Cara Menghitung HPP dengan Mudah, Perhatikan Komponen Pembentuknya
Setelah produk jadi dan dijual atau dipasarkan, perusahaan juga perlu mengevaluasi keuntungan atau kerugian yang didapat dari hasil penjualan tersebut. Salah satu caranya dengan cara menghitung HPP atau Harga Pokok Penjualan.
Dalam industri bisnis, perencanaan produksi menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Dalam hal ini, sebuah perusahaan harus mengalokasikan dana modal agar cukup untuk melakukan proses produksi. Mulai dari membeli bahan baku produksi, menyediakan upah untuk tenaga kerja, hingga biaya lainnya yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Setelah produk jadi dan dijual atau dipasarkan, perusahaan juga perlu mengevaluasi keuntungan atau kerugian yang didapat dari hasil penjualan tersebut. Salah satu caranya dengan cara menghitung HPP atau Harga Pokok Penjualan. HPP adalah total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam menghasilkan produk atau jasa yang telah dijual dalam satu periode.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Siapa yang menginisiasi pendirian SMKN Jateng? Bukan tanpa alasan, mereka ingin menyampaikan terima kasih secara langsung kepada Ganjar yang telah menginisiasi pendirian sekolah gratis bagi siswa miskin di Jateng.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
-
Apa yang dimaksud dengan pantun edukasi? Pantun edukasi dapat menjadi sebuah nasihat berharga baik anak yang masih menempuh pendidikan sekolah.
Dalam menghitung HPP satu periode, terdapat beberapa komponen pembentuk yang perlu diperhatikan. Komponen pembentuk ini terdiri dari pembelian bersih, persediaan awal, dan persediaan akhir. Beberapa angka yang didapat dari ketiga komponen tersebut akan dijumlah dan dikurang hingga menghasilkan angka HPP.
Bagi Anda yang bekerja di bidang bisnis, cara menghitung HPP ini perlu dipahami dengan baik. Bukan hanya untuk mengetahui laba dan rugi, terdapat beberapa manfaat penting lain yang bisa didapatkan dari perhitungan HPP. Berikut kami merangkum komponen pembentuk, tujuan, hingga cara menghitung HPP dengan mudah, perlu Anda simak.
Mengenal HPP dan Tujuannya
www.ivandimitrijevic.com
Sebelum mengetahui bagaimana cara menghitung HPP dengan mudah, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan HPP. HPP adalah singkatan dari Harga Pokok Penjualan, yaitu total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk produksi barang atau jasa yang telah dijual dalam satu periode. Ini termasuk biaya bahan baku, upah untuk tenaga kerja, hingga biaya lain yang dibutuhkan selama proses produksi.
Dalam hal ini, perhitungan HPP mempunyai beberapa tujuan khusus. Secara umum, tujuan utama dari perhitungan HPP adalah untuk menentukan harga jual dengan memperkirakan besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa yang ingin dijual. Selain itu, tujuan perhitungan HPP juga untuk mengetahui laba atau rugi yang didapatkan dari hasil penjualan, serta membantu manajemen dalam mengendalikan biaya.
Biasanya, tugas cara menghitung HPP ini dikerjakan oleh Manajer puncak atau Top Level Manajemen. Selain itu, investor juga bisa turut menghitung HPP untuk mengetahui margin kotor bisnis dan menganalisa persentase pendapatan yang tersisa untuk biaya operasional.
Komponen Pembentuk HPP
©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Club4traveler
Sebelum mengetahui cara menghitung HPP, Anda perlu memahami beberapa komponen pembentuk HPP terlebih dahulu. Seperti disebutkan sebelumnya, HPP didapatkan dari perhitungan pembelian bersih, persediaan awal, dan persediaan akhir. Berikut penjelasan lebih lengkap beberapa komponen pembentuk HPP yang perlu diperhatikan:
Pembelian bersih
Pembelian bersih adalah semua pembelian barang atau jasa, baik tunai maupun kredit yang dilakukan oleh perusahaan. Pembelian bersih didapatkan dari pembelian ditambah biaya angkut pembelian, dikurangi potongan pembelian, dikurangi retur pembelian.
(HPP = pembelian + biaya angkut pembelian – potongan pembelian – retur pembelian)
Persediaan awal
Persediaan awal adalah persediaan barang yang ada di awal periode, baik periode bulan atau tahun. Untuk mengetahui saldo persediaan awal, bisa didapat dengan melihat neraca saldo periode berjalan.
Persediaan akhir
Persediaan akhir adalah persediaan barang yang tersisa di akhir periode, baik periode bulan maupun tahun. Biasanya saldo persediaan akhir didapatkan dari perhitungan stock opname.
Cara Menghitung HPP dengan Mudah
©©2014 Merdeka.com
Setelah mengetahui pengertian, tujuan, dan komponen pembentuk, terakhir akan dijelaskan mengenai cara menghitung HPP dengan mudah. Seperti disebutkan sebelumnya, HPP didapatkan dari menjumlahkan pembelian bersih dengan persediaan awal, kemudian dikurangi dengan persediaan akhir. Berikut rumusnya:
(HPP = pembelian + persediaan awal – persediaan akhir)
Dengan begitu, Anda perlu mengetahui saldo pembelian bersih, persediaan awal, dan persediaan akhir terlebih dahulu. Jika angka dari ketiga komponen tersebut sudah didapatkan, Anda bisa segera menjumlah dan mengurangi sesuai dengan rumus HPP yang berlaku. Agar dapat memahami lebih jelas, Anda bisa menyimak beberapa contoh soal berikut.
Sebuah toko kue membuat laporan akhir tahun dengan saldo jumlah persediaan sebagai berikut:
- Persediaan awal barang tahun 2021 = Rp300.000.000.
- Pembelian baru selama tahun 2021 = Rp550.000.000.
- Persediaan akhir barang tahun 2021 = Rp100.000.000.
Dari laporan tersebut, Harga Pokok Penjualan yang didapatkan oleh perusahaan adalah:
HPP = Rp550.000.000 + Rp300.000.000 - Rp100.000.000 = Rp750.000.000.
Dari angka tersebut, dapat dipahami bahwa toko kue tersebut telah menjual barang dagangan sebesar Rp750.000.000 selama tahun 2021. Perhitungan ini perlu dilakukan setiap akhir tahun untuk membantu mengetahui besaran untung atau rugi yang didapatkan dari penjualan. Bukan hanya itu, cara menghitung HPP ini juga membantu pengusaha dalam mengatur dan mengendalikan biaya bisnis dengan tepat dan terukur.