Dorong Produksi Kedelai Nasional, UGM dan Kementan Kembangkan Program Ini
Bersama dengan Kementerian Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian UGM mengembangkan sebuah program Smart Agricultural Enterprisedari hulu sampai hilir pada komoditas kedelai (SAE Kedelai) di Desa Selopamioro, Bantul. Program itu diharapkan mampu menyelesaikan masalah ketergantungan impor kedelai.
Akhir-akhir ini, masyarakat dihadapkan pada harga kedelai yang semakin mahal. Hal ini diduga dipicu oleh menurunnya produksi kedelai di tingkat petani. Oleh karena itu para perajin tahu tempe yang bahan utamanya dari kedelai terpaksa melakukan impor kedelai dari luar negeri.
Permasalahan produksi kedelai ini dipahami betul oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). Bersama dengan Kementerian Pertanian, mereka mengembangkan sebuah program Smart Agricultural Enterprisedari hulu sampai hilir pada komoditas kedelai (SAE Kedelai) di Desa Selopamioro, Bantul.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
“Program ini berbasis penerapan iptek kepada masyarakat usaha tani, pemerintah, dan industri ini sebagai solusi atas permasalahan ketergantungan impor kedelai,” kata Penanggung Jawab Kegiatan Penelitian sekaligus Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Eni Harmayani dikutip dari ANTARA pada Senin (14/3). Berikut selengkapnya:
Penurunan Produksi Kedelai di Indonesia
©2019 Merdeka.com/Pixabay
Eni mengatakan, dalam sejarahnya Indonesia pernah mencatat produksi kedelai nasional tertinggi pada tahun 1991 hingga 1992 dengan jumlah 1,87 ton. Namun setelah itu, angkanya terus menyusut.
Menurutnya, penurunan produksi kedelai disebabkan ketergantungan pada impor kedelai untuk pemenuhan kebutuhan nasional. Dampaknya, harga kedelai mengalami kenaikan mengikuti kondisi perdagangan dunia.
Selain itu, ada pula permasalahan agroindustri kedelai seperti skala usaha tani kedelai yang kurang ekonomis, kelembagaan usaha tani yang masih lemah, harga pokok produksi yang masih tinggi, serta kurang efisien dan tidak kompetitif.
“Kelompok petani belum menerapkan pola intensifikasi dan kelembagaan usaha tani masih parsial. Tidak efisien dalam mengelola budidaya kedelai dapat berujung pada hasil panen yang kurang optimal dan tidak terjamin mutu kualitas hasil panen,” kata Eni.
Teknologi yang Dikembangkan
©2022 Merdeka.com
Dalam program itu, tim periset Fakultas Teknologi Pertanian UGM mengembangkan teknologi antara lain Platform Monitoring Cuaca dan Iklim bada budidaya kedelai, intensifikasi regeneratif farming untuk peningkatan kualitas mutu benih kedelai, program traceability farming, peningkatan sarana prasarana pasca panen, dan inovasi pengolahan kedelai berupa tempe hemat air.
Selain itu, penerapan hasil penelitian peralatan smart farming kedelai dilakukan dalam bentuk piranti Field Monitoring System (FMS) di lahan secara realtime, bantuan peralatan sarana alat ukur tanaman, peralatan pascapanen ‘mobile power tracer’, yang kesemuanya bisa membantu kelompok petani dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
“Program ini dapat meningkatkan kemitraan usaha tani yang saling menguatkan, sehingga akan terwujud peningkatan produksi kedelai nasional menuju kemandirian dan kedaulatan pangan melalui komoditas kedelai sesuai dengan harapan dan cita-cita masyarakat,” kata Koordinator Pelaksana Penelitian SAE Kedelai, Atris Suyantohadi.
(mdk/shr)