Niat Puasa Dzulhijjah dan Tata Caranya, Ketahui Berbagai Keutamaannya
Dengan begitu, penting bagi umat muslim untuk mengetahui setiap bacaan niat puasa Dzulhijjah, ketentuan waktu, dan tata cara pelaksanaan. Selain itu, terdapat berbagai macam keutamaan puasa sunnah Dzulhijjah yang bisa Anda dapatkan.
Bulan Dzulhijjah merupakan salah satu bulan penting dalam kalender islam. Di bulan ini, sebagian umat muslim menunaikan ibadah haji di Mekkah untuk memenuhi panggilan Allah ke Baitullah. Selain itu, bulan Dzulhijjah juga bertepatan dengan peringatan hari raya kurban atau Idul Adha.
Sebagai salah satu bulan yang penuh rahmat, terdapat anjuran untuk memperbanyak amalan ibadah di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Mulai dari amalan sedekah, sholat sunnah, membaca Al Quran, hingga berdzikir. Bukan hanya itu, umat muslim juga dianjurkan untuk menunaikan ibadah puasa sunnah Dzulhijjah.
-
Kenapa sidang isbat Idul Adha penting? Dengan begitu, umat Muslim akan mengetahui kapan jatuhnya awal bulan Zulhijah dan Hari Raya Idul Adha.
-
Kapan Idul Adha dirayakan? Idul Adha yang dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban adalah salah satu hari besar dalam kalender Islam yang dirayakan dengan penuh makna oleh umat Muslim di seluruh dunia.
-
Apa yang dimaksud dengan sidang isbat Idul Adha? Sidang isbat Idul Adha adalah proses menentukan atau menetapkan awal bulan Zulhijah dalam kalender Hijriyah.
-
Mengapa ucapan selamat Idul Adha penting? Di mana umat muslim saling mendoakan agar bisa mendapatkan ampunan dan keberkahan di hari yang penuh keutamaan.
-
Apa yang dilakukan saat Idul Adha? Idul Adha termasuk salah satu hari raya besar yang diperingati oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini disebut juga dengan hari raya haji atau hari raya kurban. Sebab, Idul Adha bertepatan dengan momentum ibadah haji dan ritual penyembelihan kurban yang dilakukan umat Muslim.
-
Kapan sidang isbat Idul Adha dilaksanakan? Sidang isbat dilakukan dengan merujuk pada hasil rukyatul hilal, di mana pelaksanaannya berada pada titik di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Niat Puasa Dzulhijjah 9 Hari, Sunnah Sebelum Idul Adha
Puasa sunnah Dzulhijjah dilakukan antara tanggal satu sampai 9 Dzulhijjah. Secara umum, pelaksanaan puasa sunnah Dzulhijjah dibagi menjadi tiga yaitu puasa yang dilakukan tanggal 1 sampai tanggal 7, puasa sunnah tanggal 8 (tarwiyyah), dan puasa sunnah tanggal 9 (arafah). Masing-masing pelaksanaan ini, memiliki bacaan niat puasa Dzulhijjah yang berbeda sesuai dengan namanya.
Dengan begitu, penting bagi umat muslim untuk mengetahui setiap bacaan niat puasa Dzulhijjah, ketentuan waktu, dan tata cara pelaksanaan. Selain itu, terdapat berbagai macam keutamaan puasa sunnah Dzulhijjah yang bisa Anda dapatkan.
Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum bacaan niat puasa Dzulhijjah, tata cara, dan keutamaannya, bisa Anda simak.
Waktu dan Tata Cara Pelaksanaan
Sebelum dijelaskan bacaan niat puasa Dzulhijjah, perlu dipahami terlebih dahulu waktu dan tata cara pelaksanaan. Seperti disebutkan sebelumnya, secara umum puasa Dzulhijjah dibagi menjadi tiga, yaitu puasa yang dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 7, puasa tanggal 8 (tarwiyyah), dan puasa tanggal 9 (arafah).
Durasi pelaksanaan puasa sama seperti ibadah puasa wajib yaitu mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Selama waktu ini, umat muslim dilarang untuk makan minum dan melakukan berbagai hal yang bisa menyebabkan batalnya puasa.
Bagi orang yang memiliki utang puasa Ramadan, diperbolehkan untuk mengqadha puasa bersamaan dengan puasa Dzulhijjah. Dikatakan bahwa, orang yang menunaikan puasa dengan niat qadha puasa Ramadan, maka akan mendapatkan dua pahala, yaitu puasa Ramadan dan puasa Dzulhijjah. Dengan begitu, tidak ada alasan bagi umat muslim untuk melewatkan amalan puasa sunnah di bulan Dzulhijjah.
Niat Puasa Dzulhijjah
Setelah memahami waktu pelaksanaan dan tata cara, berikutnya akan dijelaskan bacaan niat puasa Dzulhijjah. Bacaan niat puasa Dzulhijjah ini berbeda-beda sesuai dengan namanya. Sehingga Anda perlu memperhatikan lafal niat dengan benar, sebagai salah satu syarat sah dalam melaksanakan ibadah puasa. Berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah dan artinya yang perlu Anda ketahui.
- Niat puasa Dzulhijjah tanggal 1 sampai 7
Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta’âlâ.”
- Niat puasa Dzulhijjah tanggl 8 (tarwiyyah)
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’âlâ.”
- Niat puasa Dzulhijjah tanggal 9 (Arafah)
Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’âlâ.”
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Setelah mengetahui bacaan niat puasa Dzulhijjah sesuai dengan namanya, terakhir terdapat beberapa keutamaan puasa Dzulhijjah yang bisa Anda dapatkan. Seperti disebutkan sebelumnya, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan baik di sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, salah satunya dengan menunaikan puasa sunnah.
Bagi siapa saja yang menunaikan puasa Dzulhijjah akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Pahala puasa Dzulhijjah setara dengan pahala satu tahun berpuasa. Ini sesuai dengan hadist riwayat Tirmidzi:
“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar”
Berikutnya keutamaan puasa Dzulhijjah yaitu dapat menjadi amalan penghapus dosa. Dikatakan, puasa arafah tanggal 9 Dzulhijjah dapat menghapus dosa selama dua tahun. “Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu” (HR Muslim).
Terakhir, keutamaan puasa Dzulhijjah yaitu dapat terbebas dari siksa neraka. Ini sesuai dengan hadist riwayat Muslim, dikatakan bahwa “Tidak ada hari dimana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada Hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: ‘Apa yang mereka inginkan?’"