakukan seseorang ketika menderita ambeien, atau orang sakit yang harus dipasang kateter urine. Dengan begitu, puasa yang dijalankan otomatis akan batal.
Ketiga, hal yang membatalkan puasa termasuk muntah dengan sengaja. Jika seseorang muntah tanpa sengaja atau terjadi tiba-tiba, maka hukum puasa tetap sah dijalankan. Berbeda ketika Anda muntah dengan sengaja, maka puasa yang dilakukan otomatis akan batal. Namun jika Anda tidak sengaja muntah dan sebagian muntahannya tertelan kembali, maka hukum puasanya menjadi batal.
Berikutnya, hal-hal yang membatalkan ibadah puasa juga termasuk melakukan hubungan seksual dengan lawan jenis dengan sengaja saat puasa, keluarnya ari mani (sperma) yang disebabkan karena bersentuhan atau onani yang dilakukan dengan kesengajaan, mengalami haid atau nifas saat puasa, dan terakhir adalah murtad saat menjalankan ibadah puasa. Beberapa hal tersebut sudah dipastikan dapat membatalkan puasa, sedangkan memotong kuku saat puasa tidak termasuk di antaranya.
Tata Cara Memotong Kuku
Setelah mengetahui hukum memotong kuku saat puasa diperbolehkan, terakhir Anda perlu memperhatikan bagaimana tata cara atau panduan memotong kuku sesuai sunah Rasulullah SAW. Dalam hadis, dijelaskan bahwa Rasulullah memotong kuku baiknya dilakukan secara berurutan.
Penjelasan lebih lanjut mengenai hadis tersebut, menurut Imam Al Ghazali, memotong kuku dimulai dari jari telunjuk kanan, dilanjutkan dengan jari tengah, jari manis, jari kelingking, seperti berjalan ke arah kanan. Kemudian terakhir berakhir pada ibu jari kanan.
Pendapat lain, menurut Imam An Nawawi, memotong kuku menurut anjuran Rasulullah dimulai dari jari telunjuk, jari tengah, hingga jari kelingking kemudian baru ibu jari tangan kanan. Sedangkan pada tangan kiri, dimulai dari jari kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, dan berakhir pada ibu jari tangan kiri.
Itulah beberapa tata cara memotong kuku menurut penafsiran ulama dari hadis Rasul. Di mana Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang memotong kukunya dengan cara tidak berurutan atau secara berlawanan, maka tidak akan mengalami sakit mata.” Dengan begitu, memotong kuku sebaiknya dilakukan sesuai dengan sunah Rasul untuk mendapatkan manfaat kebaikan dan keutamaan darinya.
(mdk/ayi)