Harus Ambil Momentum, Ini Kata Pakar Terkait Kesempatan Indonesia di Presidensi G20
Tahun 2022 ini, Indonesia resmi memegang Presidensi G20. Berkaitan dengan hal ini, pengamat ekonomi yang juga Rektor UWM Yogyakarta, Prof Edy Suandi Hamid mengatakan kalau Pemerintah RI perlu mengoptimalkan berbagai potensi yang dimiliki negara-negara G20.
Tahun 2022 ini, Indonesia resmi memegang Presidensi Group of Twenty (G20) selama setahun penuh dari 1 Desember 2021 hingga KTT G20 pada November 2022. Melalui tema “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia menjadi garda dalam mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Berkaitan dengan hal ini, pengamat ekonomi yang juga Rektor Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta, Prof Edy Suandi Hamid mengatakan kalau Pemerintah RI perlu mengoptimalkan berbagai potensi yang dimiliki negara-negara G20.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Kapan KTT ke-20 ASEAN-India dihelat? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi di KTT G20 India selain Menko Airlangga? Selain Menko Airlangga, turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju New Delhi yakni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Selanjutnya, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Apa misi Menko Airlangga Hartarto dalam KTT G20 di India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Siapa saja yang terlibat dalam KTT ke-20 ASEAN-India? Presiden Jokowi (Jokowi) memimpin KTT ke-20 ASEAN-India dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang diikuti oleh para pemimpin negara ASEAN.
“Mumpung Pak Presiden Jokowi sebagai pimpinannya sekarang. Ini kan pimpinan giliran,” kata Prof Edy dikutip dari ANTARA pada Selasa (15/2).
Mengundang Investor
©2021 Istimewa
Prof Edy mengatakan bahwa Indonesia harus mengambil momentum dengan status sebagai Presidensi G20, salah satunya dengan mengundang lebih banyak investor.
Dia menjelaskan, dengan berkumpulnya negara-negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang besar dilirik para investor dari negara G20. Selain itu, kerja sama ekspor-impor juga bisa ditingkatkan.
“Kemudian bisa juga kita memperoleh pasar ke sana bahkan berutang juga ke sana karena kita juga termasuk negara yang kekurangan modal,” kata Edy.
Pemerataan Akses Pendidikan Tinggi
©2021 pixabay/editorial Merdeka.com
Selain mengundang lebih banyak investor, Edy mengatakan bahwa isu yang tak kalah penting dibahas dalam Presidensi G20 adalah pemerataan akses pendidikan tinggi, terutama pada pemerataan akses. Ia melihat, di tanah air, akses masyarakat terhadap pendidikan tinggi belum merata. Oleh karena itu, ia berharap antar negara G20 bisa saling membantu dalam mengatasi ketimpangan tersebut.
Selain itu, pemerataan kualitas pendidikan antar negara juga penting diperhatikan. Ia berharap, dalam pertemuan G20 akan ada upaya-upaya terukur sehingga seluruh anggota G20 memiliki tingkat kualitas pendidikan yang sama-sama tinggi.
“Misalnya Indonesia belajar dari Amerika, ada fasilitas apa yang diberikan sehingga akses pendidikan berkualitas ini menjadi meluas antara sesama anggota bahkan non anggota,” pungkas Edy dikutip dari ANTARA.
(mdk/shr)