Kerajinan Tangan Khas Solo Ini Wajib Diburu Wisatawan, Punya Makna Mendalam Tak Bakal Terlupakan Seumur Hidup
Selain kuliner, Kota Solo terkenal dengan berbagai kerajinan tangan yang memukau
Selain kuliner, Kota Solo terkenal dengan berbagai kerajinan tangan yang memukau
Kerajinan Tangan Khas Solo Ini Wajib Diburu Wisatawan, Punya Makna Mendalam Tak Bakal Terlupakan Seumur Hidup
Kota Solo dikenal luas sebagai pusat wisata kuliner menakjubkan. Tak hanya itu, Solo juga dikenal memiliki beragam cinderamata seperti batik dan kerajinan tangan khas yang bisa dijadikan oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat di rumah.
-
Apa saja yang menjadi ciri khas wisata Solo? Kota dengan julukan kota budaya ini menyimpan segudang panorama dan pesona alam yang menakjubkan. Wisata Solo memang sangatlah banyak. Namun ada beberapa yang memang menjadi ikon dan dijamin instagramable.
-
Kenapa Solo menjadi tujuan wisata favorit? Solo terkenal dengan nuansa budaya Jawa yang kental. Hal itulah yang menjadikan kota ini sebagai tujuan destinasi wisata favorit wisatawan lokal hingga mancanegara.
-
Bagaimana cara menikmati wisata Solo? Banyak sekali tempat wisata yang dapat Anda kunjungi ketika datang ke Solo, misalnya seperti berbelanja batik, wisata kuliner, wisata budaya dan juga masih banyak yang bisa dieksplor.
-
Apa saja yang menarik dari tempat wisata Solo? Ada beragam tempat wisata Solo dan sekitarnya yang memuaskan hati untuk dikunjungi. Solo merupakan kota yang terdapat di Provinsi Jawa Tengah dengan sejuta pesona.
-
Apa itu Selat Solo? Selat Solo menjadi salah satu kuliner yang bisa menjadi pilihan saat berkunjung ke Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Banyak Pilihan
Ada banyak kerajinan tangan khas Solo, di antaranya ukiran miniatur patung, candi, keris, dan masih banyak lagi. Cinderamata ini bisa ditemui di pasar-pasar tradisional maupun toko suvenir. Kerajinan-kerajinan tangan ini terbuat dari berbagai macam bahan seperti tanah liat, kayu, hingga kain perca.
Pasar Triwindu
Kota Solo juga memiliki pasar khusus barang antik, yakni Pasar Triwindu. Pasar yang letaknya dekat dengan Istana Pura Mangkunegaran itu menjual berbagai macam barang antik mulai patung, lampu, guci keramik, dan masih banyak lagi.
Batik Solo
Kerajinan tangan yang juga tak boleh dilewatkan adalah batik Solo atau batik keraton. Batik Solo memiliki garis lebih tipis dan kecil dibanding jenis batik lainnya.
Motif batik Solo cenderung berlatar cokelat atau warna gelap yang bermakna kerendahan hati, kesederhanaan, dan sifat membumi. Tempat untuk berburu batik Solo antara lain Pasar Klewer, Kampung Batik Kauman, dan Kampung Batik Laweyan.
Blangkon Serengan
Blangkon Serengan merupakan penutup kepala tradisional khas Solo. Blangkon yang terbuat dari kain batik berwarna kecokelatan ini bisa digunakan untuk berbagai acara.
- 5 Wisata di Kota Solo Menarik, Tawarkan Berbagai Pengalaman Seru
- Masa Tenang, Gibran Kembali Bekerja sebagai Wali Kota Solo
- Kisah Kawasan Tawangmangu yang Memesona Sejak Zaman Belanda, Kini Masih Jadi Primadona Wisata di Solo Raya
- 5 Wisata Kuliner Balikpapan yang Enak dan Menggugah Selera, Wajib Dicoba
Bagian belakang topi terdapat mondolan berbentuk datar. Wisatawan bisa mengunjungi Kampung Blangkon Serengan untuk berburu kerajinan tangan ini. Mengutip Liputan6.com, Kampung Blangkon Serengan sudah menjadi pusat pembuatan blangkon di Kota Solo sejak tahun 1970-an.
Wayang Kulit
Warisan budaya yang terdaftar sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity UNESCO ini terbuat dari kulit kerbau dan berkarakter unik.
Kain lurik
Selain kain batik, wisatawan juga bisa berburu kain lurik khas Solo. Bagi masyarakat Jawa, kain lurik memiliki makna mendalam. Kain dengan pola garis-garis sederhana ini biasa digunakan untuk bahan pakaian, ritual keagamaan, upacara perkawinan, ruwatan, siraman, mitoni, serta upacara tradisional lain.
Mengutip situs journal.binus.ac.idm filosofi dan makna simbolik sehelai lurik biasanya tercermin pada motif dan warnanya. Kain Lurik dengan beragam corak dianggap memiliki nilai sakral memberi tuah. Ada pula yang menyiratkan nasihat, petunjuk, dan harapan. Seperti daur kehidupan manusia mulai dari lahir hingga meninggal, dapat diibaratkan putaran empat penjuru mata angin yang bergerak dari timur ke selatan melalui barat menuju ke utara. Keempat penjuru mata angin ini dalam bahasa Jawa disebut ‘mancapat’.
Lurik juga tidak terlepas dari berbagai mitos yang tumbuh dan berkembang secara turun temurun dalam masyarakat. Berbagai unsur seperti warna, motif, dan kepercayaan yang menyertainya membuat nilai kain lurik menjadi tinggi. Penggunaan kain lurik terutama di daerah Solo dan Yogyakarta, biasanya dipakai dalam penyelenggaraan upacara tertentu. Penggunaan kain lurik juga memiliki makna berbeda-beda, tergantung dari maksud dan tujuan upacara yang diselenggarakan.