Heboh Spanduk Penolakan Rumah Ibadah di Solo, Begini Tanggapan Gibran Rakabuming
Sebuah rumah kosong di wilayah Kecamatan Banjarsari, Solo, dimanfaatkan untuk kegiatan peribadahan. sekelompok orang menolak adanya aktivitas itu. Mereka kemudian membuat spanduk bahwa kegiatan peribadahan itu tidak berizin.
Sebuah rumah kosong di wilayah Kecamatan Banjarsari, Solo, dimanfaatkan untuk kegiatan peribadahan. sekelompok orang menolak adanya aktivitas itu. Mereka kemudian membuat spanduk bahwa kegiatan peribadahan itu tidak berizin.
Munculnya sejumlah spanduk itu membuat heboh warga sampai-sampai Walikota Solo Gibran Rakabuming turun tangan. Ia menindaklanjuti kasus tempat ibadah tak berizin itu.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Bagaimana Gibran menanggapi kemenangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? "Ya kita tunggu sampai tanggal 20 Maret saja ya," kata Gibran di Balai Kota Solo, Rabu (13/3).Saat disinggung apakah kemenangan di Jawa Tengah tersebut merupakan hasil kerja keras dirinya, Gibran berkilah. "Kita tunggu sampai tanggal 20 aja," tukasnya.
-
Mengapa Gibran Rakabuming Raka mempersilakan pihak yang menggugat Presiden Jokowi? Gibran mempersilakan saja pihak-pihak yang ingin menggugat ayah kandungnya tersebut."Iya, iya silakan," ujar Gibran saat ditemui di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (16/1).
-
Kapan Gibran Rakabuming Raka terlihat di publik setelah rumor penangkapan? Pada tanggal 28 Agustus 2024, Gibran terlihat mendampingi pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maemoen mendaftar ke KPU Jawa Tengah, Rabu (28/8).
-
Siapa yang mendampingi Gibran saat deklarasi Prabowo-Gibran? Kehadirkan Selvi Ananda, istri dari Gibran saat deklarasi Prabowo-Gibran sebagai Capres dan Cawapres di Gedung Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Rabu, (25/10/23) menyita perhatian.
-
Mengapa Gibran menanggapi santai kemenangan di Jawa Tengah? "Ya kita tunggu sampai tanggal 20 Maret saja ya," kata Gibran di Balai Kota Solo, Rabu (13/3).Saat disinggung apakah kemenangan di Jawa Tengah tersebut merupakan hasil kerja keras dirinya, Gibran berkilah. "Kita tunggu sampai tanggal 20 aja," tukasnya.
“Saya sarankan dilengkapi dulu izinnya. Setelah saya cek memang belum lengkap izinnya,” kata Gibran dikutip dari ANTARA pada Senin (19/6).
Gibran mengatakan sebenarnya tak ada permasalahan lain di luar izin. Bahkan warga sekitar sebetulnya tidak mempersalahkan rumah ibadah tersebut.
Hanya Masalah Perizinan
©2023 Merdeka.com/Arie Sunaryo
Pada kesempatan yang sama, Camat Banjarsari, Beni Supartono Putro, menceritakan bahwa pada awalnya sejumlah warga beragama Islam di Banyuanyar mengadakan pawai menyambut 1 Dzulhijjah. Kemudian beberapa dari mereka tiba-tiba memasang spanduk di dua titik yang berisi penolakan keberadaan tempat ibadah.
Tapi, lanjut Beni, hari itu juga spanduk dilepas. Mereka memasang spanduk itu dengan alasan rumah itu belum mendapat izin untuk mengadakan peribadatan. Ia mengatakan bahwa kejadian tersebut bukanlah intoleransi.
“Yang dipermasalahkan karena perizinan belum diurus. Kami dorong dari pihak gereja yang mau mendirikan rumah ibadah untuk urus izin. Itu saja, sudah,” kata Beni.
Ia mengatakan saat ini prosesnya masih berjalan. Menurutnya, dari sisi administrasi semua hal harus dicek terlebih dahulu, di samping hukum formil dan materiil.
Hanya Kesalahpahaman
©2022 Merdeka.com/Freepik
Sementara itu pendeta GKJ Nusukan, Pendeta Eko mengaku tidak tahu menahu siapa yang melakukan pemasangan spanduk tersebut. Ia hanya tahu bahwa spanduk itu mengatasnamakan warga Islam Banyuanyar.
Dalam spanduk itu tertulis bahwa mereka menolak terkait penggunaan rumah pribadi sebagai tempat ibadah. Walau begitu ia mengaku sekarang masalah itu sudah selesai.
“Kemarin sudah selesai karena ada ormas yang ikut mendampingi sehingga yang menurunkan spanduk mereka sendiri. Itu memang kesalahpahaman. Memang ada pembangunan gereja, tapi tidak seperti itu,” kata Pendeta Eko.