Jenis Tawaf dalam Ibadah Haji dan Umrah, Perhatikan Syarat Wajibnya
Jenis tawaf mulai dari tawaf qudum, tawaf ifadhah, dan tawaf wada’. Masing-masing jenis tawaf ini memiliki hukum dan waktu pelaksanaan yang berbeda. Dengan begitu, penting bagi umat muslim untuk mengetahui jenis tawaf dan aturan pelaksanaannya dengan baik.
Tawaf adalah salah satu rukun yang dilakukan saat ibadah haji dan umrah dalam agama Islam. Tawaf mengacu pada kegiatan mengelilingi Ka'bah, bangunan suci yang terletak di pusat Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.
Kegiatan tawaf atau mengelilingi Ka'bah dilakukan sebanyak tujuh putaran. Dimulai dari hajar aswad dan diakhiri pula di titik yang sama. Ternyata, kegiatan tawaf yang sering dilakukan dalam ibadah haji dan umrah ini memiliki beberapa jenis.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Apa itu haji? Haji sendiri merupakan salah satu rukun Islam yang bisa ditunaikan. Haji merupakan ibadah yang ditunaikan setelah syahadat, salat, zakat, dan puasa. Namun dalam syariatnya, menunaikan ibadah Haji dapat dilakukan apabila seorang muslim mampu melaksanakannya.
Jenis tawaf mulai dari tawaf qudum, tawaf ifadhah, dan tawaf wada’. Masing-masing jenis tawaf ini memiliki hukum dan waktu pelaksanaan yang berbeda. Dengan begitu, penting bagi umat muslim untuk mengetahui jenis tawaf dan aturan pelaksanaannya dengan baik.
Selain itu, umat muslim juga perlu mengetahui syarat-syarat apa saja yang dilakukan untuk melakukan tawaf. Ini termasuk dalam pengetahuan dasar yang perlu dipahami oleh setiap calon jemaah yang hendak melaksanakan ibadah haji maupun umrah.
Di samping itu, ada pula beberapa anjuran sunah yang baik dilakukan saat tawaf. Mulai dari berjalan kaki, berjalan cepat, salat sunah, hingga mencium hajar aswad. Beberapa kesunnahan ini dapat memberikan manfaat kebaikan tersendiri bagi siapa saja yang melakukan. Dilansir dari NU Online, berikut jenis tawaf dalam ibadah haji dan umrah serta penjelasan lainnya, bisa disimak.
Syarat Tawaf
Sebelum mengetahui jenis tawaf dan aturan pelaksanaannya, perlu dipahami terlebih dahulu syarat apa saja yang perlu dipenuhi jemaah haji maupun umrah sebelum melakukan tawaf. Beberapa syarat ini penting untuk diperhatikan, sebab akan memengaruhi sah tidaknya rukun tawaf yang dilakukan.
Berikut beberapa syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan tawaf, perlu diperhatikan:
- Sudah melaksanakan semua syarat sah shalat, yaitu wudhu, niat, menutup aurat, dan syarat lainnya seperti hendak melakukan shalat. Bedanya, jika saat shalat dilarang berbicara, saat tawaf diperkenankan berkomunikasi dengan orang lain.
- Posisikan pundak kiri lurus terus menghadap kiblat, tidak menoleh ke arah lainnya.
- Melakukan putaran berlawanan arah jarum jam, dimulai dari titik hajar aswad dan berakhir di titik yang sama.
- Tawaf dilakukan sebanyak tujuh kali putaran. Satu setiap melewati hajar aswad dihitung satu kali, lalu terus dilakukan hingga sebanyak tujuh kali.
Itulah beberapa syarat yang harus dipenuhi saat melakukan tawaf. Penting bagi jemaah haji dan umrah memenuhi syarat-syarat tersebut, agar tawaf yang dilakukan sah menurut syariat Islam, dan bisa diterima di sisi Allah.
Jenis Tawaf
Setelah mengetahui syarat tawaf, berikutnya akan dijelaskan jenis tawaf dalam Islam. Seperti disebutkan, terdapat tiga jenis tawaf dengan hukum dan waktu pelaksanaan yang berbeda-beda. Mulai dari tawaf qudum, tawaf ifadhah, hingga tawaf wada’.
Penting bagi jemaah haji maupun umrah untuk memperhatikan jenis tawaf beserta aturan pelaksanaannya. Dengan begitu, Anda bisa melakukan tawaf sesuai dengan dukum dan waktu pelaksanaan yang tepat. Berikut beberapa jenis tawaf yang perlu diketahui:
Tawaf Qudum
Jenis tawaf yang pertama yaitu tawaf qudum. Tawaf ini dilakukan oleh jamaah haji ifrad atau warin saat memasuki Mekkah dan sebelum melakukan wukuf. Sedangkan bagi jemaah haji tamaty’, tawaf ini sudah termasuk dalam tawaf umrah. Hukum pelaksanaannya wajib, sehingga jika tidak dilakukan maka harus membayar dam atau denda.
Tawaf Ifadhah
Jenis tawaf yang kedua adalah tawaf ifadhah. Ini termasuk rukun haji, sehingga wajib dilakukan. Jika tidak melakukan tawaf ifadhah, maka ibadah haji yang dilaksanakan batal. Waktu pelaksanaan tawaf ifadhah yaitu tanggal 10 Dzulhijjah sesudah melempar jumrah awabah dan tahallul. Sedangkan waktu lain yang diperbolehkan yaitu tengah malam tanggal 10 Dzulhijjah, sesudah terbit fajar di tanggal 10 Dzulhijjah, atau sesudah keluarnya matahari di tanggal Dzulhijjah. Tidak ada batasan waktu, namun dianjurkan untuk melakukan tawaf ini sebelum tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
Tawaf Wada’
Jenis tawaf yang ketiga adalah tawaf wada’, yaitu tawaf bagi siapa saja yang ingin melakukan. Ini adalah jenis tawaf yang memiliki hukum sunah, berarti tidak ada kewajiban apapun mengenai tawaf ini. Waktu pelaksanaannya juga bisa dilakukan kapan saja, sepanjang waktu selama melakukan ibadah haji atau umrah.
Anjuran Sunah Saat Tawaf
Setelah mengetahui beberapa jenis tawaf, terakhir akan dijelaskan anjuran sunah yang baik dilakukan saat tawaf. Terdapat beberapa anjuran sunah yang dilakukan Nabi Muhammad saat tawaf. Karena memiliki hukum sunah, maka ini tidak wajib dilakukan.
Meski begitu, jemaah haji atau umrah yang dapat melakukan kesunnahan ini maka akan mendapatkan manfaat kebaikan dari Allah. Berikut beberapa anjuran sunah saat tawaf yang baik dilakukan:
1. Sebaiknya tawaf dilakukan dengan berjalan kaki, kecuali bagi jemaah yang lemah seperti keterbatasan fisik atau lansia.
2. Dianjurkan menyentuh, mengusap, dan mencium hajar aswad setiap melintasinya seperti yang dilakukan Rasulullah.
3. Berjalan cepat saat 1 hingga 3 putaran, kemudian dilanjutkan dengan berjalan biasa untuk sisa tawaf yang dilakukan.
4. Melaksanakan salat sunah dua rakaat sesudah tawaf di belakang makam Nabi Ibrahim.