Begini Suasana Terkini Masjidil Haram Jelang Pelaksanaan Ibadah Haji
Menjelang pelaksanaan ibadah haji, kawasan Masjidil Haram kian padat
Kawasan Masjidil Haram di Kota Makkah kian padat.
Begini Suasana Terkini Masjidil Haram Jelang Pelaksanaan Ibadah Haji
Menjelang pelaksanaan ibadah haji, kawasan Masjidil Haram di Kota Makkah kian padat. Jemaah dari berbagai dunia sudah mulai berdatangan memadati Kota Suci, termasuk jemaah haji asal Indonesia.
Kepadatan di kawasan Masjidil Haram terjadi tidak hanya ketika pelaksanaan salat 5 waktu saja. Melainkan hampir sepanjang hari.
Kondisi ini membuat jemaah tak bisa leluasa beribadah, khususnya di lantai dasar yang dekat dengan Ka'bah.
Bahkan hanya mereka yang mengenakan pakaian ihram dan hendak melaksanakan umrah wajib yang masuk ke kawasan tersebut.
Sementara itu jemaah yang tidak berihram diarahkan ke lantai atas Masjidil Haram.
Jika Kawasan masjid sudah tidak muat, polisi Arab Saudi yang berjaga akan mengarahkan para jemaah untuk beribadah di area luar masjid.
Bahkan pada waktu salat berlangsung, jemaah meluber hingga ke jalan akses yang mengitari Kawasan Masjidil Haram.
Situasi kepadatan juga terasa di dua terminal yang menjadi tempat pemberhentian bus shalawat pengangkut jemaah asal Indonesia. Yakni di Terminal Syib Amir dan Terminal Jiyad.
Menyikapi makin padatnya Kawasan Masjidil Haram, Kementerian Agama (Kemenag) RI. Jamaah mengimbau para jamaah untuk menghindari kepadatan di terminal bus, serta mengatur waktu kembali ke hotel, 30 menit atau 1 jam setelah salat.
Selain itu, ketika pulang salat Dzuhur atau Ashar, jemaah diimbau mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa payung atau topi lebar untuk menghindari paparan langsung sinar matahari dan memicu dehidrasi di terminal.
”Demi kemaslahatan, kami juga mengimbau kepada seluruh jemaah untuk mengurangi aktivitas ibadah di Masjidil Haram, mengingat tingkat kepadatan yang terus bertambah,” kata Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda.
Kemenag RI mengimbau jemaah agar salat fardhu dan ibadah sunnah lainnya dilakukan di mushola hotel dan masjid yang berada di sekitar hotel.
”Kami juga mengimbau agar jemaah tidak melakukan umrah berkali-kali. Mengingat ibadah pada puncak haji membutuhkan kesehatan dan ketahanan fisik,” kata Widi.