Kabar dari Jogja, Selter Isolasi Pasien Covid-19 Penuh hingga Merapi Luncurkan Lava
Selter isolasi pasien Covid-19 di Sleman, DIY penuh. Sementara itu, Gunung Merapi kembali luncurkan lava pijar. Ini kabar selengkapnya.
Seluruh selter isolasi untuk pasien Covid-19 tanpa gejala yang dikelola Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu (26/6/2021) telah penuh.
"Dalam dua hari ini tiga selter yang dikelola Pemkab Sleman telah terisi semua," ujar koordinator Tim Dekontaminasi dan Pemakaman Satgas Covid-19 Kabupaten Sleman, Makwan, di Sleman, Sabtu (26/6).
-
Apa yang terlihat di langit Yogyakarta pada tanggal 14 September 2023? Malam hari, tanggal 14 September 2023, sebuah objek bercahaya panjang terbang di langit Jogja. Penampakan ini terlihat di berbagai tempat. Cahaya panjang itu bergerak dari selatan ke utara.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Bagaimana warga Jateng merayakan kemenangan Timnas Indonesia? Setelah pertandingan selesai, mereka larut dalam euforia. Beberapa warga menyalakan kembang api untuk merayakan kemenangan bersejarah itu.
-
Kapan Yogyakarta mendapatkan status istimewa? Status keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri punya sejarah yang panjang. Sejarahnya bahkan sudah dimulai jauh sebelum undang-undangnya disahkan pada tahun 2012. Bahkan status keistimewaan itu sejatinya telah diperoleh sebelum kemerdekaan.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Siapa yang menunjuk Sitor Situmorang menjadi koresponden Waspada di Yogyakarta? Pada tahun 1947, Sitor di tunjuk oleh Menteri Penerangan, Muhammad Natsir untuk menjadi koresponden Waspada di Yogyakarta.
Daftar Tunggu Banyak
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Di beberapa selter, hari ini dijadwalkan ada pasien yang diizinkan pulang karena telah selesai menjalani isolasi.
"Namun, daftar tunggu yang ada juga cukup banyak, sehingga hari ini diperkirakan seluruh selter masih penuh," ujar Makwan, dikutip dari Antara.
Pemkab Sleman menyediakan tiga unit selter isolasi, yakni Rusunawa Gemawang, Asrama Haji Sleman, dan selter isolasi UII Yogyakarta. Masing-masing kapasitas tempat tidurnya yakni di Rusunawa Gemawang sebanyak 76 tempat tidur, Asrama Haji 80 tempat tidur, dan di selter UII sebanyak 72 tempat tidur.
Akibat tiga selter tersebut penuh, kini pasien Covid-19 tanpa gejala diminta melakukan isolasi mandiri dahulu di rumah atau di tempat di mana tersedia fasilitas isolasi yang memenuhi syarat, seperti rekomendasi dari Satgas Covid-19 Sleman.
"Di Sleman terdapat hotel yang menyediakan fasilitas isolasi mandiri bagi orang tanpa gejala, namun dengan biaya ditanggung oleh pasien," katanya.
Selter di Tingkat Kelurahan
Makwan mengungkapkan, Bupati Sleman mengeluarkan instruksi agar tiap kelurahan menyediakan selter isolasi pasien Covid-19 tanpa gejala mulai 14 Juni 2021.
"Jika di kelurahan ada selter isolasi, bisa dimanfaatkan oleh warga setempat yang melakukan isolasi. Untuk operasional selter kelurahan ini dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kelurahan," ujarnya.
Sementara itu, hingga Jumat (25/6), jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sleman sebanyak 299 kasus, di mana sebanyak 61 pasien telah dinyatakan sembuh, sementara pasien meninggal dunia ada tiga orang.
Merapi Luncurkan Awan Panas
Lihat postingan ini di Instagram
Gunung Merapi di perbatasan DIYdan Jawa Tengah kembali meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum 800 meter ke arah tenggara pada Sabtu (26/6) pagi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengungkapkan, awan panas guguran terjadi pada pukul 06.46 WIB dengan amplitudo 25 mm selama 78 detik.
"Jarak luncur 800 meter ke tenggara," tuturnya.
Tetap Berstatus Siaga
Sebelumnya, pada 25 Juni 2021, Gunung Merapi tercatat tiga kali meluncurkan awan panas guguran sejauh 3 km ke arah tenggara dengan kolom asap setinggi 1.000 meter di atas puncak. Awan panas guguran tersebut menyebabkan hujan abu di beberapa wilayah sektor tenggara Gunung Merapi.
Pada periode pengamatan Sabtu (26/6) pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, guguran lava pijar tujuh kali meluncur dari Gunung Merapi dengan jarak maksimum 1.100 meter ke arah barat daya.
Selain itu, gunung api aktif itu juga tercatat mengalami 69 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-30 mm selama 10-106 detik, dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 8-9 mm selama 19-20 detik, 5 kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3-23 mm selama 5-8 detik, serta dua gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 20-45 mm selama 12-16 detik.
Hingga kini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.
Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Lebih lanjut, Hanik Humaida menjelaskan, ketika terjadi letusan, lontaran material vulkanik Gunung Merapi diperkirakan bisa menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung.