Fenomena Rashdul Qiblah di Masjidil Haram, Momen untuk Cek Ulang Arah Kiblat
Kondisi ini merupakan posisi matahari berada tepat di atas Ka'bah
Sumber Foto: Media Center Haji 2024/ Sigid Kurniawan
Fenomena Rashdul Qiblah di Masjidil Haram, Momen untuk Cek Ulang Arah Kiblat
Fenomena Istiwa A'dzam atau Rashdul Qiblah merupakan peristiwa yang jarang terjadi.
Kondisi ini merupakan posisi matahari berada tepat di atas Ka'bah.
Kedua, matahari akan kembali melintas tepat di atas Ka'bah setiap 16 Juli atau 17 Juli pukul 16:27 WIB atau 12.27 WAS.
Fenomena ini menjadi momentum bagi umat Islam untuk menentukan arah kiblat, termasuk umat Islam di Indonesia.
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) RI mengimbau seluruh masyarakat untuk mengecek ulang arah kiblat pada 27 dan 28 Mei 2024, seiring terjadinya peristiwa Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat. Istiwa A’zam merupakan saat di mana matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah, sehingga pada momen itu, arah kiblat searah dengan matahari ditandai dengan bayang-bayang benda tegak lurus yang akan membelakangi arah kiblat.
"Peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada hari Senin dan Selasa, 27 dan 28 Mei 2024, bertepatan dengan 18 dan 19 Zulkaidah 1445 H pada pukul 16:18 WIB atau 17:18 WITA. Saat itu, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah,"kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kemenag RI Adib dalam keterangan di Jakarta, Rabu (15/5).
"Ini adalah waktu yang tepat bagi kita, umat Islam Indonesia untuk kembali mengecek arah kiblat," ujar Abid, dilansir dari Antara.
Menurut Adib, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat masyarakat akan melakukan pengecekan arah kiblat pada momen Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat.
Di antaranya, adalah dengan memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau menggunakan lot/bandul.
Selanjutnya, ungkap Adib, dilakukan di atas permukaan dasar yang datar dan rata, serta menggunakan jam pengukuran yang disesuaikan dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).