Gunung Merapi Luncurkan 8 Kali Guguran Lava dalam Waktu 6 Jam, Ini Penjelasan BPPTKG
Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Gunung Merapi Luncurkan 8 Kali Guguran Lava dalam Waktu 6 Jam, Ini Penjelasan BPPTKG
Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang terjadi pada bentuk kubah lava Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Kapan perubahan bentuk kubah lava Gunung Merapi terjadi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023
-
Bagaimana cara mengetahui suhu dari lava pijar Gunung Merapi? “Kalau suhu dari lava sendiri kalau masih merah berarti masih 1.000 derajat celcius,” terang pemilik kanal YouTube KBS Vlog.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso, mengatakan bahwa berdasarkan pengamatan selama enam jam, lava pijar mengalir ke arah barat daya atau ke arah Kali Bebeng. “Teramati delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya,” kata Agus dikutip dari ANTARA pada Rabu (2/8).
Selama periode pengamatan, Gunung Merapi juga mengalami 27 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-15 mm selama 19.88-173.96 detik, 4 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-7 mm selama 6.32-7.88 detik, dan 2 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 47-50 mm selama 10.68-11.12 detik.
Asap kawah bertekanan lemah di atas puncak Merapi teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100 meter di atas puncak kawah.
Pada periode pengamatan Selasa (1/8) pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi juga tercatat dua kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter ke arah barat daya.
Berdasarkan analisis BPPTKG periode 21-27 Juli 2023, morfologi kubah barat daya Merapi tercatat mengalami perubahan akibat aktivitas guguran lava, sedangkan untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.
Berdasarkan foto udara pada 24 Juni 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.465.900 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.346.500 meter kubik.
Hingga kini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga, Status itu mulai ditetapkan sejak November 2020.