Dear Jemaah, Yuk Pahami Lagi Makna Rukun Haji Agar Menjadi Haji Mabrur
Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan wukuf di Arafah dilaksanakan pada Sabtu 15 Juni 2024 mendatang.
Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan wukuf di Arafah dilaksanakan pada Sabtu 15 Juni 2024 mendatang.
Dear Jemaah, Yuk Pahami Lagi Makna Rukun Haji Agar Menjadi Haji Mabrur
Dear Jemaah, Yuk Pahami Lagi Makna Rukun Haji Agar Menjadi Haji Mabrur
Pelaksanaan ibadah haji tinggal menghitung hari. Pemerintah Arab Saudi telah menetapkan wukuf di Arafah dilaksanakan pada Sabtu 15 Juni 2024 mendatang. Sejumlah persiapan pun terus dimatangkan.
Konsultan Ibadah Daerah Kerja Madinah, KH. Wazir Ali mengatakan pelaksanaan ibadah haji sejatinya penggabungan antara fisik, harta dengan spiritualitas. Fisik mengindikasikan seorang muslim harus punya fisik yang kuat.
Selain itu haji juga implementasi diiringi dengan membayar dam, sebagai simbol kemabruran haji itu ditentukan oleh harta, pasca haji harus ada solidaritas sosial yang tinggal.
"Dam ini tidak hanya sekedar dam tapi mustinya yang extraordinary. Jadi jangan hanya yang murah tapi kita dituntut jiwa yang lebih," kata Kiai Wazir saat ditemui Media Center Haji di Mekkah, Minggu (9/6).
Maka, selain mempersiapkan fisik perlu juga menyiapkan mental spiritual.
Salah satunya dengan mengingat dan memahami kembali rukun-rukun haji.
"Rukun haji ini mutlak dan sebuah keniscayaan dalam haji karena menyebabkan sah atau tidaknya ibadah haji," kata Kiai Wazir.
Rukun haji yang pertama dimulai dengan niat dan memakai pakaian ihram. Bagi jemaah haji niat bisa dilakukan dari sejak dari hotel pemondokan.
Rukun haji kedua melakukan wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah. Pelaksanaan wukuf dilakukan setelah masuk waktu Zuhur sekitar jam 12.30 Waktu Arab Saudi (WAS).
Dimulai dengan salat Zuhur dan Ashar dengan cara jama' taqdim. Kemudian dilanjutkan mendengarkan khutbah Arafah yang disampaikan oleh petugas maktab.
Kyai Wazir mengatakan pelaksanaan wukuf pada intinya merupakan momen jemaah berintrospeksi diri. Tak hanya itu pelaksanaan wukuf juga dianggap sebagai gladi bersih fase kehidupan di Padang Mahsyar.
Saat pelaksanaan wukuf, Kyai Wazir mengingatkan agar jemaah mengisi waktu dengan memperbanyak zikir, memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa dan khilaf yang terdahulu maupun yang akan datang.
Selain itu, momen wukuf di Arafah ini merupakan waktu yang tepat dikabulkannya doa-doa. Maka, disarankan untuk banyak berdoa baik untuk urusan duniawi.
"Harus banyak berdoa karena Arafah itu tempat yang paling mustajab. Minta (berdoa) terkait urusan duniawi seperti karier, bisnis dan lain-lain," kata Kyai Wazir Ali.
Tak hanya itu, Kyai Wazir mengingatkan agar jemaah tak lupa memanjatkan doa terkait urusan akhirat.
Semisal meminta bisa menjawab pertanyaan dari malaikat Munkar dan Nakir saat di alam kubur, terhindar dari siksa kubur. Kemudian memohon agar mendapatkan hisab yang ringan sehingga bisa ditempatkan di surga nanti.
Termasuk meminta perlindungan saat di Padang Mahsyar yang kurang lebih suasananya seperti wukuf di Arafah.
"Di Padang Mahsyar nanti kita minta perlindungan, mendapatkan tempat yang teduh sampai akhir. Diselamatkan dari api neraka. Itu paket doa yang bisa dimintakan saat wukuf di Arafah dan ini bahkan yang lebih penting dari permintaan lainnya,"
tutur Kiai Wazir Ali.
Rukun haji ketiga tawaf ifadah. Pelaksanaan tawaf harus dilakukan dengan mengitari kabah sebanyak 7 kali. Dalam hal ini, Kyai Wazir mengingatkan agar pelaksanaan tawaf dilakukan sebanyak 7 kali dengan sempurna. Biasanya, pelaksanaan tawaf ini rentan kurang sempurna ketika dilakukan secara berjamaah.
"Contohnya putaran terakhir tawaf ini biasanya jemaah terbawa arus. Mungkin yang di depan sudah selesai 7 putaran dari titik memulai tawaf, tapi karena yang belakang melihat di depan sudah keluar barisan jadi mengikuti. Padahal belum sempurna putaran terakhirnya," kata Kiai Wazir.
Tawaf yang demikian ini kata Kyai Wazir berpotensi menjadikan rukunnya tidak sempurna.
Sehingga harus kembali diulang sebanyak 7 kali putaran sebelum melaksanakan sai.
"Jadi memang rukun harus benar-benar sempurna," kata Kiai Wazir.
Rukun haji keempat melakukan sai dari bukit Marwah ke bukit Safa sebanyak 7 kali balikan. Rukun haji terakhir yakni tahalul atau mencukur rambut.
Kyai Wazir Ali menyarankan rambut yang dicukur dari 4 sisi yakni bagian kanan, kiri, atas dan belakang. Namun lebih baik lagi bagi laki-laki mencukur habis rambut di kepala.
"Bagi laki-laki lebih baik gundul, kalau perempuan memotong rambut meski sedikit," kata Kyai Wazir Ali mengakhiri.