Doa 10 Muharram Asyura dan Artinya, Mohon Perlindungan dan Kebaikan
Hari Asyura 10 Muharram adalah hari istimewa yang penuh keutamaan.
Hari Asyura 10 Muharram adalah hari istimewa yang penuh keutamaan.
Doa 10 Muharram Asyura dan Artinya, Mohon Perlindungan dan Kebaikan
Seperti diketahui, bulan Muharram termasuk salah satu bulan mulia bagi umat Muslim. Ini adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah yang menandai pergantian tahun baru. Dengan begitu, bulan ini memberikan harapan bagi umat muslim untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
Dalam bulan Muharram, terdapat satu hari istimewa yang tidak boleh dilewatkan keutamaannya. Tidak lain adalah hari Asyura yang jatuh setiap 10 Muharram. Pada hari ini, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal kebaikan, salah satunya dengan doa. Berikut doa 10 Muharram Asyura dan artinya yang bisa dipraktikkan.
-
Apa isi doa Asyura yang dibaca di 10 Muharram? Doa ini berisi pujian atas kebesaran dan keesaan Allah. Doa ini juga memuat permohonan akan pertolongan dan perlindungan Allah.
-
Apa itu doa 10 Asyura? Hari Asyura ini merupakan hari baik untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT. Anda bisa memohon rahmat, berkah hingga ampunan-Nya.
-
Apa yang dimaksud dengan doa 1 Muharram? Doa 1 Muharram bisa dibaca dan diamalkan oleh umat Muslim. 1 Muharram bukan hanya sekadar penanda pergantian tahun, tetapi juga saat yang tepat untuk merenungkan perjalanan hidup yang telah dilalui, serta mempersiapkan diri untuk tahun yang akan datang.
-
Apa doa yang bisa dibaca saat menyantuni anak yatim di 10 Muharram? Jabarallahu yatmaka wa ja'alaka khalafa min abiikaArtinya: "Semoga Allah menutupi kesedihanmu (karna menjadi yatim), dan menjadikanmu sebagai pengganti yang baik atas ayahmu."
-
Kapan doa 1 Muharram dibaca? Doa 1 Muharram adalah doa yang sangat penting dalam agama Islam. Doa ini biasanya dibaca pada hari pertama bulan Muharram, yang merupakan tahun baru Hijriyah.
-
Apa saja ragam doa awal tahun Muharram? Doa awal Muharram merupakan salah satu tradisi penting dalam Islam yang menandai dimulainya tahun baru Hijriah. Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Islam yang memiliki makna sangat istimewa dan dihormati oleh umat Muslim di seluruh dunia. Pada hari pertama bulan Muharram, umat Muslim biasanya berkumpul untuk memanjatkan doa bersama, memohon perlindungan, berkah, dan petunjuk dari Allah SWT agar dapat menjalani tahun yang baru dengan penuh kebaikan dan keberkahan.
Doa 10 Muharram Asyura
Pertama, akan diberikan beberapa doa 10 Muharram Asyura dan artinya.
Beberapa doa 10 Muharram Asyura ini memiliki makna yang dalam.
Seperti Allah memberikan pertolongan dan mukjizat pada peristiwa-peristiwa besar yang dialami Nabi pada zaman dahulu. Berikut tiga doa 10 Muharram Asyura dan artinya, bisa diamalkan:
1. Bismillahirrahmanirrahīm, Washallallāh ala sayyidinā Muhammadin waala sayyidina Muhammad wa ala ālihi wa shahbihi wa sallam. Subhānallahi milal mīzāni wa munthal ilmi wa mablaghar ridhā wa zinatal arsy, lā maljaa wa lā manja minallāhi illā ilaihi, subhānallāhi adadas syafi wal watri wa adada kalimātillāhit tāmmāti kullihā, nasalukas salāmata kullihā birahmatika yā arhamar rāhimīn, wa lā hawla wa lā quwwata illa billāhil aliyyil adzīm. Wa huwa hasbunā w animal wakīl nimal mawlā wa niman nashīr. Wa shallallāh alā nabiyyinā khairi khalqihi sayyidinā muhammadin waala ālihi wa shahbihi wa sallam
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Dan Allah bershalawat serta salam atas gusti kami Muhammad dan atas keluarganya serta sahabatnya. Maha suci Allah sepenuh mizan dan puncak ilmu serta tempat sampainya ridho dan perhiasan arsy. Tidak ada tempat perlindungan dan tidak ada tempat keselamatan kecuali kepada-Nya. Maha suci Allah sejumlah bilangan genap dan ganjil serta sejumlah bilangan kalimat Allah yang sempurna semuanya.
Kami memohon keselamatan semuanya dengan rahmat-Mu wahai Zat yang Maha penyayang dari yang penyayang. Dan tidak ada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi dan Agung. Kecukupan bagi kami Allah sebagai tempat diri bagi kami, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami. Dan Allah bershalawat serta salam atas Nabi kami sebaik-baiknya ciptaan yaitu gusti kami Muhammad dan kepada keluarga serta sahabatnya."
2. Allahumma Yā mufarrija kulla karbin, wa yā mukhrija dzinnūn yauma 'Asyūrāa, wa yā jāmi'a syamli ya'qūba yauma 'āsyūrā a, wa yā ghāfira dzanbi dāwūda yauma 'āsyūra, wa yā kāsyifa dhurra ayyuba yauma 'āsyūra, wa yā sāmi'a da'wati mūsa wa hārūna yauma 'āsyūrāa, wa yā khāliqa rūkhi sayyidinā muhammadin shallallaahu 'alaihi wasallama habibīka wamusthafaka yauma 'āsyūrāa, wa yā rakhmanaddunyā wal ākhirah,
Artinya:
"Ya Allah, Yang melepaskan setiap kesulitan, wahai Yang mengeluarkan Dzun Nun (Nabi Yunus) pada hari Asyura, wahai Yang mengumpulkan keluarga Nabi Ya’qub pada hari Asyura, wahai Yang mengampuni Nabi Dawud pada hari Asyura, wahai Yang melepaskan kesulitan Nabi Ayyub pada hari Asyura, wahai Yang mendengar doa Nabi Musa dan Nabi Harun pada hari Asyura, wahai Yang menjadikan roh penghulu kita, Nabi Muhammad SAW , kekasih dan pilihan-Mu pada hari Asyura, wahai Tuhan dunia dan akhirat,
Tiada Tuhan selain Engkau, Tunaikanlah hajat-hajat kami di dunia dan akhirat, dan panjangkanlah umur kami dalam ketaatan kepada-Mu, mahabbah (kepada)-Mu dan keridhaan-Mu, wahai Yang Pengasih di antara yang mengasihi. Dan hidupkanlah kami dengan kehidupan yang baik, dan matikanlah kami dalam agama Islam dan iman, wahai Yang Pengasih di antara yang mengasihi. Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam atas penghulu kita, Nabi Muhammad dan ke atas keluarga dan sahabat beliau, dan segala pujian bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam."
3. Allahumma ya muhsinu qad ja'aka al-musī'u, waqad amarta ya muhsinu bit-tajāwuzi 'ani al-musī', fa anta al muhsinu wa ana al-musī', fatajāwaz 'an qabihi ma 'indi bi-jamīli ma 'indaka, fa-anta bil-birri ma'rūfun, wa bil-ihsāni mawsūfun, anilnī ma'rūfaka wa aghnini bihī 'an ma'rūfi man siwāka, yaa arhamar rāhimīn, wa sallallāhu ta'aalaa 'alā sayyidinā Muhammadin wa 'alā aalihī wa sahbihii wa sallam taslīman katsīran ilī yawmid dīn."
Artinya:
"Ya Allah, wahai Dzat yang baik, telah datang kepada-Mu orang yang jahat dan Engkau telah menyuruh untuk memaafkan orang yang jahat. Engkau Maha Baik dan aku orang jahat, maka ampunilah kejahatanku dengan keindahan diri-Mu. Engkau dikenal dengan selalu berbuat baik, dan disifati dengan ihsan. Berilah aku kebaikan-Mu dan cukupkan aku dengannya dari kebaikan selain diri-Mu, wahai Dzat yang paling pengasih di antara para pengasih. Semoga Allah senantiasa memberikan rahmat pada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga serta sahabatnya, juga memberikan keselamat hingga hari pembalasan."
Keistimewaan 10 Muharram
Setelah menyimak doa 10 Muharram Asyura, terakhir akan dijelaskan keistimewaannya.
Keistimewaan 10 Muharram sebagai Hari Asyura dalam kalender Hijriah sangatlah penting bagi umat Muslim.
Pada hari ini, umat Muslim memiliki tradisi melakukan puasa sunah dan mengenang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah mereka.
Hari Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram, bulan pertama dalam kalender Hijriah. Puasa sunah pada hari ini dianjurkan agar umat Muslim bisa mendapatkan keberkahan dan pahala yang melimpah. Selain itu, puasa ini juga memiliki makna mendalam dalam sejarah Islam.
Salah satu peristiwa penting yang umat Muslim ingat pada 10 Muharram adalah keluarnya Nabi Musa a.s. dan Bani Israel dari Mesir. Musa a.s. merupakan salah satu nabi terkemuka dalam agama Islam, dan dia dipercaya oleh umat Muslim sebagai utusan Allah yang membawa wahyu dan petunjuk-Nya kepada umat manusia.
Di hari yang sama, Musa a.s. dan Bani Israel keluar dari Mesir setelah melewati perjalanan sulit dan menghadapi berbagai tantangan. Kebebasan yang mereka peroleh pada hari ini menjadi simbol keberanian, ketekunan, dan kekuatan iman dalam melawan penindasan dan mencari jalan menuju kehidupan yang lebih baik.
Sejalan dengan itu, umat Muslim pun puasa pada 10 Muharram sebagai tanda solidaritas dan mengenang perjuangan Musa a.s. dan Bani Israel. Puasa ini juga mengajarkan kita untuk menghormati warisan dan sejarah agama Islam. Dalam rasa syukur atas kebebasan yang kita miliki, puasa sunah pada Hari Asyura menjadi momen refleksi dan introspeksi bagi umat Muslim.