5 Rukun Umrah yang Wajib Dilakukan Agar Ibadah Sah, Ternyata Ada yang Tidak Bisa Digantikan
Wajib tahu 5 rukun umrah yang wajib dilakukan agar ibadah sah. Apa saja?
Wajib tahu 5 rukun umrah yang wajib dilakukan agar ibadah sah. Apa saja?
5 Rukun Umrah yang Wajib Dilakukan Agar Ibadah Sah, Ternyata Ada yang Tidak Bisa Digantikan
Umrah merupakan salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Tata pelaksanaanya pun hampir mirip dengan ibadah haji.
Ibadah ini dilakukan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.
-
Apa rukun haji yang membuat ibadah haji tidak sah jika terlupakan? Tata cara haji dilakukan sesuai dengan rukun haji yang telah ditetapkan. Jika salah satu dari rukun haji ini tidak ada, maka tidak sah haji yang dilakukan.
-
Apa saja rukun puasa? Rukun adalah sesuatu yang harus dikerjakan, dan bila ditinggalkan salah satunya maka ibadahnya tidak sah. Adapun rukun puasa terdiri dari dua, yakni: 1. Niat 2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa
-
Kenapa umroh dan haji penting? Umroh dan haji merupakan ibadah yang didambakan oleh umat muslim di seluruh dunia.
-
Kenapa umroh penting bagi umat Islam? Umrah memiliki kemiripan dengan haji yang menjalankan tawaf, sa'i, dan bercukur demi mengharapkan ridho Allah SWT. Untuk itu, umroh menjadi salah satu rangkaian ibadah yang amat dimuliakan Allah SWT. Tidak heran jika umat Muslim dari berbagai negara berbondong-bondong mendatangi Ka'bah untuk melaksanakan umroh.
-
Apa itu umroh dalam Islam? Umrah memiliki kemiripan dengan haji yang menjalankan tawaf, sa'i, dan bercukur demi mengharapkan ridho Allah SWT. Untuk itu, umroh menjadi salah satu rangkaian ibadah yang amat dimuliakan Allah SWT.
Pelaksanaan ibadah umrah hampir memiliki kesamaan dengan pelaksanaan ibadah haji. Perbedaanya adalah dalam ibadah umrah semua rukun dilakukan kecuali wukuf di Arafah.
قوله: وغير وقوف من الأركان الستة) أي وهو: النية، والطواف، والسعي، والحلق، والترتيب (قوله: أركان العمرة) خبر المبتدأ، وهو لفظ غير (قوله: لشمول الأدلة إلخ) يعني أن الأدلة التي استدل بها على وجوب النية والطواف والسعي في الحج، تدل أيضا على وجوبها في العمرة، فهي ليست قاصرة على الحج
Artinya, “(Enam rukun haji selain wukuf) yaitu niat [ihram], tawaf, sa’i, [cukur] tahallul, dan tertib, (adalah rukun umrah) merupakan khabar mubtada dari kata ‘ghayru.’ (Karena mencakup dalil-dalilnya), yakni dalil-dalil yang menjadi dasar atas kewajiban niat, tawaf, dan sa’i dalam ibadah haji juga menjadi dalil atas kewajiban pelaksanaan rukun tersebut pada ibadah umrah. Jadi, dalil [pelaksanaan rukun] tersebut tidak terbatas untuk haji saja,” (Sayyid Bakri Syatha Ad-Dimyathi, I‘anatut Thalibin, [Beirut, Darul Fikr:], juz II, halaman 331).
Pelaksanaan ibadah umrah memiliki rukun atau bagian-bagian yang wajib untuk dilakukan tanpa kecuali.
Apabila salah satu tidak dilaksanakan, maka ibadah umrahnya tidak sah. Rukun umrah tersebut tidak bisa ditinggalkan walaupun sebagian bisa digantikan dengan dam.
Lantas apa saja 5 rukun umrah yang wajib dilaksanakan saat ibadah? Dirangkum dari NU Online, Jumat (19/4) berikut informasinya.
5 Rukun Umrah yang Wajib
1. IhramIhram dalam umrah sama dengan takbiratul ihram dalam shalat. Ihram menandai masuknya seseorang dalam rangkaian manasik dengan niat umrah di dalam hati. Setiap Jamaah dianjurkan melafalkan niat ihram umrah secara lisannya.
Sebelum niat, jamaah haji harus menyiapkan diri atas konsekuensi ihram. Jamaah haji dianjurkan mandi dan sudah mengenakan pakaian ihram terlebih dahulu sebelum niat ihram.
Jamaah haji juga sudah harus segera meninggalkan larangan ihram setelah niat ihram.
2. Tawaf
Tawaf merupakan ibadah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali dalam keadaan suci yang diawali dari arah Hajar Aswad. Jamaah dianjurkan untuk membaca talbiyah ketika tawaf.
وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ
Artinya, “Hendaklah mereka mengelilingi rumah lama (Ka’bah).” (QS Al-Haji: 29).
3. Sa’i
Sa’i merupakan jalan kaki antara Shafa dan Marwah. Sa’i dilakukan sebanyak 7 kali dengan perhitungan yaitu: jalan dari Shafa ke Marwah dihitung sekali dan jalan dari Marwah ke Shafa dihitung sekali.
Jalan pertama wajib dimulai dari Shafa ke Marwah. Jika sa’i dimulai dari Marwah ke Shafa, maka jalan pertama tidak dihitung. Sa’i harus dilaksanakan dengan 7 kali dengan hitungan yang meyakinkan. Sa’i tidak boleh kurang dari 7 kali.
Sa’i dapat dilaksanakan dengan jalan kaki. Tetapi bagi lansia dan mereka yang memiliki uzur, sa’i dapat dilaksanakan dengan bantuan kursi roda.
اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَاۤىِٕرِ اللّٰهِ ۚ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ اَوِ اعْتَمَرَ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِ اَنْ يَّطَّوَّفَ بِهِمَا
Artinya, “Sesungguhnya Shafa dan Marwah merupakan sebagian syiar (agama) Allah. Maka, siapa beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, tidak ada dosa baginya mengerjakan sai antara keduanya.” (QS Al-Baqarah: 158).
4. Tahallul
Tahallul merupakan tata cara mencukur atau menggunting rambut. Minimal rambut dicukur sebanyak 3 lembar. Sedangkan afdalnya, jamaah haji mencukur rambutnya secara merata untuk tahallul umrah.
مُحَلِّقِيْنَ رُءُوْسَكُمْ وَمُقَصِّرِيْنَۙ
Artinya, “(Jika Allah menghendaki dalam keadaan aman), dengan menggundul rambut kepala dan memendekkannya,” (QS Al-Fatah: 26).
5. Tertib
Rukun umrah ini harus dilaksanakan secara berurutan. Hal ini ditarik dari tata cara dan anjuran dari praktik umrah Nabi Muhammad saw.
خُذُوْا عَنِّي مَنَاسِكَكُمْ
Artinya, “Ambillah dariku perihal tata cara manasik [haji dan umrah] kamu.” (HR Muslim, An-Nasai, dan Ahmad)