Limbah Masker Bekas Meningkat Selama Pandemi, Pakar Lingkungan UGM
Penggunaan masker di tengah masyarakat selama masa pandemi bukannya tanpa efek samping. Hal itu diyakini betul oleh seorang pakar lingkungan UGM Suherman, Ph.D. Menurutnya, penggunaannya yang banyak bisa menyebabkan limbah yang bisa membahayakan masyarakat.
Merebaknya Virus Corona membuat penggunaan masker menjadi sesuatu yang wajib dilakukan. Walaupun dipercaya menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencegah meluasnya penyebaran virus, penggunaan masker di tengah masyarakat bukannya tanpa efek samping.
Hal inilah yang diyakini betul oleh seorang pakar lingkungan UGM Suherman, Ph.D. Menurutnya, karakteristik masker yang terbuat dari bahan utama fiber atau kertas membuat pelindung mulut itu harus segera dibuang setelah digunakan.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
“Bisa dibayangkan, berapa juta sampah masker yang ada di lingkungan sekitar mengingat prediksi pandemi ini masih akan dihadapi selama beberapa waktu ke depan dan mempertimbangkan 270 juta penduduk Indonesia yang membutuhkan perlindungan,” terang Suherman dikutip dari Ugm.ac.id pada Rabu (27/5).
Sampah Non Daur Ulang
BBC.com
Menurut Suherman, masker bekas merupakan sampah non daur ulang sehingga harus dibuang atau diolah di tempat pengelolaan sampah. Tak hanya itu, pengolahannya diperlukan metode khusus seperti insenerator atau pirolisis.
Dilansir dari Ugm.ac.id pada Rabu (27/5), karena keterbatasan masker, ada pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang mendaur ulang sampah. Sebelum didaur ulang, sampah masker terlebih dahulu dibersihkan dan diseterika agar terlihat seperti baru. Oleh karena itu sampah yang akan dibuang dipastikan digunting terlebih dahulu.
Butuh Penanganan Khusus
©2020 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 56 Tahun 2015, limbah masker dikategorikan sebagai limbah medis yang butuh penanganan khusus.
Artinya, keberadaan masker bekas di lingkungan memunculkan risiko kesehatan dari bakteri dan virus yang terbawa pada masker bekas tersebut.
“Saat serakan masker bekas terkena hujan maka bakteri dan virus masuk ke badan air dan sumber air minum konsumsi masyarakat,” ujar Suherman.
Bahaya Pemakaian Disinfektan Berlebihan
©2020 Merdeka.com/Dwi Narwoko
Di samping masker, hal utama yang perlu diperhatikan selama masa pandemi adalah penggunaan disinfektan. Penggunaan disinfektan dapat ditemui di berbagai fasilitas publik seperti dalam gedung sekolah, tempat ibadah, jalan raya, dan area pemukiman.
Menurut Suherman, penggunaan disinfektan memang merupakan langkah tepat guna antisipasi penyebaran COVID-19. Namun di musim hujan, penggunaannya yang berlebihan bisa menjadi problem lingkungan karena akan tersapu oleh air hujan yang datang.
Hal ini dikarenakan bahannya yang mengandung cairan kimia bisa berbahaya tidak hanya bagi manusia atau hewan, namun juga mikroorganisme yang berperan penting untuk kesuburan tanah.
Waspada Pelonjakan Sampah Rumah Tangga
©2020 Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Suherman juga menjelaskan tentang hal lain yang perlu diwaspadai selama masa pandemi yaitu melonjaknya sampah rumah tangga.
Pelonjakan sampah rumah tangga terjadi karena konsentrasi masyarakat yang akan banyak menghabiskan waktu di rumah. Oleh karena itu dia menyarankan sistem pengolahan sampah perlu ditingkatkan lagi agar kenyamanan masyarakat tetap terjaga.